Kapan Terjadinya Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasan Quraish Shihab
- Freepik/jcomp
VIVA Lifestyle – Malam Lailatul Qadar dipercaya oleh umat Muslim seluruh dunia sebagai malam penuh kemuliaan. Malam ini sering kali disebut dengan malam seribu bulan.
Menurut Ustadz Quraish Shihab, secara harfiah Lail berarti malam, sedangkan Qadar punya tiga arti yang berbeda. Pertama, Qadar adalah kemuliaan, di mana umat Muslim dianjurkan untuk berbuat kebaikan di malam ini seperti mengaji atau salat malam.
Selain itu, Qadar juga berarti ketentuan, di mana Allah SWT akan menentukan perjalanan hidup seseorang selanjutnya. Terakhir, Qadar juga bisa berarti sempit.
"Malam yang sempit karena ketika itu malaikat silih berganti turun ke bumi ini. Sehingga bumi ini terasa sangat sempit dengan kehadiran malaikat," terang Quraish Shihab, mengutip YouTube Najwa Shihab, Sabtu 8 April 2023.
Tidak ada yang tahu kapan tepatnya Lailatul Qadar itu terjadi. Namun, malam itu dipercaya akan datang di malam puluhan ganjil akhir bulan Ramadhan yaitu 21, 23, 25, 27, 29, atau di akhir malam Ramadhan. Oleh karena itu, banyak umat Muslim yang lebih meningkatkan keimanan mereka untuk mendapatkan kebaikan yang lebih baik dari pada seribu bulan.
"Kita hanya bisa mengetahui kehebatannya dari apa yang dikatakan oleh Rasulullah. Baik melalui Al Qur'an maupun sunnah beliau. Saah satunya disebutkan bahwa Lailatul Qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan, ketika itu malaikat silih berganti turun," jelas ayah Najwa Shihab tersebut.
Pada bulan Ramadhan 1444 Hijriah kali ini, hari ganjil yang dipercaya sebagai datangnya Lailatul Qadar bertepatan dengan tanggal 12, 14, 16, 18, dan 20 April 2023.
Quraish Shihab mengatakan bahwa orang-orang yang mendapatkan Lailatul Qadar bisa dilihat dari beberapa ciri-ciri. Pertama, orang tersebut akan lebih banyak lagi melakukan kebaikan. Sebab, ketika malaikat turun ke bumi mereka akan membawa banyak kebaikan untuk kehidupan umat manusia.
"Orang yang bertemu dengan malam Lailatul Qadar, dia akan selalu terdorong melakukan kebaikan karena malaikat bersama dia," kata Quraish Shihab.
Ciri kedua dapat dilihat dari ayat kelima QS. Al Qadar yang berbunyi salaamun hiya hatta mathla'il fajr. Salaamun berarti kedamaian yang akan dirasakan oleh orang tersebut dari malam hari hingga terbitnya fajar.
"Sampai terbit fajar ini bisa diartikan dua, yaitu terbitnya matahari di pagi setelah malamnya itu. Atau terbitnya fajar kehidupan manusia di akhirat nanti sampai seumur hidupnya," tambahnya.
Sehingga, dari kedua ciri-ciri tersebut bisa dilihat apakah seseorang mendapatkan kemulian dari Lailatul Qadar yang akan mengubah hidupnya di masa depan.
"Orang yang bertemu Lailatul Qadar, Anda bisa menguji keadaannya. Kalau kebaikannya bertambah, itu salah satu tanda bahwa dia bertemu dengan Lailatul Qadar. Yang kedua, dia selalu mencari kedamaian dengan diri sendiri, tidak menggerutu, damai dengan orang lain, dengan tumbuhan, binatang," papar Quraish Shihab.