Rumput Laut Jadi Solusi Permasalahan Plastik, Ikut Dorong Ekonomi Biru

Petani rumput laut di Desa Ekas Buana, Lombok Timur, NTB.
Sumber :
  • VIVA/Adinda Permatasari

LOMBOK – Bluebird mengulang keberhasilan pelaksanaan “Bluebird Run & Ride” demi menjadikan setiap kilometer berarti dalam mendukung perbaikan kondisi lingkungan dan sosial. Pada tahun ini Bluebird menggandeng komunitas Rethink Plastic, guna melanjutkan inisiatif reuse, reduce and recycle (3R) sekaligus mendukung keberlanjutan ekonomi biru di wilayah pesisir Lombok Timur.

Program ini juga melibatkan puluhan petani rumput laut di Desa Ekas Buana, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Nantinya rumput laut hasil budi daya para petani tersebut akan dipasok untuk membuat biji plastik yang diproduksi Evoware, perusahaan yang membawahi Rethink Plastic.

Bluebird mengkonversi setiap kilometer yang ditempuh oleh lebih dari 5.000 partisipan Bluebird Run & Ride untuk menjadi donasi berupa alat pengering kepada petani rumput laut binaan komunitas Rethink Plastic sekaligus pemasok bahan baku alternatif substitusi plastik. Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen visi keberlanjutan perusahaan pada pilar BlueSky dan BlueLife.

Bluebird donasi alat pengering kepada petani rumput laut.

Photo :
  • VIVA/Adinda Permatasari

“Bluebird berkomitmen untuk melakukan langkah kolaboratif yang mendorong terciptanya lingkungan yang lebih baik sejalan dengan komitmen BlueSky dan BlueLife. Kami turut berterima kasih atas setiap kilometer yang ditempuh oleh lebih dari 5.000 partisipan “Bluebird Run & Ride” untuk mendukung perkembangan dan keberlanjutan ekonomi biru di wilayah pesisir Lombok Timur,” kata Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono, dalam sambutannya di Lombok Timur, Kamis 31 Agustus 2023.

CEO Evoware dan Rethink Plastic, David Christian berharap hasil budi daya rumput laut para petani di Lombok Timur tak hanya menjadi produk makanan saja, tapi bisa jadi solusi permasalahan plastik.

"Targetnya tahun depan sudah mulai produksi dari rumput laut ini. Untuk sekarang dari Lombok saja, semoga nanti bisa melebar daerah lain juga," kata David, ditemui di Desa Ekas Buana, Lombok Timur.

David pun berharap para petani juga ikut tersadarkan akan kebersihan lingkungan terutama dari sampah plastik. Seperti diketahui, Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar nomor dua di dunia.

Menteri Rosan Bakal Pacu Hilirisasi Rumput Laut Buat Produksi Bioavtur

Dengan memproduksi produk plastik yang mudah terdegradasi dari rumput laut, permasalahan tersebut pun bisa dikurangi.

Rumput laut untuk membantu mengurangi sampah plastik.

Photo :
  • VIVA/Adinda Permatasari
Keresahan di Balik Munculnya Inovasi Pelepah Pinang

David menjelaskan bahwa produk plastik yang terbuat dari rumput laut bisa terdegradasi dalam waktu 3-6 bulan. Selain itu, bahan bakunya pun lebih berkelanjutan bukan dari minyak bumi.

Nantinya rumput laut dari Lombok Timur ini akan diproduksi menjadi biji plastik. Kemudian biji plastik tersebut dibuat menjadi berbagai macam produk seperti sendok, garpu, sedotan, piring dan alat makan lainnya.

Hebat! Mahasiswa Ciptakan Kapal Pembersih Sampah, Bisa Angkut 1.500 Ton Sehari
Thomas Franken, Direktur K, Portfolio Plastics & Rubber, Messe Düsseldorf GmbH.

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Messe Düsseldorf mendorong para pengusaha industri plastik dan karet Indonesia untuk mengakselerasi penerapan industri hijau.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024