Viral Cerita Frugal Living Istri dengan Gaji Suami Rp4,5 Juta, Bisa Beli Mobil Cash hingga Rumah
- Pixabay
JAKARTA – Pengguna media sosial TikTok belakangan tengah menyoroti istilah frugal living. Yang menarik, salah satu pengguna media sosial bercerita tentang penerapan hidup frugal living bisa berdampak besar pada kehidupan mereka.
Adalah pemilik akun @ibunnyakayyis yang menceritakan penghasilan bulanan suaminya sebesar Rp3,5 juta. Dengan menerapkan sistem frugal living selama menikah dengan suaminya, dia bisa merasakan staycation setahun sekali, bisa membeli iPhone, bisa jalan-jalan sekaligus makan di luar setiap dua minggu sekali.
Tak hanya itu, dia juga bisa mengajak keluarga keluar kota setiap tahun untuk liburan, dan menariknya di usia pernikahannya yang ke-3, mereka bisa membeli mobil secara tunai. Lalu, membeli rumah di usia pernikahan kelima hingga menyekolahkan anak-anaknya di sekolah favorit.
Dalam unggahannya dijelaskan bahwa dalam satu bulan pengeluaran mereka mencapai R 3.235.000 dan masih tersisa Rp265 ribu. Uang pengeluarannya itu meliputi infak sebesar Rp200 ribu, biaya kontrakan Rp500 ribu, biaya dapur (minyak, beras dan gas) Rp150 ribu, kebutuhan rumah Rp150 ribu.
Kemudian, biaya jajan dan bensin suami sebesar Rp200 ribu, listrik (tanpa penggunaan mesin cuci dan AC) sebesar Rp150 ribu, wifi Rp150 ribu, makan sebulan Rp800 ribu, hiburan sebesar Rp200 ribu, susu Rp200 ribu, menabung Rp500 ribu dan iuran RT sebesar Rp35 ribu.
"Aku ingin menjelaskan dan meluruskan karena banyak yang salah fokus dan pro dan kontra. Aku tekankan setelah menikah ngontrak, posisi aku lagi hamil, aku tinggal di Purwakarta yang alhamdulillah biaya hidupnya masih murah dan terjangkau," kata dia mengutip akun TikTok miliknya.
Selain itu, karena penerapan prinsip frugal living, dia juga tak menghadiri undangan acara lantaran kondisi keuangan yang tak mencukupi.
"Yang keempat pada bilang emang enggak ada kondangan? Maaf-maaf aja ya karena keuangannya emang cukup untuk kita berdua aku dan suami. Jadi setiap kondangan aku mohon maaf enggak bisa datang dan hanya bisa mendoakan," kata dia.
Saat momen Lebaran juga dia tidak mengeluarkan biaya karena menumpang dengan orang tua.
"Emang tiap tahun enggak ikut Lebaran? Ya aku ikut Lebaran tapi di sini posisi Lebaran ikut orang tua, makan semua ditanggung orang tua. Karena posisi di awal menikah masih merintis dan alhamdulillah orang tua support itu," katanya lebih lanjut.
Diungkap pengguna akun tersebut sisa uang dari gaji tersebut disimpannya sebagai dana darurat hingga tabungan untuk biaya pajak motor dan servisnya. Dalam setahun dia juga bisa mendapatkan uang Rp16 juta dari tabungan dan uang THR.
"Pengeluaran di tahun pertama nikah dengan sisa Rp265 ribu itu buat dana darurat, buat tabungan bayar pajak motor dan servis motor. Total tabungan dalam satu tahun aku Rp16 juta dari nabung Rp500 ribu, dan ada bonus THR dan total Rp16 juta," ujarnya.
Kemudian, dana infak juga menjadi lebih besar sebab diyakininya bahwa dengan berinfak bisa menjauhkannya dan keluarganya dari marabahaya.
"Di sini aku tekankan lagi aku fokus perbanyak zikir dan infak itu menjaga kita dari hal-hal yang kita enggak diinginkan. Setiap gaji yang kita dapatkan itu pertama kali dikeluarkan adalah infak untuk menjaga kita dari sakit dan marabahaya dan aku percaya, dan alhamdulillah aku merasakan rasanya. Kedua, konsisten tahan untuk tidak beli apapun yang sesuai dengan kebutuhan kita," jelasnya.
Lalu, pembelian mobil secara tunai di tahun ketiga pernikahan disebabkan pendapatan suaminya di tahun kedua pernikahan yang mengalami kenaikan sebesar Rp1 juta menjadi Rp4,5 juta. Dengan peningkatan gaji suaminya itu, dia bisa menaikkan tabungannya yang semula Rp500 ribu menjadi Rp1 juta.
"Di tahun kedua alhamdulillah gaji suami aku naik, bukan gaya hidupnya yang aku naikin tapi tabungannya yang aku naikin. Nah, jadi di usia pernikahan kedua dan ketiga aku sudah punya tabungan Rp24 juta, dari 500 ribu aku tingkatin jadi Rp1 juta dalam 24 bulan jadi Rp24 juta ditambah bonus dan THR jadi totalnya Rp47 juta. Ditambah tabungan tahun pertama aku ada Rp16 juta jadi totalnya Rp 63 juta," katanya.
Dia bisa membeli mobil secara tunai untuk mobil bekas.
"Banyak yang salfok kenapa aku bisa beli mobil second sesuai kebutuhan dan kemampuan aku. Aku enggak liat mereknya, enggak liat bagus, jeleknya yang penting sesuai fungsi dan sesuai kebutuhan, bukan mobil baru karena aku juga belum sanggup," kata dia.
Sementara itu di tahun pernikahannya yang kelima di tahun sekitar 2021-2022, rumah pun terbeli. Di tahun tersebut pendapatan suaminya juga mengalami kenaikan menjadi Rp6 juta. Namun, di satu sisi kebutuhan anaknya yang beranjak besar juga mengikuti.
"Makanya aku mencoba mengaturnya. Di tahun ini aku coba untuk hidup royal, untuk diri aku, keluarga. Di tahun itu aku enggak ada tabungan sama sekali. Aku buka usaha (dari tabungan darurat) dan alhamdulillah berjalan lancar, dan dari situ aku bisa skincare, staycation dan sebagainya itu dari usaha aku," katanya.
Soal rumah, dia juga tidak membeli secara tunai melainkan dengan sistem KPR selama 10 tahun dengan DP Rp2 juta yang didapatkannya dengan menjual mas kawin.
"Qadarullah karena COVID usaha aku tutup sampai sekarang dan akhirnya uang THR dan bonus aku gunakan untuk keluarga, Lebaran, tabungan liburan, tabungan sekolah anak. Jadi sama sekali ga punya tabungan tapi aku punya tekad, mimpi pasti ada developer meng-cover beli rumah tanpa DP, aku dikasih jalan, aku bisa ambil KPR konvensioanl sampai 10 tahun dan hanya DP 2 juta aja (jual mas kawin). Seperti itu, aku tidak beli rumah cash," kata dia.