Kisah Petugas Haji Khairun Naim, Melayani Tamu-tamu Allah Memberikan Banyak Kesan Indah

Kasie Bimbad, PPIH Arab Saudi 2023, Khairun Naim
Sumber :
  • MCH 2023/ Lutfi Dwi Pujiastuti

JEDDAH – Menjadi petugas haji, adalah panggilan Ilahi, butuh keikhlasan untuk melakukan tugas-tugas melayani para tamu Allah di Tanah Suci. Hal inipun diungkapkan oleh Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Bandara, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/ 2023 M, Khairun Naim

Diakuinya, ada banyak hal yang meninggalkan kesan mendalam ketika menjalani amanah sebagai petugas haji. Apalagi di tahun ini, Pak Naim, begitu sapaannya, harus tetap menjalani tugas meski kabar duka menghampiri, ibunda meninggal dunia. 

Ada keinginan untuk pulang saat keluarga mengabarkan ibunda tercinta, Bintang Rohani bin Raja Aryadadi berpulang pada Sabtu, 17 Juni 2023. Kabar itu membuatnya sangat sedih, namun kondisi pekerjaan tak memungkinkan buatnya untuk pulang ke Tanah Air.

Kasie Bimbad, PPIH Arab Saudi 2023, Khairun Naim

Photo :
  • MCH 2023/ Romadanyl

"Ingin balik pastilah ada, tapi kita kan sedang tugas, kondisi gak memungkinkan, kalaupun kita balik, ibu juga sudah tidak ada. Tentu sedih. Gimana ya, ga bisa dibilang aja, ya gitulah, kita harus kuat kan, saya kebetulan anak pertama, sayang pada keluarga juga ya. Harus kuatlah," katanya mengungkapkan kesedihan yang tak bisa diungkap hanya dengan kata.

Selama di Tanah Suci, saat mendengar kabar duka ibunda meninggal dunia, Pak Naim pun mencoba menghubungi kerabat terdekat keluarga untuk membantunya mengurus segala kebutuhan untuk proses pemakaman sang ibunda di kampung halaman. 

"Jadi semuanya membantu, ikut menolong semua prosesnya lancar di sana.

Tidak Ingin Ada Isu Korupsi di Musim Haji 2025, Kemenag Gandeng KPK dan Kejaksaan

Lagi-lagi, hanya doa yang bisa dipanjatkan untuk ibunda oleh Pak Naim. Kesedihannya mereda saat ia sibuk membantu dan melayani para tamu Allah. Ia pun berharap dengan membantu para jemaah, pahala yang diperolehnya juga mengalir untuk ibunda tercinta.

"Kita mendoakan di sini dengan membantu tamu tamu Allah, itu kan lebih deket dikabul, dekat dengan Harom, kita berdoa di Harom, itu lebih utama di sini berdoa. Ya udah lah jadi saya memilih tidak usah dipaksakan pulang, saya tetap di sini untuk membantu tamu tamu Allah. Pahalanya juga buat ibu," katanya lagi.

Bahas Isu Krusial Penyelenggaraan Ibadah Haji, Kemenag Gelar Mudzakarah Perhajian Indonesia

Jadi Petugas Haji Banyak yang Berkesan

Selain menceritakan perasaan dukanya saat menjalani ativitas sebagai petugas haji, Pak Naim juga menceritakan pengalamannya menjalani tugas sebagai pelayan tamu Allah. Meski berdinas di Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, diakuinya bukan berarti setiap tahun iya ditugaskan menjadi petugas haji. 

DPR Usul Perlu Ada Area Khusus Jemaah Haji dan Umroh di Bandara Soetta

"Saya tidak tiap tahun juga jadi petugas haji,  pertama saya tugas 2017, itu ditempatkan di sektor 5 Mekkah," kenangnya. 

Berdasarkan pengalamannya menjadi petugas haji, banyak kenangan yang ia rasakan begitu indah ketika bersentuhan langsung dengan para jemaah Indonesia. Baginya, ditugaskan melayani tamu Allah di sektor memang berat tapi banyak hal yang membuatnya merasa terkesan.

"Sampai saat jemaah mau pulang naik bus, dadah dadah, itu air mata menetes tanpa terasa, paling berat paling berkesan."

Tugas kedua kalinya, lanjut Pak Naim, di tahun 2022, ia ditempatkan di Daker Mekkah sebagai sebagai pelaksana Bimbad, namun paling banyak bersentuhan dengan sesama petugas. "Jadi tidak langsung bersentuhan dengan jemaah, jadi kurang berkesan. Ringan dari sisi pekerjaan, tapi kesan ke jemaah itu kurang, jarang kita meneteskan air mata haru kalau ditugaskan di daker," ujarnya lagi. 

Kasie Bimbad, PPIH Arab Saudi 2023, Khairun Naim

Photo :
  • VIVA/ Lutfi Dwi Pujiastuti

Dan tahun ini, 2023, ketiga kalinya ia menjadi petugas haji ditempatkan di Bandara sebagai Kasie Bimbad. "Ini juga bersentuhan langsung dengan jemaah, dan ini lebih berkesan, dibanding dengan tugas di Daker Mekkah tahun lalu. Kenapa? karena langsung bersentuhan dengan jemaah meskipun hanya sesaat," katanya.

Yang paling berkesannya, kata Pak Naim, ketika ketibaan para jemaah di Bandara Jeddah. Banyak jemaah terutama jemaah lansia, turun dari pesawat ihramnya penuh dengan kotoran. Melihat hal itu, mau tak mau harus turun tangan membantu membersihkan badan dan menggantikan kain ihram nya. 

"Kalau di bandara Madinah kan jemaah itu dari bandara ke hotel istirahat dan seterusnya. Tapi kalau di Jeddah, mereka tiba di Bandara Jeddah, langsung ke Mekkah menjalankan ibadah umrah, ini berkaitan dengan banyak hal. Bisa dilihat sendiri, bagaimana orang-orang tua itu, kain ihramnya belepotan kotoran, ibu-ibu tidak bisa membersihkan diri sendiri harus dibantu, harus digendong, harus didorong. Macem-macem deh, jadi ketika kita bersentuhan langsung dengan jemaah itu, dari sisi pekerjaan lebih berat tapi jauh lebih berkesan," katanya menceritakan.

Tak jarang ketika berpisah saat penyelenggaraan ibadah haji mulai selesai, ada perasaan haru yang membuat air mata keluar. 

"Saat berpisah itu Masya Allah, haru, kadang tanpa sengaja kita juga menitikkan air mata, nangis, itulah tamu tamu Allah."

Bekerja sebagai petugas haji menjamu tamu-tamu Allah baginya dan berdasarkan pengalaman teman-teman petugas lainnya, adalah pekerjaan yang tak mudah. Butuh keikhlasan untuk membantu para jemaah. 

"Termasuk yang saya rasakan sendiri kalau tidak dari hati tidak bisa. Kalau nggak karena Allah, ikhlas melayani tamu Allah ga bisa, jadi  berat itu menggendong orang tua, wudhuin, nyebokin. Kalau bukan karena kita ingat ini tamu  Allah,  hanya sekedar inget pekerjaan, bisa menghindar bisa ngumpet. Tapi karena kesadaran muncullah, karena ini adalah tamu tamu Allah, jadi itu yang menggerakkan, jadi beda dorongannya. Itu yang paling berkesan, yang menggerakkan karena ini adalah tamu tamu Allah."

"Kalau tamu yang kita layani adalah tamu tamu Allah dan kita ini ditugaskan sebagai pelayan tamu tamu Allah, jadi kita istimewa dan tamu tamu yang kita jamu juga tamu istimewa, jadi, sayang kalau misalnya diabaikan ga benar-benar melayani. Jadi ini yang paling berkesan jika bersentuhan langsung dengan para jemaah itu sangat luar biasa," katanya lagi.

Saat ini berdasarkan data Siskohat, Rabu 2 Agustus 2023, pukul 21.14 WIB, jemaah haji yang tiba di tanah air sudah mencapai 203.586 jemaah dari 542 kloter. Pemulangan para jemaah haji pun masih terus berlangsung hingga 4 Agustus 2023 mendatang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya