Terungkap! Segini Gaji TKI di Masjidil Haram, Nikmatnya Kerja Sambil Ibadah
- Haramain Sharifain
VIVA Lifestyle – Bukan menjadi rahasia umum lagi, jika banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang rela mengadu peruntungan hidupnya dengan pergi jauh dari tempat tinggalnya seperti yang dilakukan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke beberapa luar negara.
Tak terkecuali wilayah Timur Tengah, Masjidil Haram sebut saja salah satunya. Tidak dipungkiri begitu banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Masjidil Haram. Berbagai profesi pun dilakukan oleh mereka Warga Negara Indonesia. Mulai dari peguas kebersihan, merapikan kitab suci Alquran, maupun petugas keamanan, serta lainnya.
Jamaah haji usai salat di Masjidil Haram
- ANTARA FOTO/Hani Sofia
Menurut berbagai sumber, ternyata ada sebanyak 4000 pekerja dari WNI yang terdiri dari perempuan dan laki-laki yang bekerja untuk membersihkan Masjidil Haram dalam setiap harinya.
Banyaknya WNI yang bekerja di Masjidil Haram sebagai TKI, membuat banyak orang penasaran berapa sih sebenarnya gaji yang ditawarkan untuk menjadi pekerja di Masjidil Haram Mekkah? Sebagian dari Anda tentu dibuat penasaran bukan dengan berapa kisarannya? Daripada penasaran simak selengkapnya berikut ini.
Suasana di Kabah, Masjidil Haram, Arab Saudi.
- Haramain
Warna Negara Indonesia Bekerja di Masjidil Haram
Perlu kalian ketahui, ternyata dalam setiap harinya ada 4000 pekerja di Masjidil Haram yang dipekerjakan di sana. Mereka ditugaskan untuk membuat tempat ibadah yang diidamkan umat Muslim tersebut menjadi rapih, nyaman, dan bersih untuk disinggahi.
Para pekerja terdiri dari Warga Negara Asing dan Warga Negara Indonesia. Di mana, melansir dari intipseleb.com diketahui waktu kerja para pekerja ini dibagi menjadi 3 shift. Di mana shift pertama dari pukul 05.00 hingga 13.30, shift kedua pukul 14.00 hingga 21.30, dan selanjutnya shift terakhir mulai dari pukul 22.00 hingga 04.30.
Ilustrasi slip gaji
- Freepik
Gaji Pekerja di Masjidil Haram
Tak dipungkiri kita kerap dibuat penasaran dengan berapa nominal maupun penghasilan yang didapat bekerja di Masjidil Haram. Apakah besar atau terbilang sama saja? Melansir dari kanal YouTube Faiz Slamet, yang pada saat itu bertemu dan berbincang langsung dengan para pekerja kebersihan yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia.
Pada kesempatan itu pun, Faiz bertemu dengan seorang pria asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bekerja membersihkan Masjidil Haram. Dalam tayangan tersebut, pria ini mengaku sudah bekerja kurang lebih dari tiga tahun.
Dalam kesempatannya bertemu Warga Negara Indonesia yang bekerja di sana, Faiz pun seketika menanyakan perihal gaji yang diterima pra WNI yang bekerja di Masjidil Haram.
Pekerja asal Warga Negara Indonesia tersebut mengungkapkan, bahwa dirinya mendapatkan gaji senilai 700 riyal atau setara dengan Rp2,7 juta. Berbeda dengan awalnya, di mana perjanjian kerja tertulis dengan pihak Arab Saudi senilai 1.200 riyal atau setara dengan Rp 4, 86 juta.
Namun ternyata berbeda setelah bekerja, dirinya mengungkapkan gaji para Tenaga Kerja Indonesia ini malah berkurang menjadi 700 riyal. Meski mendapat gaji yang sedikit, para TKI menganggap pekerjaan mereka sebagai ladang ibadah dan tetap bekerja dengan semangat.
Hal tersebut mengingat, mereka bisa pergi ke Masjidil Haram tanpa harus mengeluarkan biaya banyak dan menunggu waktu yang tepat. Merek dengan bebas melaksanakan umrah kapan pun dan melaksanakan salat lima waktu di Masjidil Haram yang banyak didamba-dambakan oleh masyarakat muslim di seluruh penjuru dunia.
