Anti Ribet, 78 Persen Gen Z Pilih Pembayaran Non-tunai

Ilustrasi kartu kredit/kartu debit/cashless.
Sumber :
  • Pexels/Norma Mortenson

JAKARTA – Generasi muda berada di garda terdepan dalam dunia yang semakin digital, terutama Generasi Millennial muda dan Gen Z yang juga sering disebut “Zoomer”. Generasi yang lahir dan dibesarkan dalam periode di mana teknologi internet dan media sosial sudah menjadi bagian yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari ini tumbuh menjadi generasi yang memiliki gaya hidup serba digital pula, termasuk dalam kebiasaan berbelanja dan melakukan pembayaran.

7 Kebiasaan Gen Z yang Bikin Makin Miskin, Salah Satunya Doom Spending

Hal ini juga tercermin dalam studi Visa. Ketika dunia menjadi semakin digital, generasi muda berada di garis depan menuju cashless society. Kenyamanan, kecepatan, dan keamanan menjadi faktor-faktor terbesar yang mendorong adopsi pembayaran digital. Di era smartphone dan internet, kecepatan dan kemudahan pembayaran digital memiliki daya tarik yang lebih besar, baik itu melalui dompet digital, QR, hingga kartu kredit contactless. Faktor-faktor ini juga menyebabkan penurunan penggunaan uang tunai pascapandemi, sementara pembayaran digital meningkat pesat.

Ilustrasi kartu kredit/cashless.

Photo :
  • Pexels/Energepiccom
Mengenal Financial Nihilism yang Ramai di Kalangan Gen Z, Apa Sih Sebabnya?

Consumer Payment Attitudes Study 2022 dari Visa menemukan 2 dari 3 (67 persen) masyarakat Indonesia bersiap-siap untuk meninggalkan uang tunai. Dari mereka yang telah mencoba menggunakan pembayaran non-tunai, Gen Z (78 persen), Gen Y (74 persen), dan kalangan affluent (73 persen) menjadi yang terdepan. Mereka yang sudah mencoba go cashless rata-rata berhasil melakukannya beberapa hari. Sementara yang belum mencoba, kebanyakan percaya diri mereka bisa bertahan selama 24 jam hingga 3 hari ke depan tanpa uang tunai.

“Dilihat dari hasil studi Visa, metode pembayaran digital yang paling banyak digunakan oleh Gen Z di Indonesia adalah dompet digital atau e-wallet (89 persen), disusul dengan kartu debit/kredit (76 persen) dan QR code (67 persen),” ujar Presiden Direktur Visa  Indonesia Riko Abdurrahman, dalam webinar Contactless Talk, Jumat 22 September 2023.

Langkah Tepat Meningkatkan Ekosistem Pembayaran Digital

Studi Visa menemukan bahwa secara total segmen, tingkat penggunaan uang tunai menurun dari 87 persen di 2021 menjadi 84 persen di 2022. In-app payment melesat dari 45 persen di 2021 menjadi 80 persen di 2022, disusul QR payment yang naik dari 50 persen di 2021 menjadi 62 persen di 2022.

“Di zaman ini kan, ketika keluar rumah inginnya bawa barang sedikit saja, apalagi untuk perempuan kan lebih senang pakai tas yang berukuran kecil, jadi lebih efisien untuk pakai pembayaran contactless. Selain itu, kalau menggunakan cash aku pribadi cenderung lebih konsumtif karena liat uang dalam bentuk fisik, rasanya jadi ingin spend terus. Ketika cashless, aku malah lebih hemat dalam spending aku,” kata Content Creator dan Lifestyle Influencer Vira Brabo.

Visa sebagai pemimpin pembayaran global terus berinovasi untuk ikut mempercepat pembayaran digital di Indonesia, salah satunya melalui teknologi contactless yang sudah marak di seluruh dunia, yang memungkinkan pengalaman transaksi dan pembayaran yang cepat, mudah, aman, efisien dan higienis.

Sementara itu, Jehian Sijabat, CEO Mantappu Corp. mengatakan bila perusahaannya lebih memilih pembayaran cashless. “Ketika kita harus bayar cash atau menerima pembayaran cash malah jadi membingungkan karena hampir 90 persen pembayaran yang terjadi itu cashless melalaui network. Dengan begitu akan lebih mudah untuk tracking atau menyatakan invoice dan lainnya,” kata dia.

Pembayaran dengan kartu contactless telah menjadi metode pembayaran yang umum di banyak negara di seluruh dunia. Di lebih dari 20 negara, adopsi pembayaran kartu contactless mencapai lebih dari 90 persen dari semua transaksi tatap muka Visa, seperti contoh tetangga terdekat di Singapura dan Australia. 

Teknologi contactless card Visa sebenarnya sudah lama tersedia di Indonesia. Menurut studi Visa, 1 dari 3 konsumen Indonesia pernah menggunakan contactless card, terutama milenial dan Gen X, serta segmen affluent. Minat untuk menggunakan kartu contactless dari non-pengguna sendiri cukup besar, yaitu 84 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya