Putri Ariani Perlihatkan Cara Jenius Balas Komentar di Medsos, Netizen: Asli IQ Tingkat Tinggi
- Instagram @arianinismaputri
JAKARTA – Putri Ariani, sosok remaja berusia 17 tahun yang jadi sorotan usai mendapat Golden Buzzer dari Simon Cowell di Americas Got Talent (GAT). Pengguna media sosial pun berlomba mencari tahu sosok Putri Ariani, namun dikejutkan dengan balasan komentar langsung dari gadis tuna netra itu. Lantas, bagaimana sebenarnya cara Putri Ariani membalas komentar netizen?
Dalam akun TikTok @dcptenayan, terlihat bahwa Putri Ariani ternyata memiliki cara unik dan berbeda saat memegang gawai miliknya. Putri mendekatkan gawai miliknya ke telinga dan mulai terdengar suara cepat. Rupanya, itu adalah cara Putri 'berinteraksi' dengan netizen yang berkomentar di akun media sosialnya. Yuk, scroll untuk tahu cerita lengkapnya.
Dengan talentanya yang telah diketahui publik secara luas, kepadatan aktivitas Putri pun mulai membuat penasaran. Termasuk, pertanyaan nyeleneh netizen yang penasaran dengan cara unik Putri membalas komentar di media sosial, padahal Putri sendiri adalah seorang tuna netra.
Diakui Putri, gawai yang digunakannya itu adalah merek terkenal namun bukan tipe terbaru. Di situ, Putri menerangkan bahwa tersedia tombol khusus yang mempermudahnya membalas komentar meski tanpa melihatnya, namun dengan suara-suara yang didengarnya.
"Basically Putri pakainya hp Sams*ng lama guys, yang pake tombol home care," terang Putri Ariani dalam video, dikutip VIVA, Kamis 15 Juni 2023.
Putri Ariani melanjutkan bahwa dalam gawai tersebut dipasang aplikasi yang mempermudah pengguna disabilitas seperti dirinya. Ia pun menyarankan agar pengguna media sosial mencari dan dapat memakai aplikasi tersebut jika membutuhkan seperti dirinya.
"Untuk aplikasinya Putri pakai aplikasi Talkback. Ini sudah bawaan google sebenarnya. Tinggal diinstall," beber Putri.
Lebih dalam, Putri Ariani mengaku memakai aplikasi tersebut sangat membantunya 'mendengar' apa yang perlu dibacanya. Sebab, Putri pun mengaku cukup kesulitan apabila tak memakai aplikasi tersebut untuk interaksi dengan pengguna media sosial lainnya.
"Kalau untuk aktifin aplikasi Talkback-nya memang perlu bantuan orang yang bisa lihat, karena sebelum Talkback ini aktif, Putri juga nggak bisa pakai aplikasi ini," imbuhnya.
Putri Ariani lantas memberi contoh cara menjawab komentar dengan langsung mengetikkan jari-jarinya secara cepat. Dengan lincahnya, jari tersebut memencet tombol-tombol yang sudah dapat dihafal Putri mulai dari huruf, angka, simbol, hingga emoji. Di akhir, Putri Ariani memencet tombol posting untuk mengirimkan balasan komentar.
"Terima kasih budhe," tulis Putri Ariani membalas komentar.
Sontak, netizen begitu terkejut dengan sikap Putri Ariani yang tak malu berbagi informasi. Netizen menilai bahwa Putri Ariani begitu ramah sekaligus kepintarannya di atas rata-rata dengan mengetik melalui cara tak biasa.
"Asli IQ Tingkat tinggi dia punya," sahut netizen.
"Telinga putri sensitif banget. bukan matanya yang lihat. telinganya melihat dan mendengar," imbuh netizen.
"Ga salah... ternyata dia genius.. Allah ngasih apa yang dia butuhkan," tambah netizen.
Sebelumnya, menurut perempuan yang berusia 17 tahun ini, matanya masih dapat melihat saat ia lahir hingga usia 3 bulan. Meski begitu, Putri Ariani mengaku tak ingat detail momen dirinya dapat melihat karena masih sangat kecil.
“Sebenarnya bisa (melihat) dari umur tiga bulan. Cuma udah nggak ingat,” kata Putri dikutip dari YouTube Close The Door Deddy Corbuzier, Selasa 13 Juni 2023.
Namun, Putri Ariani memang dilahirkan secara prematur sehingga memiliki risiko organ yang belum matang sempurna. Hal itu turut berdampak pada kondisi matanya yang perlahan mengalami gangguan.
Ketika mulai terlihat gangguan di matanya, pihak rumah sakit menyebutnya seperti mata dengan katarak sehingga Putri Ariani dirawat di dalam inkubator. Karena tak mendapat perawatan apapun dari rumah sakit di Indonesia, pihak keluarga membawa Putri Ariani kecil ke negeri tetangga. Sayangnya, kondisi Putri Ariani sudah terlambat untuk diatasi.
“Abis itu Putri dibawa ke Singapura, kata dokter di sana (Singapura) sudah telat,” imbuhnya.
Karena keterlambatan penanganan, dokter di Singapura tak dapat memberi perawatan apa pun sehingga sudah memicu kebutaan. Padahal, Putri Ariani menambahkan bahwa kondisi matanya dapat diobati jika saja tak terlambat diatasi atau masih dalam stadium awal.
"Kalau dia masih stadium awal-awal harusnya dia masih bisa. Kelebihan oksigen, jadi kesalahan rumah sakit sebenarnya,” imbuh Putri Ariani.