Pemudik Diperkirakan Hasilkan 49,5 Ton Sampah, Yuk Bijak Buang Kemasan Makanan

Ilustrasi tempat sampah.
Sumber :
  • Pixabay/Romi

VIVA Lifestyle – Danone Indonesia melalui Danone-AQUA mempertegas komitmen dalam menanggulangi sampah plastik di Indonesia hari ini dengan meluncurkan kampanye Mudik Bijak Sampah. Kampanye ini ditandai dengan menyediakan sejumlah kotak pengumpulan botol plastik bekas pakai (drop box) di beberapa rest area pada ruas jalan tol pulau Jawa.

Kementerian LH Kirim Surat Peringatan ke 306 Kepala Daerah Terkait Pengelolaan Sampah

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memperkirakan akan ada sampah sebanyak 49.520 ton yang dihasilkan dari sekitar 123,8 juta pemudik Lebaran tahun 2023. Timbulan sampah tersebut berasal dari sisa makanan, sampah plastik kemasan makanan dan minuman yang ada pada tiap titik pemberhentian ataupun di sepanjang jalur mudik. Kampanye Mudik Bijak Sampah bertujuan untuk mengedukasi lebih banyak masyarakat Indonesia agar mengubah perilaku serta meningkatkan keterlibatan dalam mengurangi, mengelola, dan memilah sampah, khususnya sampah plastik.

Danone Indonesia, melalui Danone-AQUA, berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dengan secara konsisten terlibat aktif dalam menanggulangi permasalahan sampah plastik di Indonesia.

Praktisi Pemasaran Ungkap Dampak Buruk Kemasan Rokok Tanpa Merek

Pemudik buang sampah di drop box.

Photo :
  • Istimewa

“Sebagai bagian dari budaya masyarakat, khususnya saat perayaan hari raya Idul Fitri, kami melihat mudik menjadi kesempatan penting bagi Danone-AQUA untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas pentingnya mengurangi dan mengelola sampah plastik. Kami mencoba edukasi para pemudik, agar dapat membawa kesadaran dan kebiasaan baik untuk mengelola sampah ke kampung halamannya. Selain itu, melalui kegiatan ini, kami berharap mendukung nasional dan pemerintah daerah dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik saat tingginya aktivitas perjalanan masyarakat saat mudik,” Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, dalam keterangan tertulisnya.

Ingin Jakarta jadi Kota Layak Huni Kelas Dunia, Ini yang Akan Dikerjakan Ridwan Kamil-Suswono

Karyanto lebih lanjut menambahkan bahwa kampanye Mudik Bijak Sampah ini juga menjadi bagian dari komitmen Danone-AQUA dalam mendukung praktik ekonomi sirkular dalam penanganan sampah plastik yang tertuang dalam gerakan #BijakBerplastik. Gerakan ini memiliki tiga fokus utama yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk. 

Kampanye Mudik Bijak Sampah berlangsung mulai 18 hingga 20 April 2023 di mana diperkirakan akan terjadi peningkatan arus lalu lintas masyarakat yang pulang ke kampung halaman mereka masing-masing. Selama periode tersebut, para pemudik dapat meletakkan botol plastik AQUA bekas pakai dalam kotak pengumpulan di booth penjualan AQUA yang tersebar di beberapa rest area seperti, KM 88, KM 147 tol Cipularang, serta KM 166 tol Cipali. Setelah meletakkan botol plastik dalam kotak pengumpulan, para pemudik dapat mengunggah foto aksi mereka di media sosial untuk mendapatkan ganjaran yang menarik dari Danone-AQUA. 

Mudik Bijak Sampah diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pengumpulan sampah plastik dalam peta jalan #BijakBerplastik dengan target mengumpulkan plastik pascakonsumsi dari lingkungan lebih banyak dibandingkan yang digunakan pada 2025. Danone Indonesia akan memimpin kampanye nasional untuk pendidikan daur ulang yang menjangkau 100 juta konsumen serta 5 juta anak-anak pada 2025, dan menggunakan 100 persen kemasan yang dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang, atau dijadikan kompos pada 2025.

Berdasarkan kajian LPEM UI, beragam inisiatif di bawah gerakan #BijakBerplastik telah berhasil meningkatkan pemanfaatan 17% sampah plastik yang bisa didaur ulang dan mengurangi hingga 14% sampah plastik di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), serta menurunkan kebocoran PET bekas ke lingkungan dari 3.1% ke 2.5%. 

“Danone-AQUA berkomitmen untuk menjalankan kegiatan bisnis dan melakukan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan secara beriringan. Kami percaya bahwa dengan turut menjaga keberlanjutan lingkungan dapat membantu kami menghadirkan kesehatan melalui makanan dan minuman kepada sebanyak mungkin orang,” tutup Karyanto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya