Pandemi Mereda, Masyarakat Mulai Ogah-ogahan Pakai Antiseptik

Ilustrasi cuci tangan/hand sanitizer.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Lifestyle – Jika menengok ke belakang, ketika pandemi COVID-19 masih tak menentu dan jumlah kasusnya terus mengalami peningkatan, produk antiseptik, seperti hand sanitizer, sabun cuci tangan hingga mouthwash, begitu diburu masyarakat. 

Dokter Sonia Wibisono Ungkap Cara Menurunkan Berat Badan Sehat Tanpa Rasa Lapar Berlebihan

Bahkan, produk-produk tersebut sempat mengalami kelangkaan hingga harganya melambung cukup tinggi. Namun, kondisi tersebut sangat kontras dengan sekarang, di mana pandemi sudah mulai mereda. Yuk, scroll untuk informasi selengkapnya.

Direktur PT Victoria Care Indonesia Tbk, Sumardi Widjaja mengungkapkan, dengan membaiknya kondisi pandemi, tidak dipungkiri penjualan produk antiseptiknya juga mengalami penurunan.  

Serum Jenis Ini Diprediksi Bakal Tren di 2025

"Dengan membaiknya kondisi pandemi menjadi endemi, otomatis penjualan antiseptik kami memang menurun," ujar Sumardi saat menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) bersama jajaran anggota Direksi Perseroan lainnya di Hotel Harris Suites Puri Mansion, Jakarta Barat, baru-baru ini. 

Richard Lee Vs Doktif Ribut, Deddy Corbuzier Singgung Sumpah Dokter: Buat Memperkaya Diri?

Namun diakui Sumardi, pihaknya tidak lantas berpangku tangan. Khususnya pada tahun 2022, mereka bekerja keras untuk masuk ke kategori-kategori yang dapat mendukung penjualan company. Termasuk, skincare dan kosmetik dekoratif. 

"Kami masuk ke dalam satu kategori skincare dan juga dekoratif. Dan ternyata di tahun 2022, sambutan masyarakat di kategori ini cukup baik. Sehingga kami boleh mengambil peluang cukup baik di kategori ini," kata dia. 

"Jadi, kalo ditanya dapet support dari kategori apa saja? Pertama skincare, kedua hair care. Hair care kami juga tumbuh cukup besar, kami memiliki dua brand yaitu untuk mass production. Kami juga punya satu brand untuk salon profesional yaitu CBD," sambungnya. 

Untuk kategori skincare dan kosmetik dekoratif, Sumardi menjelaskan, mereka pun membidik konsumen online dan hasilnya pun tidak mengecewakan. 

"Sekitar 3 persen di tahun 2021 kami berhasil mengambil market yang cukup baik, sehingga kontribusinya mencapai 18an persen, baik dari hair care, skincare maupun body care," ungkapnya.

"Salah satu brand kami yaitu Herborist di tahun 2022, itu juga merupakan satu produk yang cukup viral di online," imbuh Sumardi Widjaja. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya