WALHI Kritik Pemerintah, Dianggap Tak Dukung Pengurangan Sampah Plastik

Ilustrasi sampah plastik.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Kampanye Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Abdul Ghofar mengkritik pemerintah yang seakan memberikan dukungan bagi perkembangan galon sekali pakai di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang gencar mengkampanyekan isu kandungan BPA dalam galon isi ulang.

Uskup Agung Jakarta soal PPN 12%: Kalau Pemerintah Sudah Memutuskan, Ikut di Dalam Arus Itu

Padahal setiap galon isi ulang telah melewati serangkaian tes dan standarisasi yang dilakukan lembaga terkait sebelum digunakan untuk mengemas air minum dan diedarkan ke masyarakat. Ghofar menilai, dorongan tersebut justru berbanding terbalik dengan rencana pemerintah untuk memerangi sampah plastik. Scroll untuk info selengkapnya. 

"Menurut kami narasi bahwa galon sekali pakai higienis itu aman dan yang lain tidak, itu nggak tepat ya. Saya juga sempet memberikan statement di Walhi dan aliansi Zero Waste Indonesia yang melihat bahwa penggunaan galon guna ulang merek apapun itu ya aman," kata Ghofar di Jakarta.

Ini Permintaan Puan ke Pemerintah Jelang Nataru 2025

Dia mengatakan, galon isi ulang telah melewati prosedur yang aman mulai dari pembersihan dan standarisasi serta hal-hal lain guna memastikan keamanan. Ghofar melanjutkan, penggunaan galon guna ulang juga sejalan dengan semangat pemerintah untuk mengurangi 30 persen sampah nasional pada 2025.

PPN Naik 12%, Ini 3 Solusi untuk Pekerja Hadapi Dampak Kenaikan PPN

Dia mengaku mengamati adanya pembentukan opini oleh oknum tidak bertanggung jawab hingga menggunakan lembaga pemerintah sampai menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Dia menegaskan, seharusnya pemerintah fokus pada penanganan sampah plastik dan bukan pada persaingan usaha antar produsen.

"Makanya dari awal ini sudah tidak sehat. Bukan lagi melihat mana yang lebih less harmfull ke dampak lingkungannya," katanya.

Ghofar juga menyoroti penggunaan isu mikroplastik terhadap kemasan galon guna ulang. Dia menjelaskan, mikroplastik sebenarnya terkandung baik dalam galon sekali pakai atau guna ulang. Dia mengatakan, penggunaan AMDK apapun aman selama kandungan tersebut tidak melebihi ambang batas kesehatan.

"Jadi kalau mau dilihat dari kacamata kesehatan ya sama-sama punya risiko kontaminasi mikroplastik mau galon sekali pakai atau galon guna ulang. Saya pikir kita bisa melihat di aturan BPOM sendiri selama kontaminasi mikroplastik aman ya masih memungkinkan," katanya.

Ghofar melanjutkan, hanya saja penggunaan galon sekali pakai bertentangan dengan misi pengurangan sampah nasional dan global. Menurutnya, pelaku usaha, baik galon sekali pakai, kemasan sachet dan sebagainya, juga harus lebih serius dengan peta jalan pemerintah terkait pengurangan sampah plastik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya