KLHK Gelar Festival Lingkungan, Tekankan Pentingnya Pilah Sampah dari Rumah

Ilustrasi Bumi.
Sumber :
  • Pixabay

JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) yang berlokasi di Indonesia Arena, Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu 16 September 2023.

Rano Karno Janji Bikin Sampah Jadi Rezeki Bukan Masalah Warga Jakarta, Retribusi Tak Dibutuhkan

Salah satu isu utama yang ingin diangkat oleh KLHK melalui penyelenggaraan Festival LIKE yakni bagaimana mewujudkan praktik pengelolaan sampah berkelanjutan yang mendatangkan manfaat ekonomi dan sosial yang mensejahterakan melalui penerapan circular economy dalam pengelolaan sampah kemasan. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati,SH., MSD., menjelaskan, bisnis berkelanjutan pada prinsipnya adalah menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dengan kesejahteraan sosial, dan lingkungan hidup. 

Pramono Anung-Bang Doel Jaga Kekompakan di Debat Pamungkas: Bismillah Lancar!

Bisnis berkelanjutan merupakan jawaban konkret menghadapi triple-crisis yang kita hadapi saat ini, yaitu perubahan iklim, biodiversity loss, dan polusi, termasuk polusi plastik.

Patut Dicontoh! Momen Suporter Jepang Bersihkan Sampah di Stadion Usai Lawan Timnas Indonesia

Dalam keterkaitannya dengan hal ini, pihaknya pun selalu meminta para asosiasi agar senantiasa membantu bank sampah ketika ada satu daerah yang kekurangan offtaker.

"Kita ingin mendorong ekosistem itu meskipun tidak mudah. Ketika ada daerah yang kekurangan offtaker biasanya mereka mau membantu," kata Rosa saat acara tersebut. 

Ia melanjutkan bahwa dalam proses ini pihaknya banyak melakukan pendekatan dan komunikasi yang komprehensif dengan produsen semata-mata untuk menyatukan visi misi.

“Kami selalu mengupayakan agar rantai pasokan selalu terjaga karena akan berdampak pada collection rate. Dan yang juga perlu dilakukan adalah dengan konsisten mengedukasi masyarakat akan pentingnya memilah sampah dari rumah. Kita perlu memastikan rantai pasokan daur ulang ini terjaga prosesnya, berjalan dari hulu ke hilir," jelasnya.

Dalam kesempatan sama, Sustainability Director Le Minerale, Ronald Atmadja, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomitmen dalam Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN), sehingga semakin gencarnya kolaborasi dan sinergi di antara pelaku industri daur ulang sampah plastik akan menjadikan proses pengumpulan dan penyalurannya lebih efektif dan efisien.

“Kita mendorong peningkatan collection rate untuk membuat collector efficient dan bersaing di industri daur ulang, menyediakan recycle point di berbagai lokasi, dan terus mengedukasi masyarakat untuk bijak mengelola plastik,” kata Ronald dalam keterangannya, dikutip Senin 18 September 2023. 

Ronald menambahkan, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk digital aplikasi untuk meningkatkan collection rate dari pengumpulan sampah plastik daur ulang.

“Kita percaya kalau demand ada, collection rate meningkat. Jadi pilah sampah dari rumah menjadi kunci. Kita juga mencoba mengedukasi secara simpel apa yang mereka lakukan di rumah,” ujar Ronald.

Lebih lanjut Ronald mengatakan, guna mewujudkan circular economy tersebut, dibutuhkan ekosistem yang baik dan kuat melalui kolaborasi pemerintah, masyarakat, produsen, sektor informal, waste collector, waste recycler, dan industri pengemasan. 

"Selain itu, Le Minerale juga sudah bersinergi dengan pemerintah, salah satunya dengan membuat pabrik recycle plastik food grade. Dirinya berharap pemerintah memberikan insentif kepada industri yang melakukan itu," tuturnya.

“Harapannya ada insentif untuk produsen dan penggiat industri baru agar bisa membuat recycle produk sesuai kebutuhan untuk jangka panjang,” tutup Ronald.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya