Kisah Roni Bodax Mantan Preman Bertato Hijrah Jadi Pendakwah
- YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo
VIVA Lifestyle – Kisah mantan preman jalanan, Roni Bodax yang kini telah memutuskan untuk berhijrah menjadi seorang pendakwah tengah banyak disorot. Bagaimana tak menarik perhatian, Roni Bodax dulunya adalah seorang preman yang sekujur tubuhnya dipenuhi oleh tato. Bahkan tato tersebut juga sampai dipakai ke bagian wajah dan mata sebelah kirinya.
Melalui video podcast bersama Denny Sumargo, Roni Bodax menceritakan bagaimana kisah hidupnya sebelum menjadi seorang pendakwah dan apa alasannya memutuskan untuk berhijrah. Mulanya Denny Sumargo menanyakan bagaimana Roni mendapatkan hidayah tersebut.
“Hal apa yang membuat kamu akhirnya bertobat kemudian dapat Hidayah?” tanya Denny Sumargo, dikutip dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo pada Jumat, 3 Februari 2023.
Rino Bodax mengaku bahwa semula hijrahnya adalah permintaan dari sang ibu yang ingin kembali melihat anaknya untuk sholat dan mengaji.
“Bertobat itu sebab permintaan dari orang tua, ibu,” ungkap Roni.
“Ibu pengen liat Mas Roni ini ngaji lagi sholat lagi yang diminta cuma itu sebatas itu aja,” ungkapnya lagi bercerita.
Roni pun merasa ingin memenuhi dan menuruti keinginan sang ibu dan berusaha meninggalkan segala kegiatan negatifnya saat menjadi seorang preman dan kembali ke jalan yang lebih baik.
“Akhirnya saya berpikir keras, masa permintaan orang tua saya gak bisa nurutin cuma sebatas sholat sama ngaji,” ujar Roni.
“Saya tinggalkan semua pelan-pelan, saya berdiam di satu pondok pesantren,” lanjutnya.
Roni pun akhirnya memutuskan mulai belajar di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Surakarta dan hanya pulang sebulan sekali untuk menengok sang ibu. Mantan preman tersebut diketahui belajar di ponpes selama satu tahun.
“Saya pengen belajar ngaji, nyenengin orangtua,” ujar Roni
Denny Sumargo pun kemudian menanyakan kapan akhirnya Roni mulai menjadi seorang pendakwah. Hatinya mulai terketuk saat didatangi oleh seorang jemaah yang menurutnya berakhlak sangat luar biasa.
“Trus kapan akhirnya kamu mulai Dakwa?” tanya Denny lagi.
“Akhirnya didatengin itu satu jemaah, satu rombongan Jamaah. Tiba-tiba pengen cuman, apa namanya, pengen kenalan. Nggak menyampaikan ayat, nggak menyampaikan dakwah apa-apa, tapi dengan akhlak yang sangat luar biasa sekali,” jawab Roni.
Dari situlah hati Roni Bodax mulai terketuk lantaran dikelilingi oleh lingkungan orang-orang di pondok pesantren yang memiliki akhlak baik. Sehingga Roni Bodax akhirnya belajar untuk berdakwah dan menjadi seorang pendakwah seperti sekarang.
Tak langsung berjalan mulus, Roni juga mengungkap bahwa ia dan rombongannya sempat ditolak oleh oleh orang-orang yang mereka datangi. Namun Roni menganggap itu menjadi sebuah nikmat yang luar biasa baginya.
"Itu nikmat yang sangat luar biasa skali, sampai hari ini jarang skali orang menemui ketika dakwah diusir," pungkasnya.