Timur Bersuara dan Talkshow Makin Cakap Digital Digelar dI Ternate
- ist
VIVA Lifestyle – Kreativitas memang tiada matinya. Ya, demikianlah gambaran anak muda Maluku Utara saat ini yang semakin menggeliat dalam ruang-ruang komunitas kreatif.
Timur Bersua Karya merupakan sebuah gelaran yang digelar oleh komunitas kreatif di Kota Ternate Digagas oleh sekelompok anak muda yang sukses menyelenggarakan berbagai gelaran event di fort Oranje Ternate secara berkelanjutan.
Sekilas tentang fort oranje, dahulunya kawasan ini tak ubahnya adalah sebuah barak militer dilengkapi fasilitas perkantoran, rumah sakit hingga pemukiman padat penduduk yang dihuni oleh prajurit TNI dan Polri setelah kemerdekaan hingga berlangsungnya projek revitaliaasi dan penataan kawasan benteng Oranje.
Perubahan itu terjadi drastis, ibarat manusia, benteng yang kumuh dan lusuh berubah seiring berlangsungnya projek revitalisasi yang dicanangkan sejak tahun 2012 silam oleh Pemda Kota Ternate.
Situasi yang cepat berubah dan kondisi yang terus berkembang selaras dengan kebijakan pemanfaatan benteng Oranje sebagai creative hub oleh pemerintah kota Ternate. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Realitas ini memberi ruang yang ideal bagi tumbuh kembang aktivitas komunitas di kota Ternate dalam berbagai ragam gendre dengan berbagai gelaran kegiatannya masing-masing.
Keselurahan kegiatan tersebut seolah menjadi realitas sosial yang merepresentasikan benteng Oranje sebagai pusat aktivitas sosial, budaya, ekonomi dan pariwisata yang dapat kita saksikannya di setiap harinya.
Meskipun tanpa memiliki jadwal rutin yang digelar, semua kegiatan komunitas dan masyarakat luas dalam kawasan benteng Oranje tersebut terus terselenggara hampir setiap harinya terlebih pada waktu sore dan malam hari.
Salah satu komunitas yang sukses menyelenggarakan berbagai event yang dimaksud adalah Musik Corner dengan gelaran event bertajuk : Dari Timur Bersua Karya (Timsart Fest) season keempat atau dikenal Timsart Fest 4.0 yang sukses digelar di Benteng Oranje Ternate, Maluku Utara pada 22-24 Desember 2022 lalu.
Event ini juga dapat dikatakan sebagai sebuah gerakan ekonomi kreatif yang menghadirkan berbagai kejutan di akhir tahun 2022 lalu.
“Dan kini, Timsart Fest 5.0 adalah sebuah event yang masih memiliki spirit yang sama dengan tahun lalu yaitu sebagai wujud kolaborasi yang mengangkat musisi, seniman, dan pelaku industri kreatif lokal untuk inovatif dan kreatif," kata Firdana Mahdi Assagaf, Ketua Music Corner, beberapa waktu lalu.
Menurut Dana sapaan akrabnya, bahwa gelaran event ini sebagai wujud pengabdian atas pergerakan komunitas di Maluku Utara, terutama di Kota Ternate dengan menampilkan sekitar 22 musisi lokal dengan karya orisinil, 3 komika lokal dan 2 artis nasional yaitu Pusakata, Atir Speaker First dan Muria Mardika.
“Event ini dilaksanakan pada tanggal 22-24 Desember 2022, selama 3 hari itu mulai dari Music Perfomance, Stand Up Comedy, Sharing Session, Talkshow, Timsart Choice Award 4.0, dan Art Instalation," jelas Dana.
Event serupa akan kembali digelar secara kolaboratif (chip in) bersama manajemen Literasi Digital provinsi Maluku Utara yang akan dilaksanakan pada Sabtu 25 Februari 2023 di public space pelataran pelabuhan semut Ternate bertajuk: Timur Bersuara Fest dan Talkshow Makin Cakap Digital.
Acara tersebut menghadirkan para musisi dan konten kreator Maluku Utara, antara lain: Eko Cahyono Kotja / Saya Khoko (konten kreator), M. Alief Zidane/Pricillia Kharie (konten kreator), Rahman Muhammad/Tete Ko (konten kreator, Rinaldi Halil ' Dios (konten kreator) yang akan dipandu oleh M Teguh Bambang Cahyadi/Teguh Tidore (moderator).
Kegiatan ini turut dimeriahkan performanve live music dari Treeshome, Retronics, Social Clan, 11:45 dan juga Ximore, dan juga penampilan menarik para komedian dalam stand up comedy yang menghadirkan Acid, Antika dan Aiy.
Selain acara tersebut, berbagai gelaran menarik lainnya turut pula di tampilkan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dan terbuka untuk umum.
Menurut Rinto Taib selaku Manajer Humas dan Media Literasi Digital Provinsi Maluku Utara, gelaran event ini bertujuan agar komunitas dan masyarakat luas dapat memahami 4 pilar literasi digital yakni cakap digital, etika digital, budaya digital dan keamanan digital sembari mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari terlebih di era transformasi digital yang berkembang pesat saat ini.
“Gelaran event ini juga diharapkan mampuh menciptakan peluang kolaborasi multi stakeholder dengan melibatkan lintas pelaku, lintas aktor dan lintas kepentingan dalam satu gerakan bersama untuk mensukseskan berbagai program literasi digital yang saat ini berlangsung di berbagai segmen,” ujar Rinto.