Tak Kenal Menyerah, Kisah Kang Didin Menghidupkan Kembali Usahanya

Kang Didin dan Helmy Yahya
Sumber :
  • dok pri

JAKARTA – Pandemi COVID-19 yang melanda dunia tak menyurutkan semangat Kang Didin, seorang sarjana dari Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya. Perjalanan bisnis yang penuh liku tidak menghalanginya untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnis periklanannya.

Bangkit Usai Dihantam Pandemi, Pendapatan Bisnis KAI Kini Tembus Puluhan Triliun

Muhammad Agus Burhanuddin, atau yang lebih akrab disapa Kang Didin, adalah seseorang yang tak kenal menyerah. Pasca pandemi, perusahaan periklanannya, PT Duta Asia Nusantara, menargetkan omzet hingga Rp50 miliar. Scroll lebih lanjut untuk membaca kisahnya.

Di tengah pandemi, bisnis Kang Didin sempat terpuruk dan mengalami kerugian yang signifikan. Namun, ia tak berhenti berusaha dan terus membangun kembali bisnisnya dengan semangat yang membara.

10 Ide Usaha di Desa Sepi yang Menguntungkan, Cocok Jadi Hidden Gem!

“Semua asset kami jual. Dulu punya beberapa mobil dan rumah kini harus dijual untuk bisa bertahan,” ujar Kang Didin dalam keterangan tertulisnya.

PNM Dorong Pengembang Kapasitas Usaha Petani Kopi Kintamani Melalui Pemberdayaan dan Kolaborasi Strategis

Ia pun berpindah ke dunia online, mengoptimalkan potensi advertising untuk meningkatkan branding melalui promo media sosial. Kang Didin telah membangun Duta Asia Advertising sejak 2010. Dalam menghadapi pandemi, perusahaan tersebut fokus meningkatkan kinerja tim kreatif. Selama tahun 2021, banyak mitra bisnisnya beralih ke dunia online, menyebabkan penurunan omzet yang drastis.

Namun, tahun 2022 membawa angin segar. Menjelang pemilu, kebutuhan iklan meningkat, dan mereka berhasil meraih kontrak bisnis signifikan. Salah satunya adalah video yang viral di Instagram, yang berhasil mendapatkan 26 juta penayangan.

Ilustrasi WhatsApp, Instagram dan Facebook.

Photo :
  • Pixabay

Konten tersebut berupa video lucu yang menampilkan pasangan muda yang tengah berjoget. Efek dari konten ini berhasil menaikkan pamor dan menggaet klien baru, termasuk perusahaan baju muslim yang memasang billboard di beberapa kota.

Kang Didin optimis dengan prospek bisnis di tahun ini. Dengan mulai menggeliatnya sektor advertising, terutama di musim pemilu, bisnis periklanan dianggap masih menjanjikan masa depan.

“Advertising mulai menggeliat lagi. Apalagi diawali dengan musim pemilu,” kata Kang Didin. Untuk target omzet tahun 2023, ia menegaskan, “Lima puluh miliar!”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya