Awalnya Sehat, Wanita Ini Tiba-Tiba Tak Bisa Buang Air Kecil Selama Setahun

Ilustrasi toilet.
Sumber :
  • pixabay/ jakobing85

VIVA Lifestyle – Kisah seorang wanita asal Inggris yang tidak bisa buang air kecil selama lebih dari setahun karena didiagnosis dengan kondisi langka, kembali viral di media sosial.

Perut Buncit? Jangan Khawatir! 10 Minuman Menghilangkan Lemak: mudah buat dirumah

Menurut New York Post, Elle Adams yang berusia 30 tahun merasa bahwa dia tidak bisa buang air kecil pada Oktober 2020. Tidak peduli berapa banyak cairan yang dia minum, dia tidak bisa buang air kecil meskipun dia merasa sangat kebelet

"Saya sangat sehat. Saya tidak punya masalah kesehatan. Suatu hari saya bangun dan tidak bisa buang air kecil. Saya sangat khawatir," kata Adams.

Hari Kesehatan Nasional, Ini 10 Tanda Tubuh Anda Sehat dan Bugar

Ilustrasi Toilet atau WC

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

"Saya berada di titik puncak, hidup saya benar-benar berubah. Saya bahkan tidak bisa menyelesaikan "tugas sederhana" seperti pergi ke toilet," tambahnya.

Cara Menggunakan Aplikasi Penghitung Kalori untuk Diet Sehat dan Efektif

Khawatir, Adams pergi ke ruang gawat darurat di Rumah Sakit St. Thomas di London, dan setelah menjelaskan gejalanya, dia diberi tahu bahwa ada satu liter urin di kandung kemihnya. Biasanya, kandung kemih manusia dapat menampung urin hingga 500ml pada wanita dan 700ml pada pria.

Dokter memberi Adams kateter darurat, sebuah tabung yang dimasukkan ke dalam kandung kemih untuk mengalirkan air kencing, namun, masalahnya tidak langsung teratasi. 

Dia diberi pilihan untuk mengeluarkan kateter dan mencoba pergi ke kamar mandi atau pulang dan kembali ke rumah sakit untuk evaluasi ulang dalam tiga minggu. Setelah mengunjungi pusat urologi seminggu kemudian, Adams kemudian diajari cara memasang kateter sendiri dan dipersilahkan untuk rawat jalan. 

"Seorang dokter hari itu memberi tahu saya bahwa saya hanya cemas dan jika saya melakukan yoga dan fokus pada kebugaran, saya mungkin akan baik-baik saja," tulis Adams di Instagram. 

Namun, hal itu tidak berubah. wanita berusia 30 tahun itu harus terus menggunakan kateter untuk buang air kecil selama lebih dari setahun dan tetap tidak bisa buang air kecil secara normal.

Setelah hampir 14 bulan dan banyak tes yang kemudian, dia didiagnosis dengan sindrom Fowler dan diperingatkan bahwa dia mungkin harus buang air kecil menggunakan kateter selama sisa hidupnya.

Sindrom Fowler adalah ketidakmampuan tubuh atau organ untuk mengosongkan kandung kemih. Kondisi langka ini terutama menyerang wanita muda. Penyebabnya masih tidak diketahui.

"Saya diberi tahu bagaimana kemungkinan saya menderita sindrom Fowler. Saya diberitahu tentang pilihan pengobatan yang minimal, kami memang mencoba pengobatan tetapi tidak ada bedanya," cerita Adams.

Adams pun diberi tahu bahwa satu-satunya pilihan yang tersisa adalah melalui Stimulasi Saraf Sacral (SNS), perawatan yang dapat membantu masalah kandung kemih dan usus.

Prosedur, yang akan bertindak sebagai alat pacu jantung untuk kandung kemih, memberikan rangsangan ke saraf melalui kawat tipis sementara, yang dimasukkan di dekat saraf sakral di dekat tulang ekor, yang mengontrol kandung kemih dan usus. Ini merangsang otot usus untuk membuatnya bekerja secara normal. 

Adams melakukan prosedur tersebut pada Januari 2023. "Ini tidak sepenuhnya mengubah, tetapi dapat membantu. Kateterisasi saya jauh lebih sedikit, sekitar 50 persen lebih sedikit. Itu telah membuat hidup saya lebih mudah, setelah dua tahun hidup bak di neraka, hanya itu yang saya bisa minta," ujarnya. 

"Saya baik-baik saja, saya berada di sisi Fowler yang lebih baik. Saya berterima kasih atas perbedaannya, saya merasa lebih baik dari sebelumnya. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana keadaan saya sebelumnya, itu sangat menguras tenaga, dan itu menghabiskan hidup saya menjadi sulit untuk membayangkan bahwa itu akan terjadi selamanya. Sekarang saya dapat melakukannya sendiri, saya telah banyak mengurangi kateterisasi diri saya. Itu masih sulit, tetapi jauh lebih baik daripada dahulu," lanjut wanita yang juga bekerja sebagai content creator itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya