Trik Buat TikTok jadi Lahan Uang dari Shilvia Tan
- IG @shilvia_tan168
VIVA Lifestyle – TikTok muncul di Indonesia pada tahun 2016 dan segera menjadi fenomena yang populer. Ini terjadi karena aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek yang menghibur dan menyenangkan dengan mudah. TikTok juga memiliki fitur unik seperti filter dan efek yang membuat video menjadi lebih menarik.
TikTok telah menjadi bagian dari budaya populer di Indonesia dan memiliki dampak besar pada cara orang berinteraksi dan berbagi konten di internet. Ini juga telah menciptakan banyak influencer baru yang memanfaatkan aplikasi untuk mempromosikan produk dan merek. Scroll selanjutnya ya.
Salah satu yang muncul adalah Shilvia Tan. Ia memiliki dua akun TikTok dengan masing-masing jumlah pengikut 1,4 dan 1,1 juta. Di media sosial tersebut, Shilvia sudah punya personel branding yang unik dan cukup kuat.
"Jadi yang di akun 1,4 jutaan, aku personal branding-nya sebagai tante yang eksis, gaya, tetap cantik walau anaknya tiga. Walau tetap kerja dan mengurus suami, memasak tapi tetap enak dipandang," kata Shilvia saat ditemui beberapa waktu yang lalu.
Citra sebagai tante berusia jelang 40 tahun, Shilvia Tan mengedukasi netizen tentang pertambahan usia yang tak bisa dicegah namun bisa tetap cantik sesuai usia. Dari konsep ini, Shilvia Tan menarik perhatian banyak orang. Sejumlah produk pun tertarik memakai jasanya.
Dengan kerja keras, tak mudah menyerah dan personal branding yang kuat, Shilvia Tan mampu mengubah TikTok menjadi ladang uang. Hal ini ia sampaikan kala menjadi salah satu pekbicara dalam pembicara seminar Grow Your Beauty Business With Nose Tiktok Enabling Partners yang dihelat PT Nose Herbal Indo, di Jakarta.
"Aku pegang salah satu brand kolagen yang tidak perlu diseduh. Isinya 60 biji per boks. Di saat kolagen lain isinya 20 sampai 25 dengan harga 350 ribuan, aku bawa produk isi 60 biji untuk sebulan. Itu bisa langsung boom. Dalam dua bulan bisa menjual sampai 40 ribu boks," ujarnya.
Sebelum live ia juga telah berkorrdinasi dengan brand agar produk yang dijual bisa lebih murah dibanding market place lain. hal ini akan buat orang smeakin menunggu live-nya.
Selain itu, General Manager Marketing and Product Development PT Nose Herbal Indo, Sri Rahayu Widyaningrum mengaku, beberapa tahun belakangan penjualan daring marak di masyarakat dari platform Facebook, Instagram, E-commerce, dan TikTok.
Setiap produk yang rilis di Nose dipromosikan di akun medsos perusahaan tersebut sebagai bentuk good service kepada klien, termasuk seminar yang digelar pekan ini. Seminar tersebut juga bertujuan membantu para beauty-preneurs mengoptimalkan bisnis dengan Tiktok partner.
“Ini kami tawarkan kepada para calon beauty-prenuer. Nose adalah manufaktur yang peduli bisnis kliennya. Bersama partner, kami tawarkan layanan untuk membantu klien bukan hanya bikin produk kecantikan, tapi juga bagaimana berbisnis dengan hasil maksimal,” kata Sri Rahayu.