Sempat Diremehkan, Michella Ham Bagi Tips Sukses Bangun Bisnis di Usia 23 Tahun
- Michella Ham
VIVA Lifestyle – Muda dan inspiratif mungkin menjadi deskripsi yang tepat untuk menggambarkan Michella Ham. Michella Ham diketahui merupakan sosok di balik produk skincare lokal Skin Game. Dia diketahui memulai bisnisnya di usia 23 tahun.
Memulai bisnis di usia 23 tahun sendiri bukanlah hal yang mudah. Berawal dari kesulitan menemukan produk kecantikan lokal yang berkualitas dan terjangkau, dia kemudian memberanikan diri untuk menginisiasi brand skincare-nya di tahun 2020 lalu.
Berawal dari krim totol jerawat Acne Warrior. Wanita kelahiran 4 April 1997 ini memberanikan diri untuk memulai segala sesuatunya bermodalkan dana yang terbatas.
Pahit manis membangun bisnis skincare telah banyak dilalui oleh Michella. Tak jarang, ia pun mendapatkan stigma negatif dari orang-orang sekitar yang memandang dirinya tidak memiliki pengalaman mumpuni dan hanya mengandalkan privilege keluarga. Namun, perjuangannya pun berbuah hasil dengan pembuktian keberhasilan produk skincarenya.
Dalam semangat menginspirasi wanita Indonesia lainnya, Michella Ham berbagi empat kiat suksesnya dalam membangun bisnis di usia muda yang terangkum berikut ini:
1. Disiplin manajemen keuangan
Berangkat dari menyisihkan uang saku semasa kuliah, Michella berhasil memutar strategi untuk melipatgandakan modal yang dimiliki. Menurutnya, fondasi utama dari keberhasilan seorang pebisnis pemula adalah kedisiplinan untuk memisahkan antara keuangan perusahaan dan kebutuhan pribadi.
“Seringkali, pebisnis pemula tidak dapat mengontrol diri soal keuangan. Pada fase-fase awal, seharusnya keuntungan bisnis diputar kembali untuk modal dan memperkuat kapital yang kita miliki. Jangan tergiur untuk menggunakannya demi kebutuhan pribadi. Meskipun sebagai owner, tetapi kita harus menempatkan diri seperti karyawan yang digaji sesuai kapasitasnya,” ucap Michella dalam keterangannya.
Masih berkaitan dengan manajemen keuangan, Michella juga menerapkan kedisiplinan dalam hal biaya pemasaran. “Dengan modal yang terbatas, kita harus cermat untuk menghitung rasio biaya operasional atau COGS dengan profit. Dulu, aku mengakali strategi promosi dengan penawaran barter review kepada influencer di media sosial. Modal minim, tapi efektivitas paparannya luas,” tambahnya.
Berani mengembangkan tim demi akselerasi bisnis
Banyak pebisnis pemula yang menunda ekspansi tim dengan alasan efisiensi biaya. Nyatanya, hal ini merupakan keputusan yang sedikit disesali Michella lantaran sempat menghambat pertumbuhan produk skincarenya.
“Jadi, waktu aku banyak dihabiskan untuk urusan operasional, dan menyebabkan aku tidak bisa efektif memikirkan hal-hal strategis yang lebih krusial. Apa yang aku pelajari adalah ketika bisnis mulai berkembang, dan memiliki cash-flow yang kuat, jangan takut untuk mengembangkan tim demi akselerasi pertumbuhan bisnis secara jangka panjang,” ungkap wanita yang tengah melanjutkan studi magister di Institut Teknologi Bandung ini.
2. Bangun kedekatan dengan konsumen
Kompetisi industri kecantikan bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu, brand harus menerapkan diferensiasi agar mampu bertahan di tengah sengitnya gempuran kompetitor. Salah satu diferensiasi dari usaha skincarenya adalah membangun kedekatan dengan konsumen. Bagi Michella, brand harus mendengarkan segala masukan dari konsumen dan benar-benar diaplikasikan secara nyata untuk pengembangan kedepannya.
3. Eksplorasi semua peluang positif
Meskipun telah berhasil mengembangkan bisnis nya di Indonesia, namun Michella tak lantas berpuas diri. Ia terus mengeksplorasi berbagai peluang baru untuk memperluas pangsa pasar, termasuk bermitra dengan airasia shop yang merupakan bagian dari ekosistem airasia Superapp.