Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Fokus Utama

Ilustrasi sampah plastik.
Sumber :
  • Freepik

JAKARTA – Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day diperingati tanggal 5 Juni setiap tahunnya. Di mana setiap tahun, ada tema berbeda yang diangkat. Tahun 2023 ini, mengusung tema Beat Plastic Pollution, yaitu seruan untuk menangani sampah plastik dan mencari solusi terkait polusi plastik. 

Menteri Lingkungan Hidup Ajak Pemerintah Daerah Tuntaskan Permasalahan Sampah

Masalah sampah plastik di Indonesia sendiri tak kunjung usai. Menurut data dari Bank Dunia pada 2022, Indonesia menghasilkan 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahun. Dari angka tersebut, lebih dari setengahnya bahkan belum ditangani dengan tepat. Scroll untuk info selengkapnya.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan mendaur ulang kembali sampah-sampah tersebut. Kampanye serupa yang tengah digaungkan adalah #JadiBaruLagi. Apa itu?

Mantan Kadis LH Tangerang Jadi Tersangka Pencemaran Lingkungan, Pj Walkot: Jalankan Sanksi Administratif

Kampanye ini merupakan sebuah langkah nyata yang tidak hanya berhenti sampai edukasi dan collecting (mengumpulkan) botol atau kemasan plastik PET sisa konsumsi saja, namun bekerja sama dengan berbagai pihak, mengolahnya menjadi barang-barang baru, di antaranya rompi yang dikenakan oleh ribuan pedagang asongan.

Inilah 5 Lokasi di Rumah Anda yang Mengundang Lalat Bertelur!

Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2023 lalu, rompi tersebut dibagikan secara gratis kepada sejumlah pedagang asongan, salah satunya di area Tomang, Jakarta Barat. 

Yuna Eka Kristina, Head of Public Relations and Digital Le Minerale, mengatakan, rompi untuk para pedagang asongan ini merupakan langkah nyata, di mana rompi tersebut dibuat menggunakan Recycled PET (RPET) sebagai bahan bakunya. 

"Melalui program ini juga, kami menyampaikan ajakan langsung kepada masyarakat untuk tetap melakukan langkah kecil yaitu memilih dan memilah sampah plastik, agar tidak lagi menjadi sampah, namun bisa didaur ulang dan #JadiBaruLagi," ujar Yuna dalam keterangannya, dikutip Rabu 7 Juni 2023. 

Yuna lebih lanjut mengatakan, selain daur ulang sampah plastik jadi rompi, program GESN juga sudah berjalan lebih dari dua tahun. GESN adalah bentuk nyata pelaksanaan misi dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan terutama dalam mengurangi timbulan sampah. Adapun komitmen ini sejalan dengan misi yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengurangi timbulan sampah sebanyak 30 persen di 2030.

"Sepanjang perjalanannya di tahun 2022, GESN telah menunjukan peningkatan performance dalam hal pengumpulan dan penarikan sampah plastik PET atau growth collection yaitu sebesar 101 persen jika dibandingkan dari tahun 2021," bebernya. 

"Hingga 2023 ini, GESN berhasil meraih setidaknya 859 ton collection setiap bulannya. Melanjutkan usaha ini, kami akan terus berupaya dan berkomitmen untuk melakukan program recycle dari produk botol plastik PET pasca konsumsi. Kami akan terus bermitra dengan banyak pihak, untuk mengelola dan mengolah kembali sisa konsumi kemasan plastik PET dan menjadikannya bahan baku baru dan bahkan menjadi barang baru lagi," imbuh Yuna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya