Menilik Tradisi Idul Fitri Berbagai Negara, Di Uni Emirat Arab Banyak Keluarga Gantung Permadani
- AP Photo /Achmad Ibrahim
VIVA Lifestyle – Seluruh umat Muslim saat ini tengah berbahagia, karena merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Hal tersebut dikarenakan, Idul Fitri dikenal sebagai "Festival Buka Puasa", yang dirayakan seluruh umat Islam di seluruh dunia.
Idul Fitri sendiri merupakan perayaan penting bagi umat Islam di akhir Ramadhan. Di mana penghujung bulan puasa, acara keagamaan ini dirayakan di hadapan keluarga dan sahabat dengan segudang makanan tradisional yang berwarna dan menggugah selera.
Di momen perayaan Idul Fitri ini, seluruh umat Islam juga mengenakan pakaian terbaik yang mereka miliki.Seperti yang terjadi di Indonesia, Idul Fitri dirayakan secara besar-besaran oleh masyarakat yang beragama Muslim.
Sanak keluarga yang tinggal di luar kota pun akan rela melakukan perjalanan pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga besar. Suasana Idul Fitri di Indonesia memang terasa begitu hangat, karena tinggi akan nilai kekeluargaan.
Tak jarang, setelah melakukan shalat Eid, seluruh umat Muslim bertamu ke rumah tetangga untuk saling memaafkan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Namun, bagaimana perayaan Idul Fitri di berbagai negara lainnya? Daripada penasaran, simak selengkapnya berikut ini yang telah kami lansir dari berbagai sumber.
Uni Emirat Arab (UEA)
Sebagian besar warga Emirat setempat merayakan Idul Fitri dengan menyantap masakan otentik dan menghabiskan waktu bersama keluarga, tetapi ada tradisi lain yang khusus di UEA .
Banyak keluarga menggantung susunan permadani dan spanduk berwarna pelangi di luar rumah mereka, sebuah tradisi yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.
Taman dan arena juga dihiasi dengan bendera-bendera festival bagi mereka yang tidak memiliki keluarga namun tetap ingin merayakan kemeriahan festival ini sebagai sebuah komunitas.
Sebuah tradisi yang telah dipopulerkan di seluruh dunia yang berasal dari UEA adalah menghias tangan perempuan dan anak perempuan dengan henna, menandakan penyembuhan dan kecantikan, serta perayaan.
Malaysia
Seperti di Indonesia, saat Idul Fitri, masjid dan mushola di Malaysia selalu mengumandangkan takbir. Untuk hidangan Idul Fitri, sama seperti di Indonesia masyarakat Malaysia menyajikan ketupat, lemang, lontong, dan rendang.
Di Malaysia juga ada tradisi balik kampung, atau yang biasanya disebut mudik di Indonesia. Pemberian angpao pun jadi tradisi di negeri jiran tersebut. Jadi bisa dibilang untuk tradisi di Malaysia tidaklah jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia.
Maroko
Selama Idul Fitri, hidangan kuliner Maroko yang penuh warna menjadi pusat perhatian. Di mana negara-negara lain fokus pada pemberian hadiah dan perayaan yang lebih komersial, orang Maroko biasanya mengadakan urusan kuliner sederhana setelah sholat subuh.
Daging domba, couscous, dan plum disajikan dalam makanan sepanjang hari. Tak lupa, ada juga kue tradisional dan kue kering, yang bisa dinikmati bersama keluarga dan teman terdekat.
India
Di India, malam sebelum Idul Fitri biasanya disebut dengan Chand Raat atau malam bulan. Di mana kaum perempuan, terlebih yang masih muda, biasanya mereka menghias tangan mereka dengan bahan tradisional Henna dan memakai rantai yang warna-warni.
Masyarakat di Asia Selatan sering memberi selamat satu dengan yang lain dengan ucapan “Eid Mubarak”. Ada juga tradisi memberi uang kepada anak-anak yang biasa di sebut ‘Eidi.’ Tradisi pergi ke Masjid untuk Sholat Eid dengan baju baru atau mesjid biasa disebut Edigah.
Di India, orang-orang akan berkumpul di Jama Masjid yang terletak di New Delhi untuk melakukan shalat Eid. Masjid ini menjadi pusat perayaan Idul Fitri di New Delhi, ibu kota India. Mereka juga menyiapkan hidangan khusus yang disebut dengan siwaiyaan. Yakni campuran bihun manis dengan buah kering dan susu.
Mesir
Di Mesir, perayaan Idul Fitri ditandai dengan semangat ceria mengunjungi anggota keluarga yang lebih tua setelah sholat subuh di masjid. Seringkali, para penatua memberikan sejumlah kecil uang kepada yang lebih muda dalam keluarga.
Dengan kumpul-kumpul keluarga menjadi fokus perayaan, banyak orang Mesir berduyun-duyun ke taman umum dan kebun binatang untuk merayakan acara tersebut. Kebun Binatang Giza adalah salah satu lokasi paling populer untuk keluarga, dengan perencanaan kebun binatang menjelang perayaan Idul Fitri untuk menyambut kerumunan keluarga yang datang untuk melihat binatang dan yang lebih penting, menghabiskan waktu bersama satu sama lain.
Turki
Perayaan Idul Fitri Turki ditandai dengan pantai yang cerah. Banyak orang Turki berduyun-duyun ke pantai selama liburan Idul Fitri untuk memanfaatkan cuaca panas. Dengan Muslim yang mencapai hampir 98% dari populasi di Turki, banyak keluarga bepergian ke berbagai provinsi untuk mengunjungi kerabat selama liburan Idul Fitri.
Jadi dari mana datangnya kunjungan ke pantai? Selain mengunjungi keluarga pada hari pertama perayaan Idul Fitri, umat Islam di Turki juga memanfaatkan hari kedua dan ketiga untuk bersantai di tepi perairan laut yang mengundang. Memancing, berenang, dan aktivitas menyenangkan lainnya terjadi di pantai berpasir ini saat keluarga dan teman memanfaatkan libur panjang untuk beristirahat dan bersantai.