Heboh! Shermon Bergess Ketua Kelompok Anti-Islam Australia Putuskan Jadi Mualaf
- Tangkapan Layar: YouTube
VIVA Lifestyle – Media sosial dihebohkan dengan seorang aktivis anti-Islam paling terkenal di Australia, Shermon Burgess. Baru-baru ini dia dikabarkan sudah memeluk agama Islam alias mualaf. Hal ini sontak saja sangat mengejutkan karena sebelumnya ia sangat membenci agama Islam, karena doktrin dan propaganda yang didengar selama ini.
Melansir laman Crikey, Shermon Burgess dikenal karena perannya dalam protes anti-Islam pada 2015 yang berpusat di pembangunan masjid di Bendigo. Pria itu memiliki peran penting untuk mengkoordinasi dan menghasut puluhan ribu pengikutnya.
Namun, hal mengejutkan terjadi usai setengah dekade halaman media sosial milik Burgess berubah. Ia mengunggah bendera Palestina beserta tulisan dua kalimat syahadat, serta dirinya yang juga secara terbuka mengatakan sudah memeluk agama Islam.
Padahal, sebelumnya Burgess dikenal sebagai seseorang yang sangat anti-Islam. Ia bahkan dulu sering mengajak orang-orang untuk menyerang umat Islam. Keputusan Burgess untuk menjadi mualaf dimulai ketika dia mulai kehilangan arah.
Beberapa kenalannya menyarankan untuk datang ke rumah ibadah, berkonsultasi dengan para pemuka agama. Namun malah sebaliknya, Burgess merasa dirinya tak dilayani dan semua sibuk dengan urusan masing-masing.
Sampai akhirnya dia mulai mencari tentang ketenangan hidup yang sebenarnya. Ia bergegas melihat komunitas muslim di negaranya yang sangat baik. Saat saudaranya mendapat kesulitan, mereka turut membantu dan hal tersebutlah yang menjadi pandangan luar biasa untuknya.
"Jadi jika Anda dalam keadaan putus asa atau sesuatu sedang terjadi, dan Anda membutuhkan kehadiran saudara Anda untuk berjaga-jaga, misalnya mendapatkan ancaman, mereka (Muslim) akan datang melindungi Anda," kata Burgess seperti dilansir dari kanal YouTube Ayatuna Ambassador.
Sejak menjadi mualaf, perubahan yang sangat besar terjadi kepada dirinya. Burgess merasa lebih nyaman dengan lingkungan barunya serta terasa sangat dicintai dan bahkan dilindungi oleh sesama muslim di negeri tersebut.
"Aku bahkan kehabisan kata-kata untuk mengucapkan terima kasih. Kalian (Muslim) adalah orang-orang yang sangat baik," pungkas Shermon Burgess.