Inspiratif, Cara Pria Ini Bantu Ekosistem Musik di Indonesia

Miftah Faridh
Sumber :
  • dok pri

JAKARTA – Sebuah kisah inspiratif lahir dari seorang pria berkepala dingin, Miftah Faridh Oktofani, kelahiran Balikpapan. Bagaimana seorang programmer berhasil mengubah jalannya menuju kesuksesan di dunia entertainment? Pertanyaan itu pun terjawab seiring berjalannya waktu.

Dimansyah Laitupa Incar Hati Penggemar di 9 Negara Lewat Single Terbarunya

Lebih dari 10 tahun yang lalu, Miftah Faridh Oktofani memulai perjalanan kariernya sebagai programmer dengan mendirikan perusahaan software pertamanya. Scroll lebih lanjut ya.

Software-software yang ia kembangkan selalu berfokus pada bidang hiburan. Namun, siapa sangka, perjalanan itu hanya sebatas titik awal dari keberhasilan yang akan datang.

Mengenal JI3, Band Kakak Beradik yang Tumbuh Bersama Musik

Pada tahun 2017, terjalinlah sebuah kolaborasi yang luar biasa antara Gustiranda Mopili (Evan) dan Miftah Faridh Oktofani (Faridh). Mereka berdua bersama-sama mendirikan PT Indonesia Digital Ent, yang saat ini telah menjadi Google Vendor dan YouTube Partner Indonesia. Perusahaan ini menjadi pijakan kokoh bagi kesuksesan mereka di bidang digital.

Namun, tidak puas dengan pencapaian yang telah diraih, Miftah Faridh Oktofani yang kini menjabat sebagai CBDO (Chief of Business Development) PT IDE, memutuskan untuk mengambil langkah lebih jauh. Ia mendirikan PT Trinusa Sosialoka Indonesia, sebuah anak perusahaan yang saat ini menjadi mitra Google Ads.

Cinta Tak Berbalas, Amanda Citra Pilih Menyanyi daripada Bersedih

"PT. Trinusa Sosialoka Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai Sosialoka Indonesia memiliki peran penting dalam membantu label rekaman besar di Indonesia, seperti Musica Studio, Sony Music, MyMusic, dan label-label besar lainnya. Mereka menjadi mitra yang handal dalam mempromosikan rilisan-rilisan terbaru melalui kampanye iklan," katanya dalam keterangan tertulis.

"Tak hanya itu, Sosialoka Indonesia juga memiliki sistem laporan iklan yang sangat canggih. Sistem ini memungkinkan laporan yang disajikan secara real-time, baik melalui Google Ads maupun Meta Ads. Keberadaan sistem laporan ini tentunya sangat bermanfaat bagi label rekaman di Indonesia. Mereka dapat dengan mudah memantau perkembangan audiens mereka, serta tim pemasaran dapat menganalisis data demografi yang disajikan untuk merumuskan strategi dengan lebih cepat," sambungnya.

Pada tahun 2020, dunia terkejut dengan munculnya pandemi yang mengubah banyak aspek kehidupan. Para konten kreator, terutama musisi cover di Indonesia, terpaksa harus mencari cara untuk terus berkarya dari rumah. Namun, Faridh sebagai CEO Sosialoka Indonesia melihat potensi masalah yang timbul dari situasi tersebut, terutama dalam hal pelanggaran hak cipta dan pencurian aset lagu yang bisa merugikan para musisi cover itu sendiri.

Miftah Faridh

Photo :
  • dok pri

Sebagai solusi atas masalah ini, Sosialoka Indonesia menciptakan program bernama Cover Clearance. Program ini berfungsi sebagai penghubung antara konten kreator cover dengan pemegang lisensi lagu, sehingga kegiatan musisi cover menjadi legal dan lebih aman. 

Cover Clearance menjalin kerja sama dengan YouTube Indonesia untuk memberikan edukasi tentang cara mengcover dengan benar dan aman kepada para content creator di berbagai kota di Indonesia. Salah satu program yang terbaru adalah UnderCover Jogja di Yogyakarta, yang diselenggarakan pada tanggal 12 Juni 2023.

Dengan adanya Cover Clearance, para content creator cover dapat menghasilkan lebih banyak karya dengan aman. Mereka juga difasilitasi untuk berkolaborasi dengan penyanyi asli yang telah mempopulerkan lagu-lagu tersebut. Bukan hanya itu, beberapa nama besar dalam industri musik Indonesia, seperti Anji, Ade Govinda, Cakra Khan, Mario G Klau, Steven Pasaribu, dan banyak lagi, telah menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi melalui program ini.

Tak hanya memberikan kesempatan produksi, Cover Clearance juga memfasilitasi penyanyi cover untuk tampil di panggung off-air melalui proyek "Beranjak Gigs". Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara performa di dunia maya (on-air) dan kehadiran langsung di hadapan penonton (off-air) para musisi cover.

Dari semua kegiatan yang telah dilakukan, Miftah Faridh Oktofani, sebagai CEO Sosialoka Indonesia, berharap agar ekosistem musik di Indonesia terus berkembang di era digital ini. Ia berkomitmen untuk menjaga keseimbangan dan keadilan dalam industri musik, serta terus memberikan solusi yang inovatif bagi para pelaku di bidang ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya