Berprofesi Sebagai Juru Parkir, Ini Kisah Triyono yang Kini Punya Rumah Layak Huni

Triyono
Sumber :
  • ist

KUDUS – Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) merupakan jenis rumah yang dirancang untuk menjadi tempat tinggal yang layak bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah. Tujuan dari RSLH adalah memberikan akses terhadap hunian yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat yang tidak mampu membeli atau membangun rumah dengan biaya yang tinggi.

Menteri Ara Canangkan Gerakan Gotong Royong Bagun Rumah Rakyat, Aguan Siapkan Rp 60 M Per Tahun

Sebagian kecil masyarakat berpenghasilan rendah tinggal di rumah-rumah sederhana yang berlokasi di pinggiran kota. Sebagian besar lainnya tinggal di rumah-rumah tak layak huni di kota karena tidak dapat menjangkau rumah-rumah sederhana yang disediakan oleh para pengembang. Scroll lebih lanjut ya.

Dalam pengadaan rumah sederhana, pemerintah sudah berupaya dengan memberikan subsidi. Namun, kondisi ekonomi makro yang tidak stabil, mengakibatkan harga-harga bahan bangunan terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini yang menyebabkan naiknya harga bahan bangunan yang berimbas langsung pada harga bangunan, termasuk rumah sederhana.

Mau Bangun atau Renovasi Rumah Bingung Sama Desainnya? Begini Tipsnya

Dalam hal ini peemritnah juga bekerja sama dengan beberapa pihak, salah satunya PT Djarum yang membiayai renovasi 35 rumah keluarga berpenghasilan rendah di Jawa Tengah, yang meliputi 25 rumah di Kabupaten Kudus, 5 rumah di Kabupaten Blora, dan 5 rumah di Kabupaten Grobogan.

Nikita Mirzani Janji Kerahkan Puluhan Kuli Bangunan untuk Robohkan Rumah Vadel Badjideh 

Salah satu penerima bantuan dari program ini, yaitu Triyono dari Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai juru parkir ini penuh rasa syukur lantaran tempat tinggal yang dahulu hanya bertembok karpet dan beralaskan tanah, kini berubah menjadi nyaman serta layak huni setelah dilakukan pembangunan ulang dengan material juga konstruksi yang kuat dan kokoh.

"Rumah saya dulu hanya seperti gubuk. Ketika hujan pasti tampias karena temboknya hanya ditutupi terpal saja, barang-barang juga mau rubuh dan saya kalau mandi di POM bensin. Alhamdulillah setelah ada bantuan dari PT Djarum sekarang bisa tidur dengan selayaknya," kata Triyono dalam keterangannta.

Bertepatan dengan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) pada tanggal 25 Agustus, PT Djarum bersama Pemerintah Kabupaten Kudus meresmikan 10 rumah di Kudus yang telah selesai direnovasi maupun bangunan baru.

Ilustrasi Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH)

Photo :
  • ist

Sehingga dengan begitu, masyarakat menjadi lebih sehat dan produktif karena bernaung di dalam hunian yang nyaman untuk ditempati bersama keluarga. Kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha merupakan energi positif yang sangat dibutuhkan agar seluruh upaya pengentasan kemiskinan dapat terakselerasi dengan baik," kata Bupati Kudus, HM Hartopo.

Deputy General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto, mengatakan program kolaboratif RSLH yang dijalankan pada tahun ini merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Lewat program RSLH, mereka melakukan bedah rumah sehingga hunian tersebut memenuhi tiga hal dasar yakni Sehat, Aman, dan Layak.

Dari sisi kesehatan, renovasi rumah melingkupi perbaikan terhadap sanitasi air kotor, pencahayaan serta memastikan udara tersirkulasi dengan baik. Sementara itu, rumah yang direnovasi juga dibangun dengan konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga dapat menjadi tempat bernaung yang aman bagi seluruh keluarga.

“Program renovasi rumah ini tak lepas dari upaya PT Djarum untuk ambil bagian dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem agar masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan memiliki rumah yang layak huni. Khusus di Kudus yang merupakan kantor pusat kami, kegiatan ini adalah upaya PT Djarum dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Kota Kretek,” ucap Budiharto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya