Ekosistem Canggih UMKM, Toko Kelontong Tradisional Jadi Makin Modern
- Istimewa
JAKARTA – UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah sektor bisnis yang semakin berkembang di banyak negara, termasuk Indonesia. UMKM juga menjadi sumber lapangan kerja bagi masyarakat, serta dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di daerah.
Seiring perkembangan zaman UMKM tidak bisa hanya berpatok pada bisnis offline atau retail saja namun harus merambah kepada dunia Digital. UMKM juga harus bisa bersaing di dunia digital sehingga bisa lebih memaksimalkan usahanya agar bisa lebih mudah dikenal oleh banyak orang.
Penting bagi UMKM untuk terus beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi serta mengembangkan strategi bisnis yang kompetitif. Perlu dipahami, UMKM harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan teknologi. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
UMKM harus memanfaatkan teknologi informasi dan internet untuk memperluas jangkauan pemasaran dan penjualan produk atau jasa mereka. Selain itu, penggunaan media sosial dan platform e-commerce dapat membantu UMKM dalam mempromosikan produk mereka dan menjangkau pasar yang lebih luas.
PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) terus membuktikan perannya dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya pelaku usaha toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC).
SRC merupakan bagian dari program Sampoerna untuk memberdayakan UMKM Indonesia khususnya toko kelontong, dengan tujuan meningkatkan daya saing dan bersama-sama #JadiLebihBaik agar UMKM semakin naik kelas.
Hingga Kuartal III tahun 2023, jumlah toko SRC di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 243 ribu toko yang tergabung dalam 8.200 paguyuban, serta aktif berkolaborasi dengan 6.300 Mitra SRC yang merupakan toko grosir.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memberikan keynote speech dalam Talkshow “SRC untuk Indonesia: UMKM Berkelanjutan untuk Indonesia #JadiLebihBaik” pada Rabu 27 September 2023, memberikan apresiasi kepada SRCIS atas komitmen dan peran aktifnya dalam membina dan mengembangkan UMKM di Indonesia, khususnya Toko SRC.
Lebih lanjut, Menko Perekonomian menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan UMKM.
“UMKM merupakan pilar penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta adalah kunci untuk optimalisasi. Pemerintah mengapresiasi langkah SRC yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Airlangga, secara virtual.
Dalam penjelasannya Airlangga mengatakan berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM) sebanyak 65,5 juta UMKM berkontribusi terhadap 99 persen unit usaha di Indonesia.
Selain itu, UMKM memberikan kontribusi PDB sebesar 61 persen atau Rp9.580 triliun serta menciptakan lapangan kerja bagi 97 persen dari total tenaga kerja nasional.
“Toko kelontong tradisional adalah bisnis UMKM yang menjanjikan dan terus dapat dikembangkan menjadi toko yang lebih modern, terdigitalisasi, dan berdampak luas. Pemerintah akan memberikan dukungan untuk membantu UMKM dan mendorong berbagai program UMKM seperti pembiayaan, digitalisasi UMKM, dan kemitraan UMKM dengan usaha besar, serta memperluas akses pasar,” ujarnya.
Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Ivan Cahyadi mengatakan, Sampoerna memegang teguh “Filosofi Tiga Tangan” yang bertujuan untuk menciptakan nilai dan dampak positif berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas dan UMKM di Indonesia.
Hal ini diwujudkan salah satunya melalui SRC yang telah dimulai sejak tahun 2008.
Ivan menyampaikan, SRC terus melakukan berbagai inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi dalam rangka meningkatkan daya saing sehingga UMKM di Indonesia bisa naik kelas dan menciptakan dampak positif bagi perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
"Inovasi dan kolaborasi serta kerja sama strategis menjadi hal penting untuk memajukan ekonomi kerakyatan. Untuk itu, SRC terus mendorong transformasi dan digitalisasi UMKM secara berkelanjutan," terangnya.
Lebih lanjut, SRCIS sebagai anak perusahaan Sampoerna turut memegang komitmen yang sama.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan Rima Tanago mengatakan, SRCIS telah menggelar berbagai program untuk membina UMKM, mulai dari inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi. Berbagai program yang SRCIS lakukan dalam membina UMKM selama ini mampu menciptakan dampak positif.
Hal ini terbukti melalui riset yang dilakukan Tim Riset Kompas Gramedia Media yang menunjukkan para pemilik Toko SRC merasakan manfaat setelah bergabung dengan SRC, khususnya dalam peningkatan daya saing.
Tidak hanya bagi para pemilik toko, keberadaan SRC juga memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Seperti bagi UMKM di sekitar Toko SRC yang memperoleh manfaat dari Pojok Lokal, sebuah rak khusus yang didedikasikan bagi produk UMKM di sekitar Toko SRC.
Tercatat, omzet produk UMKM yang dipasarkan melalui Pojok Lokal di Toko SRC 40 persen lebih tinggi dibandingkan dengan omzet produk UMKM yang tersedia di toko kelontong non-SRC. Bahkan, secara nasional total transaksi di Pojok Lokal mencapai Rp5,65 triliun.
Selain itu, SRC berperan dalam membentuk lapangan kerja di mana 51 persen Toko SRC berhasil membuka lapangan pekerjaan baru melalui penambahan karyawan.
"Kami sangat bersyukur karena SRC senantiasa bisa memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional, terutama dalam mendukung UMKM, khususnya toko kelontong, agar terus berkelanjutan dan menjadi lebih baik," jelas Rima.
"SRC berfokus dalam transformasi toko kelontong menjadi adaptif dan inovatif terhadap kebutuhan masyarakat masa kini. Sinergi baik antara ekosistem SRC dan pemangku kepentingan, maupun kolaborasi dengan mitra strategis juga terus kami optimalkan agar dampak dan kontribusi UMKM terus berkelanjutan untuk Indonesia jadi lebih baik," ungkap Rima.
SRC selama ini telah menjalin kolaborasi dengan mitra strategis dari berbagai sektor yang memiliki visi dan misi yang sama untuk mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia yang berkelanjutan, terutama bagi Toko SRC.