Kisah Mualaf Bule Cantik, Sempat Mengolok Islam Hingga Dapat Hidayah

Kisah Mualaf, Jess
Sumber :
  • YouTube Jubah Islam

VIVA Lifestyle   – Kisah mualaf selalu menarik untuk menjadi inspirasi umat muslim agar kembali dan makin mendalami agama Islam. Salah satu kisah yang cukup unik dari seorang bule cantik asal Kanada bernama Jess yang sempat mengolok Islam hingga akhirnya mendapat hidayah untuk menjadi seorang muslimah.

Kisah Mualaf Diego Michiels, Pemain Naturalisasi yang Kritik Timnas Indonesia

Jess merupakan seorang warga negara Kanada yang memeluk agama non Islam sebelumnya. Jess sendiri terbilang taat menjalani ibadah untuk keyakinan sebelumnya. Perempuan cantik ini kerap pergi ke tempat ibadah di hari Jumat dan Sabtu sesuai kepercayaannya dulu.

Selain itu, Jess juga terbilang senang bersosialisasi dalam komunitas keagamaannya. Ia bergabung dengan sekelompok remaja keagamaan untuk membuatnya tetap bisa bersosialisasi sekaligus beribadah.

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Spiritual Jess juga sangat kuat dalam menjalani agama sebelumnya lantaran lingkungan kekuarga dan tetangga mendukung hal itu. Tak hanya itu, para tetangga Jess juga sering datang menjemputnya untuk ke tempat ibadah dan beribadah bersama.

Nadia Siswi Kristen 9 Tahun di Madrasah Islam Kini Dapat Bantuan

Jess kecil sangat memandang baik terhadap agama yang diyakininya itu sehingga menilai agama lain kurang baik. Sikapnya mulai terlihat ketika ia duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saat itu, saudara lelakinya bernama James masuk Islam dan membuatnya tak suka.

Dengan kehadiran James sebagai umat muslim di dekatnya, Jess merasa risih dan tak nyaman. Saudaranya yang saat itu berubah nama menjadi Abdullah itu pun membuat Jess memilih mengolok-ngoloknya saat melihat ia beribadah.

"Saya ingat ketika melihatnya sholat, kami sering mengolok-oloknya dengan berkata 'pergi dan ibadah dengan karpet (sajadah) ajaib'," ungkap Jess, dikutip dari kanal YouTube Jubah Islam.

Selain mengolok-ngolok James, Jess remaja juga kerap tak nyaman dengan sikap saudara lelakinya yang menjadi muslim sehingga kerap mengajak berkelahi. Namun, sikap James justru tak disangka karena ia memilih diam dan mengalah dari Jess agar tak tersakiti. 

Hal itu sebenarnya membuat Jess mulai tersentuh hatinya hingga membuatnya mulai 'melirik' agama Islam. Namun sesaat setelah itu, James atau Abdullah justru harus pindah dan membuat Jess sempat sedih. Kedua kakak beradik ini pun harus berpisah.

Singkat cerita, Jess dan James remaja diasuh oleh keluarga angkat masing-masing. Mereka juga tak lagi saling komunikasi. Di momen itu, Jess mengaku merasa kesulitan dalam beradaptasi lantaran harus berada di lingkungan baru.

Kehidupan kian terasa berat lantaran orang tua angkat Jess pun berbeda keyakinan dengan agama sebelumnya. Jess lantas memutuskan tidak ikut ke tempat ibadah orangtua angkatnya tersebut. Hal itu membuat Jess merasa hilang kontak dengan Tuhan dari agama yang diyakini sebelumnya.

"Saya hilang kontak dengan Tuhan. Tapi masih tetap merasa takut kepada Tuhan," jelas Jess.

Di sisi lain, saudara lelakinya yang sempat terpisah itu justru hadir kembali di hidup Jess dan membuatnya kembali menerima James. Tak hanya itu, Jess kembali mengenali James dan agama Islam yang diyakininya.

Hingga kemudian, hidup Jess berubah 180 derajat saat keluarga angkatnya satu per satu menjadi mualaf. Meski begitu, Jess tetap memilih meyakini agama sebelumnya dan belum membuka hati untuk Islam.

Sayangnya, hidup Jess kembali mendapat cobaan dengan dirinya yang terpaksa hidup mandiri dan terpisah dari keluarga angkatnya. Jess pun merasa kehilangan arah lantaran tak memiliki pegangan hidup. Di titik ini, ia justru mengingat semua hal mengenai Islam dari pandangannya terhadap James serta keluarga angkatnya.

Perlahan, Jess membuka lembaran Al-Quran dan membaca artinya hingga luluh dengan berbagai hikmah di dalam tiap ayatnya. Jess lantas mulai menangis dan berkomunikasi kembali dengan James untuk memintanya mengajari Islam.

"Saya akhirnya luluh dan mulai menangis. Ajari saya (Islam) lebih banyak," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya