Apakah Marah Bisa Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya
- U-Report
VIVA Lifestyle – Puasa adalah salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi umat Muslim yang telah mencapai usia baligh dan berakal. Puasa dilakukan pada bulan Ramadan, yaitu bulan ke-9 dalam kalender Hijriyah, yang dianggap sebagai bulan suci dalam agama Islam.
Puasa Ramadan diwajibkan sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT. Selama berpuasa, umat Muslim dilarang untuk makan, minum, atau melakukan hubungan seksual mulai dari fajar (subuh) hingga terbenamnya matahari.Â
Selain itu, puasa juga mengharuskan umat Muslim untuk menjaga perilaku dan ucapan yang baik, serta melakukan amalan kebaikan lainnya. Puasa memiliki manfaat kesehatan, seperti membersihkan tubuh dari racun, meningkatkan kesehatan jantung dan sistem pencernaan, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.Â
Kemudian, puasa juga memiliki manfaat spiritual, seperti meningkatkan kesadaran dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta memperkuat keinginan untuk melakukan kebaikan dan menolak keburukan. Nah, apakah marah membatalkan puasa? Berikut ulasan selengkapnya.Â
Marah Tidak Membatalkan Puasa
Sebenarnya, marah sendiri tidak secara langsung membatalkan puasa. Akan tetapi, marah yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan perbuatan yang membatalkan puasa seperti makan, minum, atau berhubungan seksual.Â
Selain itu, marah yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kebaikan hati dan ibadah seseorang sehingga dapat mempengaruhi keutuhan puasanya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mengontrol emosi selama berpuasa dan menghindari perilaku yang dapat membahayakan puasa dan ibadah lainnya.Â
Sebagai umat muslim, selain berpuasa, kita juga diwajibkan untuk memelihara akhlak yang baik dan menjaga perbuatan serta ucapan kita. Hal ini juga sejalan dengan tujuan berpuasa untuk meningkatkan kesadaran dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Bisa Mengurangi Pahala
marah yang tidak terkontrol dapat mengurangi pahala puasa seseorang. Sebagai umat muslim, kita diharapkan untuk berpuasa dengan niat yang ikhlas dan melaksanakan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam menjaga perilaku dan sikap selama berpuasa.
Marah yang berlebihan dan tidak terkontrol dapat mengganggu konsentrasi dan fokus seseorang dalam menjalankan ibadah puasa, sehingga dapat mengurangi kualitas dan keutuhan puasanya.Â
Selain itu, marah yang tidak terkontrol juga dapat membuat seseorang melakukan perbuatan yang tidak diinginkan seperti melakukan tindakan yang merusak atau melukai orang lain, yang tentunya tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung dalam agama Islam.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mengendalikan emosi selama berpuasa dan berusaha untuk selalu menjaga perilaku dan sikap yang baik serta menjauhi hal-hal yang dapat merusak kualitas puasa dan ibadah lainnya.
Wallahualam Bissawab