Gelar Aksi Damai, Tenaga Medis Ingin Perjuangkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Ilustrasi aksi demonstrasi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

VIVA Lifestyle – Juru Bicara Aksi Damai IDI, Dokter Beni Satria mengatakan bahwa belasan ribu orang yang tergabung dalam organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan menyuarakan juga pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Ia menyebut para tenaga kesehatan akan memperjuangkan hak-hak masyarakat.

IDI Tegaskan Dokter Tak Boleh Jadi Influencer Sampai Promosikan Produk Kesehatan

Pasalnya, kata Beni, profesi sebagai tenaga kesehatan hanyalah sebuah profesi yang mengabdi. Jika profesi tidak dimanfaatkan untuk masyarakat, maka itu hanyalah sebuah profesi semata. Scroll untuk info selengkapnya

"Cabut saja Undang-Undang BPJS-nya, kenapa hanya beberapa pasal? Kenapa hanya Undang- Undang kita saja yang dicabut? Persoalan kita hari ini adalah pelayanan kesehatan, bukan terkait profesi. Profesi hanya mengabdi," ujar Beni di lokasi demo di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin 8 Mei 2023.

Bahaya BPA Ditegaskan Bukan soal Bisnis, Tapi Ancam Kesehatan Konsumen

Tenaga kesehatan dari IDI gelar aksi damai di Patung Kuda, Jakarta.

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana.

"Jangan dobel, jangan dibiarkan kita terpecah belah dengan adanya dua standar pelayanan. Perlindungan masyarakat pasti akan terabaikan," imbuhnya.

Aksi Damai Bela Palestina, Majelis Ormas Islam Protes Eskalasi Serangan Israel di Gaza

Beni juga menegaskan bahwa jika profesi dilakukan hanya untuk profesi semata, maka akan terjadi perlakuan kriminalisasi yang akan dialami sejumlah tenaga kesehatan.

"Berbuat sesuai standar. Itu yang jadi tidak boleh dikriminalisasi dengan menuduhkan kita berbuat hal yang tidak sesuai standar," kata dia.

Beni juga meminta kepada sejumlah petinggi negara yang akan segera mengesahkan Undang-Undang Kesehatan dalam Omnibuslaw, untuk mencabut hal tersebut. Pasalnya, akan ada sejumlah kubu yang akan terdampak, mulai dari masyarakat hingga tenaga kesehatan.

"Target kita adalah UU ini tidak boleh disahkan dan kita tolak ini dan kita ikutin Undang-undang yang ada dan itu sudah cukup memberikan. Apabila pemerintah punya program yang sangat baik ada pasti kita sangat dukung," ucap Beni.

"Tapi program itu cukup disalurkan melalui program pemerintah melalui Perpres melalui Permenkes atau Perda," lanjutnya.

Berdasarkan pantauan VIVA di lokasi, ribuan tenaga kesehatan yang mengenakan pakaian serba putih itu menggelar aksi damai yang dilakukan di sekitaran Patung Kuda.

Tak hanya itu, mereka pun tampak mengenakan pakaian putih yang juga dilengkapi kerudung hingga topi berwarna merah. Mereka menggelar aksi ini demi menolak Rancangan Undang-undang Kesehatan.

Mereka pun menyebutkan bahwa masih banyak kriminalisasi yang terjadi dalam lingkup kesehatan.

"Stop pembahasan stop RUU, Setuju? Setujuuu. Kita di sini gak aa peran apapun dalam RUU Omnibuslaw itu," ujar salah satu orator di atas mobil.

Diketahui, Penolakan atas RUU Kesehatan Omnibuslaw semakin meluas. Usai Aksi Damai Nasional ‘Setop Pembahasan RUU Kesehatan (Omnibus Law) pada bulan November tahun lalu, kini puluhan ribu anggota dari 5 Organisasi Profesi Kesehatan yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Bidan Indonesia akan kembali turun mengadakan Aksi Damai Nasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya