Lebih dari 500 Judul Buku Terbit Atas Kolaborasi Wahyu Tri Anggoro dan Guru Indonesia

Wahyu Tri Anggoro
Sumber :
  • dok pri

JAKARTA – Generasi muda Indonesia sekali lagi membuktikan kapabilitasnya dalam menorehkan prestasi gemilang di sektor pendidikan. Wahyu Tri Anggoro, berhasil membangun reputasi yang kuat dalam dunia penerbitan buku, khususnya dalam mendukung peningkatan kualitas literasi di Indonesia.

Terpopuler: Viral Perwira Polisi Tendang Pria Tua, Heboh Prajurit TNI Tewas Gantung Diri Gegara Hal Ini

Lahir pada 4 April 2000, Wahyu Tri Anggoro memulai perjalanannya dalam dunia penerbitan pada tahun 2019. Scroll lebih lanjut ya.

Awal kariernya dimulai dengan menjalin kerja sama dengan 9 Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di berbagai bidang pendidikan. Namun, berkat dedikasi dan semangatnya, tahun 2023, jumlah MGMP SMK yang berkolaborasi dengan PT Lini Suara Nusantara telah bertumbuh menjadi 20 organisasi.

Siswa SD yang Viral Dihukum Belajar di Lantai Kelas Lantaran Belum Bayar Uang SPP Kini Telah Dilunasi Sampai Tamat SMA

Salah satu pencapaian paling signifikan dari Wahyu adalah inisiatifnya untuk mengajak guru-guru di Indonesia menulis dan menerbitkan karya mereka sendiri. Dengan visi yang jelas dan keberanian untuk melakukan inovasi, ia berhasil memotivasi guru-guru untuk berpartisipasi secara aktif dalam menciptakan literasi yang lebih berkualitas. Hingga saat ini, lebih dari 500 judul buku telah diterbitkan berkat kolaborasi ini.

Siswa SD Medan Dihukum Duduk di Lantai gegara Nunggak SPP Berakhir Damai tapi Guru Disanksi Tegas

Upaya ini mendapat perhatian dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Pada 6 September 2023, Wahyu Tri Anggoro dianugerahi Penghargaan Kategori Produsen Karya Rekam dalam Pekan Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam Tahun 2023.

Ilustrasi buku.

Photo :
  • Pixabay

Wahyu Tri Anggoro adalah salah satu contoh nyata keberhasilan tidak mengenal usia. Dengan tim di PT Lini Suara Nusantara yang didominasi oleh generasi milenial dan Gen-Z, ia berhasil membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan.

"Anak muda boleh jadi diragukan soal pengalaman. Tapi kami menawarkan masa depan, bukan masa lalu. Kami siap berkontribusi untuk perkembangan buku dan ilmu," kata Wahyu dalam keterangannya.

Penampakan salah satu Pondok Pesantren yang diduga menjadi tempat pelecehan seksual di Kabupaten Banjar - Foto Dok Faidur

Belasan Santri Jadi Korban Dugaan Pelecehan Seksual oleh Guru Ponpes di Martapura

Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap santri terjadi di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

img_title
VIVA.co.id
14 Januari 2025