5 Tips ini Bisa Dipakai Agar Kamu Tak Jadi Korban Penipuan
- PStore
JAKARTA – Dalam era digital saat ini, telepon genggam tidak hanya menjadi alat komunikasi tetapi juga menjadi kebutuhan pokok yang mendukung berbagai aktivitas sehari-hari. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan penetrasi pengguna telepon genggam yang tinggi, menghadapi tantangan serius dalam hal penipuan pembelian gadget.
Pembelian telepon genggam bisa menjadi pengalaman yang membingungkan, terutama dengan banyaknya akun penipu yang mengatasnamakan toko terkemuka. Scroll lebih lanjut ya.
Berikut adalah tips yang disampaikan oleh PStore Makassar untuk membeli gadget dengan aman:
1. Cek Akun Resmi
"Yang pertama jelas ya, akun IG asli yang kami miliki adalah @pstore_makasarr, dengan follower sekitar 1,4 juta. Selain akun ini, bisa dipastikan itu akun fake alias milik penipu," ujar Ade Wirawan selaku Branch Manager PStore Makassar memulai penjelasannya.
2. Kunjungi Langsung Toko Fisik
Karena banyaknya akun fake yang mengatasnamakan mereka, Ade memberikan solusi agar pelanggan merasa lebih aman dalam bertransaksi langsung.
3. Hati-hati dengan Harga yang Tidak Masuk Akal
"Para penipu itu biasanya menggunakan akun palsu untuk promosi HP, dan harga yang ditawarkan pastinya sangat murah dan tidak masuk akal," kata Ade.
"Lalu, bagi pelanggan yang menunjukkan ketertarikannya, mereka biasanya akan nge-DM, mengaku sebagai admin PStore dengan identitas palsu, sampai melakukan video call palsu dengan wajah Putra Siregar," imbuhnya.
4. Jangan Terburu-buru Transfer Dana
"Ketika si customer sudah transfer, biasanya si penipu minta ditransferin lagi dengan alasan biaya ongkir atau asuransi. Kalau tidak ditransfer, maka barang tidak akan dikirimkan," ujar Ade menambahkan.
5. Hubungi Pihak Berwenang jika Terjadi Penipuan
Tak hanya melakukan edukasi secara online dan offline kepada para customer, Ade Wirawan mengaku bahwa PStore Makassar juga melakukan tindakan nyata dalam memerangi tindak penipuan yang mengatasnamakan mereka. Selain melaporkan akun-akun fake yang jumlahnya mencapai 30 buah ke pihak kepolisian, mereka juga membantu proses hukum para korban serta selalu kooperatif ketika dimintai bantuan oleh mereka.