Cerita Maurina Arlia yang Pantang Menyerah Hingga Dirikan Usahanya
- dok pri
VIVA Lifestyle – Agensi public relations (PR agency) pada saat ini sangatlah penting dalam dunia bisnis dan komunikasi. PR agency membantu perusahaan atau individu dalam membangun citra yang baik di mata publik.
Mereka merancang strategi komunikasi yang efektif untuk mempromosikan keunggulan, nilai, dan pesan yang diinginkan oleh klien mereka. Melalui kegiatan seperti media relations, manajemen acara, dan kampanye komunikasi, PR agency membantu memperkuat citra positif dan membangun reputasi yang kuat. Scroll lebih lanjut ya.
Dunia seperti itu yang diselami wanita bernama Maurina Arlia. Semakin ia menyelam lebih dalam, Maurina semakin tertarik dibuatnya.
"Ceritanya bermula saat saya kuliah. Saya belajar jurusan Sekretaris dan kemudian melanjutkan kuliah di jurusan Public Relation di salah satu universitas di Jakarta," cerita Maurina.
"Karena minat saya pada dunia PR, pada tahun 2012 saya memutuskan untuk terjun ke dunia kerja sesuai dengan jurusan kuliah saya," tambahnya.
Maurina akhirnya bekerja di sebuah PR agency di Jakarta setelah magang selama tiga bulan. Ketertarikannya semakin bertambah dengan dunia PR. Setelah lulus kuliah, ia tetap bekerja di kantor tersebut selama sekitar lima tahun.
"Banyak pengalaman dan pengetahuan yang saya dapatkan dari lingkungan kerja, rekan kerja, dan bertemu dengan klien. Setelah bekerja selama lima tahun di kantor tersebut, saya yakin untuk membuka peluang dan kesempatan bagi diri sendiri, dan itulah awal mula terbentuknya Buah Bibir," cerita Maurina Arlia.
Berbagai tantangan dihadapinya. Dunia saat ini siap menghadapi gelombang generasi baru, yaitu Generasi Z dan Alpha. Generasi Z adalah mereka yang lahir pada 1990-an, sementara Generasi Alpha adalah mereka yang lahir pada tahun 2010-an dan diprediksi akan menjadi kelompok yang sangat besar dengan keunikan mereka sendiri.
Generasi Z yang ada saat ini adalah generasi yang ambisius, tumbuh dengan teknologi digital, dan sangat percaya diri. Generasi Alpha yang akan datang dikatakan lebih cerdas secara digital daripada generasi sebelumnya. Kedua generasi ini terpapar dengan banyak informasi melalui berbagai media. Bagi PR agency, hal ini menjadi tantangan kreativitas baru dalam mengolah pesan.
"Dua generasi ini menurut saya sangat unik. Mereka beruntung karena memiliki akses informasi yang melimpah. Namun di balik itu, mereka juga perlu memfilter informasi yang diterima untuk memastikan apakah itu fakta atau hoaks," kata Maurina.