Merasa Kecewa karena Doa Tak Dikabulkan Allah, Begini Pesan Buya Yahya
- Freepik
JAKARTA – Pernahkah kita sebagai umat merasa telah berikhtiar dan berdoa namun Allah belum mengabulkan hajat atau keinginan kita? Tidak sedikit dari kita yang berada di posisi tersebut merasa kecewa, marah atau bahkan menyalahkan Allah lantaran tidak mengabulkan semua doa dan ikhtiar kita.
Bahkan, ada pula yang merasa sia-sia atau percuma berdoa dan berusaha namun tidak dikabulkan oleh Allah. Jika Anda pernah dalam posisi itu segeralah minta ampunan kepada Allah.
Mengapa demikian? Buya Yahya menjelaskan bahwa adab seorang umat ketika berdoa harus menyerahkan kepada Allah. Mereka harus yakin Allah akan mengabul hajatnya.
“Sesuai dengan janji Allah, dan harus kita yakini dalam permohonan kita maka jawabannya adalah Allah pasti mengabulkan. Ini harus meyakini kalau kita memohon kepada Allah. Nabi mengatakan, ‘Kita harus yakin Allah mengabulkan’,” kata Buya Yahya mengutip tayangan YouTube Al Bahjah TV.
Buya Yahya melanjutkan, penting juga bagi setiap umat untuk memahami makna Qobul. Beliau menjelaskan bahwa Allah terkadang mengabul permintaan sesuai yang diminta. Namun, Allah juga kadang mengabul permintaan hambanya dalam bentuk yang berbeda, kadang spontan seperti yang diminta. Kadang ditunda nanti di akhirat. Artinya, kalau seseorang berdoa dengan benar tidak akan ditolak oleh Allah.
“Di saat tidak dikabulkan bukan tidak dikabulkan beneran hanya kita tidak tau permohonan kita ini yang picik, kita hanya meminta itu-itu saja. Kita minta duit tidak minta yang lainnya, karena mintanya yang ringan-ringan saja Allah tidak kasih. Tapi diganti lebih baik, begitulah Allah. Maka jangan sekali-kali berprasangka buruk kepada Allah lalu berkata Allah tidak mengabul doa,” ujarnya.
Buya Yahya mengungkap, tanda doa tidak dikabul adalah doanya orang yang buru-buru memvonis Allah tidak mengkabul. Tanda doa seorang hamba tidak dikabul oleh Allah di saat terlintas di hati mereka, dan langsung buru-buru mengatakan doa mereka tidak dikabul.
“Ini kurang ajar kepada Allah. Padahal pengabulan Allah berbeda-beda. Banyak contoh pengabulan doa yang Masya Allah ada orang berdoa semoga lancar perjalanan. Macet tidak sesuai dengan doanya, macet setelah macet ketinggalan pesawat sedih kehilangan uang tiket. Tau-taunya beberapa jam ada berita pesawatnya jatuh. Ada banyak hal semacam itu,” ujarnya.
Terkadang, kata Buya Yahya, Allah menunda doa hambanya ternyata tersembunyi kebaikan untuk hambanya. Maka dari itu kata Buya Yahya penting untuk membangun rasa huznudzon kepada Allah.
“Saat itu mungkin dikabul atau ditunda untuk kebaikan. Jangan sekali-kali (mengatakan) Allah tidak mengabul,” ujarnya.