Sering Salah, Buya Yahya Jelaskan Beda Takbir Idul Adha dan Idul Fitri

Yahya Zainul Maarif atau lebih akrab disapa Buya Yahya. 
Sumber :
  • Youtube Al Bahjah Tv

JAKARTA – Malam takbiran kerap dimeriahkan dengan suasana ceria serta ucapan takbir jelang hari raya Lebaran, baik itu Idul Adha dan Idul Fitri. Namun sebenarnya, ada perbedaan takbir antara kedua hari besar ini yang kerap salah dilakukan oleh umat muslim.

Terpopuler: Gus Miftah Kritik Ustaz Maulana, Paspampres Usir Jemaah Salat Jumat Demi Gibran

Dikutip kanal Youtube Al-Bahjah TV, ulama Buya Yahya menjelaskan bahwa ada perbedaan yang patut dipahami yaitu takbir mursal dan muqayyat. Namun pada dasarnya, takbir mutlak digemakan kapan saja dan di mana pun tanpa terikat waktu salat. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

"Takbir ada dua namanya ada takbir mursal dan takbir muqayyat, takbir mutlak itu adalah takbir yang tidak terikat dengan waktu salat yang bisa dilaksanakan di jalan-jalan raya atau seterusnya atau di pasar-pasar," ujar Buya Yahya, dikutip VIVA, Rabu 28 Juni 2023.

Paspampres Usir Jemaah Salat Jumat Demi Wapres Gibran, Buya Yahya: Haram!

Untuk takbir muqayyat yakni digemakan setelah salat, khususnya usai salat di hari raya Idul Adha. Takbir ini juga boleh digaungkan sejak awal hari raya Idul Adha tersebut agar pahalanya lebih banyak.

Respons Teduh Buya Yahya Tanggapi Polemik Gus Miftah: Merendahkan Bukan Akhlak Mulia

"Jadi mulai Subuh misalnya besok hari raya Idul Adha, Subuh tadi kita setelah melakukan salat Subuh kita disunnahkan membaca takbir namanya muqayyat setiap habis salat," imbuhnya.

Namun, takbir tersebut tak disunnahkan dilakukan sambil jalan-jalan usai salat Idul Adha. Sementara takbir mursal, tidak terikat waktu salat namun hanya berlaku pada hari raya Idul Fitri. Hal ini yang kerap salah dilakukan oleh umat muslim, di mana takbir mursal digemakan sejak terbenam matahari hingga keesokan harinya.

"Kadang-kadang kan lambat di sini nunggu sidang isbat, sudah Isya' baru Allahuakbar bener itu. Tapi kalau sudah diketahui sebelumnya maka disunnahkan takbir mursal itu adalah mulai dari terbenam matahari. Mursal itu anda bebas di jalan-jalan mana Anda boleh, itu mursal yang tidak terikat oleh waktu," terang Buya Yahya.

Perbedaannya, takbir mursal ini masih digemakan saat melakukan salat bahkan ketika imam memberikan khotbah. Tapi, takbir ini tak lagi disunnahkan untuk digemakan usai salat Idul Fitri dilaksanakan.

"Sampai kapan itu nanti? Sampai imam melakukan salat, imam berdiri di mimbar, imam melakukan salat selesai, imam di atas mimbar selesai, tidak ada lagi takbir mursal," tuturnya.

Ilustrasi pawai malam takbiran.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Moch Asim

Saat salat Idul Adha, para ulama menyebut bahwa ada takbir mursal yang dikumandangkan sama seperti Idul Fitri. Hanya saja, dikumandangkannya lebih disunnahkan menjelang Arofah yang dilakukan oleh jemaah haji.

"Jadi menjelang Magrib bisa dibaca di mana-mana, cuman ada sebagian yang mengatakan bahwasanya Magrib menjelang Arofah itulah waktunya untuk mursal. Kita bisa kumandangkan di masjid-masjid, musala-musala dan seterusnya, termasuk takbir keliling itu dalam rangka mengangkat syiar takbir di mana-mana," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya