Cerita Kalya Mahiya yang Senang Berbagi Ilmu Tentang Ecoprint

Kalya Mahiya
Sumber :
  • dok pri

VIVA Lifestyle – Ecoprint dapat diartikan sebagai teknik mencetak pada kain dengan menggunakan pewarna alami dan membuat motif dari daun secara manual yaitu dengan cara ditempel sampai timbul motif pada kain.  Teknik pewarnaan yang menggunakan bahan alam sebagai bahan bakunya.

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

Oleh karena itu, manfaat dari teknik ini adalah menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Tidak membuat lingkungan tercemar dengan limbah yang dikeluarkan dari pabrik tekstil. Sehingga lingkungan tetap bersih dan lestari. Scroll lebih lanjut ya.

Selain itu, produk yang dihasilkan menghindarkan pengrajin dan konsumen dari gangguan kesehatan yang mungkin bisa didapat dari pewarna buatan. Dengan semakin maraknya kampanye back to nature atau kembali ke alam, produk-produk alami pun semakin mendapat tempat di publik. Salah satunya adalah produk dari ecoprint.

BPS Ungkap Impor Pakaian Jadi Masih Banjiri Pasar RI, Didominasi dari Tiongkok

Adalah Kalya Mahiya Pravina, remaja yang gemar membagikan ilmu tentang ini. Ia masih duduk di bangku kelad 8. Namun sudah mengisi berbagai workshop tentang ini, salah satunya yang diadakan di di SMP Muhammadiyah 1 Jakarta.

Tips Ajarkan Anak Peduli pada Lingkungan, Bisa Sambil Kenalkan Keberagaman Habitat Dunia

Dengan digelarnya workshop tersebut, Kalya berharap ecoprint semakin dikenal terutama generasi muda sebagai wujud kreativitas seni dan cinta pada bumi. Namun dalam menyebarkan ilmu tentang itu bukan berarti tidak menemui kendala.

"Kendalanya menumbuhkan fokus dan minat audiens yang berbeda beda. Karena ini merupakan hal baru bagi teman teman di sini," ujar remaja putri berusia 13 tahun tersebut.

Ilustrasi belajar di kelas.

Photo :
  • U-Report

Selain itu, Kalya juga dikenal sebagai siswa berprestasi. Kalya pernah menjadi Juara Olimpiade Matematika, Olimpiade Bahasa Inggris hingga belasan tarian tradisional Indonesia dikuasainya.

Workshop tersebut juga terselenggara dengan kerjasama dengan Dewi Damayanti, pembina Praveena Ecoprint sekaligus Ketua Asosiasi Eco-Printer Indonesia (AEPI) wilayah DKI Jakarta. Melalui worksop ini, ia ingin semakin banyak generasi muda Indonesia yang menyukai ecoprint.

“Aku berharap gak hanya suka tapi mau mengembangkan produk ecoprint bersama-sama. Semakin banyak pelaku, maka ecoprint akan semakin dikenal,” kata Dewi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya