Sederet Budaya Suku Dayak, Termasuk Baju Adat dan Upacara yang Dikenakan Ibu Ida

Ibu Ida Dayak
Sumber :
  • YouTube petualang ibu dayak

VIVA Lifestyle – Baru-baru ini viral di media sosial sosok Ibu Ida Dayak yang tengah ramai diperbincangkan publik. Hal tersebut tak lepas dari kelebihan maupun kesaktian wanita kelahiran Kalimantan Timur ini yang dipercaya bisa sembuhkan berbagai penyakit para pasiennya.

Namanya pun semakin menuai sorotan publik, usai tahu dirinya digadang-gadang bisa mengobati berbagai penyakit dengan cara yang tak biasa. Sederet penyakit pun bisa disembuhkan oleh wanita sakti kelahiran 1972, mulai dari patang tulang, tidak bisa bicara atau bisu, saraf kejepit, stroke dan lain sebagainya.

Ribuan orang antre pengobatan alternatif Ida Dayak di lapangan tembak Kostrad.

Photo :
  • Viva.co.id/ Rahmad Ari Prakoso (Depok)

Karena dipercaya hingga diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit, tak heran membuat sosok ibu ida ini begitu disambut antusias oleh masyarakat. Menariknya, dalam proses pengobatan Ibu Ida yang tengah viral ini dirinya menggunakan beragam budaya suku Dayak yang membuat orang jadi tercengang dan dibuat melongo saat melihat aksinya.

Viralnya sosok Ibu Ida ini membuat tak sedikit orang jadi ingin tahu ragam budaya yang ada di suku Dayak. Nah buat yang penasaran dengan ragam budaya suku Dayak, khususnya yang digunakan dalam pengobatan Ibu Ida, lebih baik simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Suku Dayak dan senjatanya.

Photo :
  • http://yoechua.blogspot.com/

Upacara Khas Dayak 

Mengaitkan isu yang tengah viral belakangan ini tentang sosok Ibu Ida Dayak, dalam pengobatannya wanita yang dikenal sakti ini terlihat menggunakan baju serta aksesoris yang berasal dari sukunya. 

Di mana pada saat melakukan penyembuhan, dia melakukan beberapa gerakan tarian dengan menggoyakan badannya. Di mana kedua kakinya terlihat maju mundur secara bergantian. Kemudian, dirinya juga melakukan ritual tradisional hingga berdoa kepada sang maha kuasa Allah SWT.

Menggunakan Minyak Khas Suku Dayak

Satu yang menjadi perhatian dari pengobatan Ibu Ida Dayak ialah minyak bintang yang digunakannya. Dalam pengobatannya, Ibu Ida menggunakan sebuah minyak tradisional dari suku Dayak yang disebut minyak Dayak bintang.

Ini merupakan sejenis minyak tradisional asli Dayak, Kalimantan yang selalu digunakannya ketika melakukan pengobatan. Dalam berbagai video yang beredar di media sosial, usai diurut dengan minyak bintang, para pasien dilaporkan sembuh dan kembali normal seperti sedia kala.

Lantas saja, hal inilah yang membuat banyak orang jadi penasaran dan bertanya-tanya dengan minyak bintang ini.  Mengutip situs Kemdikbud, pada masa lalu, minyak bintang yang digunakan Ibu Ida Dayak ini muncul dari sebuah ilmu magis yang berkembang dalam masyarakat Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan orang mempelajari ilmu minyak bintang awalnya adalah untuk bisa bertahan dan menyerang musuh pada masa perang.

Bahkan menariknya, menurut kepercayaan suku Dayak, minyak bintang memiliki keistimewaan dapat menghidupkan pemiliknya yang mati terbunuh. 

Ida Dayak

Photo :
  • Youtube: Petualangan Ibu Dayak

Baju Adat Suku Dayak

Suku Dayak beberapa belakangan ini menuai sorotan publik, usai viralnya pengobatan sakti yang dilakukan Ibu Ida. Di mana selama perjalanan melakukan pengobatan serta penyembuhan, dirinya selalu mengenakan bajut adat serta aksesoris khas suku Dayak yang asing bagi sebagian orang. 

Kini berkat baju adat Dayak yang dikenakannya, membuat sosok Ibu Ida jadi dikenal sejumlah masyarakat hingga ke penjuru negeri. Ibu Ida Dayak yang selalu tampil mengenakan baju adat Dayak rupanya tidak hanya menunjukkan identitas sebagai orang Dayak, tapi juga menjadi sebuah upaya untuk melestarikan budaya di sana.

Seperti diketahui setiap daerah memiliki ragam baju adat yang dimiliki begitu pun dengan suku Dayak. Jika dilihat yang dikenakan oleh ibu Ida Dayak, baju adat Dayak yang dipakai adalah Bulang Kuurung. Seperti dilansir dari laman Pinhome, baju adat Bulang Kuurung memiliki dua model yakni lengan panjang (Lengke) dan tanpa lengan (Dekot Tangan).

Seperti melansir laman Borneonews, baju adat Dayak memiliki ragam makna yang perlu untuk diketahui. Di mana, baju adat Dayak bermakna sebagai keberanian dan kekohan pribadi pemimpin yang menjungjung tinggi nilai kesatuan dan keharmonisan rakyat serta mengutamakan kedamaian.

Sedangkan untuk baju adat bagi perempuan bermakna sebagai anggun dan sederhana yang berkarakter kuat, percaya diri dan penuh kewibawaan.

5 Tips Tingkatkan Imunitas Tubuh di Musim Pancaroba, Dokter Ingatkan Ini

Bahasa

Mungkin tak banyak yang tahu jika Dayak memiliki ratusan sub suku, hingga membuat masyarakatnya memiliki beragam bahasa daerah yang digunakan berdasarkan tempat tinggalnya.

Cerita Nadila Ernesta Berjuang Sembuh dari Psoriasis

Bila dikelompokan, suku Dayak memiliki lima kelompok bahasa yakni Barito Raya, Dayak Darat, Borneo Utara, Sulawesi dan Dayak Melayik. Dari sederet bahasa yang disebutkan di atas, bahasa Dayak Kenyalah yang menjadi bahasa tertua di Dayak.

Tarian Suku Dayak

Musim Hujan Bikin Sakit? Ini 5 Penyakit yang Harus diwaspadai

Selain tarian yang digunakan Ibu Ida Dayak selama proses pengobatan, Dayak ternyata juga memiliki tari-tarian yang digunakan dalam berbagai ritual adat. Seperti salah satunya Tari Hudoq, yang merupakan bagian dari ritual adat Suku Dayak Baharu dan Dayak Modang. 

Di mana, tarian ini dilakukan usai masyarakat menanam padi atau manunggal untuk menghormati para leluhur yang sudah lebih dulu berpulang ke rumah Tuhan yang Maha Esa.

Tarian berikutnya ada juga tari Kancet Papatai yang merupakan jenis tarian perang. Di mana tarian ini mengisahkan tentang pahlawan Dayak Kenyah ketika sedang berperang melawan musuh. Para penari yang menarikannya akan memakai baju perang lengkap dengan perisai. 

Tato

Budaya suku Dayak yang mungkin tak boleh dilewatkan begitu saja adalah kegiatan mentato tubuh. Tato merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Suku Dayak. Di mana bagi suku Dayak, tato merupakan simbol hingga kekuatan serta hubungan mereka dengan Tuhan, perjalanan kehidupan, dan sebagainya.

Hingga saat ini kegiatan budaya tato masih dilakukan oleh masyarakat suku Dayak. Menggambar tato, tidak hanya dilakukan oleh laki-laki saja, akan tetapi juga perempuan Dayak.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya