Ramai Hewan Kurban Dewi Perssik Ditolak, Buya Yahya Ungkap Pahala Luar Biasa Berkurban

Penceramah Buya Yahya.
Sumber :
  • Istiewa

JAKARTA – Pedangdut Dewi Perssik bertikai dengan Ketua Rukun Tetangga (RT) di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan lantaran hewan kurban miliknya ditolak. Bahkan, polisi sampai turun tangan menangani pertikaian yang kabarnya memicu Dewi Perssik harus merogoh kantong hingga Rp100 juta.

Dewi Perssik Jadi Korban Pelecehan Seksual Laki-Laki Misterius, Sampai Tunjukkan Alat Vital di Depan Rumah

"Kita mau ambil sapinya. Tiba-tiba sapinya sama pak RT enggak boleh diambil. Ngomongnya gini, kalau mau diambil, silakan diambil. Warga kita enggak butuh sapi'," ujar Dewi Perssik.

Akibatnya, Dewi Perssik memutuskan memindahkan lokasi hewan kurbannya, setelah mendapat penolakan. Namun menurut informasi yang didengarnya, pihak RT enggan membantu dan justru mengancam dengan meminta uang ratusan juta.

Dewi Perssik Ngaku Terima Surat dari Banyak Pria, Berisi Ajakan Lakukan...

"Kalau sapinya mau diangkut, karena memang tidak ada tempat di situ. Mereka bilang warga pada enggak mau. Maksudnya naikin sapinya ke truk gitu loh. Bisa aja dibantu tapi harus bayar 100 juta. Sambil bentak kalau jam 7 enggak diambil, kami lepasin sapinya. Jadi kitanya bingung," bebernya.

Dewi Perssik Geram Foto-foto Seksinya Jadi Koleksi Teman Anak

Terkait kurban sendiri sebenarnya memiliki pahala yang luar biasa. Menurut ulama Buya Yahya dikutip dari kanal Youtube Al-Bahjah TV, ada dua ibadah yang hanya bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah dengan pahala luar biasa.

"Yang pertama adalah kurban, yang kedua adalah haji. Semoga Anda bisa haji semuanya," kata Buya Yahya.

Haji sendiri merupakan rukun Islam yang kelima yang artinya sebagai pondasi dari agama umat muslim. Ibadah haji dilakukan sebagai syariat yang diturunkan langsung oleh Allah SWT. Apabila tak mampu secara finansial, maka pahala besar yang bisa didapat di bulan haji sebenarnya melalui kurban.

Kerinduan akan rumah Allah di Mekah sebenarnya bisa didapatkan melalui amalan berkurban. Sebab, kurban dilaksanakannya bersamaan dengan hari Raya Idul Adha atau saat puncak ibadah haji dilakukan. Terlebih, kurban memiliki pahala yang besar dan tak sebanding dengan sedekah biasa.

"Ayo kita berkurban, kurban adalah agung, kemudian pahalanya nggak bisa dibandingkan dengan sedekah biasa," kata Buya Yahya.

Ilustrasi sapi kurban di Masjid Istiqlal.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Jeffry Yanto

Buya Yahya menambahkan bahwa menyembelih hewan di hari biasa dibanding Idul Adha memiliki pahala yang jauh lebih sedikit. Sebab, dagingnya dibagikan ke seluruh orang yang membutuhkan bersamaan dengan puncak haji.

"Kalau Anda hari ini menyembelih kambing, Anda mendapatkan pahala besar untuk fakir miskin dan yang lainnya. Tapi, kalau Anda sembelih di bulan haji, jauh lebih besar, nggak bisa dibandingkan. Maka, ayo berkurban semuanya," tandas Buya Yahya.

Penceramah Buya Yahya.

Respons Teduh Buya Yahya Tanggapi Polemik Gus Miftah: Merendahkan Bukan Akhlak Mulia

Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, Cirebon, Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya diduga menyindir penceramah, Gus Miftah lantaran menghina penjual es.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2024