Digelar Lagi, Ini Hal Baru di Festival Bedhayan III

Jumpa Pers Festival Bedhayan III
Sumber :
  • VIVA / Ichsan Suhendra

VIVA Lifestyle – Tari Bedhaya adalah tarian klasik Jawa yang dikembangkan di kalangan istana atau keraton pewaris takhta Mataram. Adapun tari Bedhayan adalah pengembangan, kreasi baru dari tari Bedhaya, di mana inovasi atau kreasi baru yang diterapkan bisa dalam gerakan atau iringan gamelan yang digunakan.

Indonesian Dance Festival (IDF) Digelar, Libatkan 50 Lebih Seniman dari Indonesia, Jepang Hingga AS

Tarian tersebut akan diangkat dalam Festival Bedhayan Ke III. Acara akan berlangsung di Ohmmstay Bendan Tirtomartani Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada pada 13 dan 14 Mei 2023. Scroll lebih lanjut ya.

Festival ini sempat tertidur selama dua tahun karena pandemi. Setelah bangkit lagi, akan ada banyak hal baru di dalamnya. Hal itu dimulai dari tempat pelaksanaan acara.

Tim Misi Budaya Labshcool Cibubur Raih Juara Sopravista International Festivals di Italia

"Salah satu perbedaan festival Bedhayan sebelumnya dengan sekarang, kalau dua festival sebelumnya dilangsungkan di Gedung Kesenian Jakarta, Festival kali ini digelar di Yogyakarta," kata Ketua Pelaksana Festival Bedhayan Shari Semesta di Auditorium Jaya Suprana School of Performing Arts, Mall of Indonesia, Jakarta, baru-baru ini.

Syuting Film Horor Danyang, Wulan Guritno Belajar Tari hingga Tak Ngomong Sembarangan

Pada pertunjukan tari yang digelar pada 14 Mei 2023, 12 kelompok tari akan bergantian menampilkan pentas tari dalam tiga sesi. Tiap sesi akan ditampilkan empat pentas dari empat kelompok berbeda.

Mayoritas tari yang ditampilkan, menurut Shari, adalah tari Bedhayan dengan variasi tari yang berbeda-beda. Hal ini diramu untuk beri waktu pertunjukan yang pas dan buat penonton tak bosan.

Jumpa Pers Festival Bedhayan III

Photo :
  • VIVA / Ichsan Suhendra

”Banyak kelompok menampilkan dengan variasi yang beragam, di mana sebagian tarian ada yang ditampilkan dengan semua penari laki-laki, ada yang semua penarinya adalah penari perempuan. Variasi, inovasi baru juga dilakukan pada gerakan hingga musik gamelan yang ditampilkan,” ujarnya.

Pada 13 Mei, acara akan diisi oleh workshop, bedah tari Bedhaya, yang wajib diikuti oleh 12 kelompok tari penampil. Acara ini sekaligus dilakukan sebagai persiapan agar para penari bisa tampil lebih baik ketika melakukan setiap gerakan, sesuai dengan makna yang diterangkan dalam workshop.

Selain itu, akan lebih banyak pengamat kesenian yang akan dilibatkan kali ini. Hal yang baru lainnya adalah, dalam festival akan digelar bazar UMKM dengan melibatkan sepuluh pelaku usaha. Keberadaan bazar ditujukan agar suasana festival lebih cair dan meriah.

Oleh karena itu, dia pun berharap agar festival kali ini bisa benar-benar memberi pemahaman dan pembelajaran kepada masyarakat tentang tari Bedhaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya