3 Tipe Orang Ini yang Buat Tanaman Tak Bisa Tumbuh Subur
- vstory
VIVA Lifestyle – Suburnya tumbuh tanaman dan ketahanan pangan sangat erat hubungannya. Tanaman yang tumbuh subur akan memiliki potensi produksi yang lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan pangan bagi masyarakat. Kemampuan tanaman untuk menghasilkan hasil yang baik dan stabil dalam jangka waktu yang panjang juga dapat meningkatkan ketahanan pangan.
Namun persoalan pangan masih terus menjadi isu yang penting di negara ini. Baik itu tentang masalah kekurangan pangan, hingga cara pengolahan hasil tanam yang tidak maksimal, membuat program-program yang berkaitan dengan penguatan ketahanan pangan di Indonesia tidak berjalan maksimal. Scroll selanjutnya ya.
"Sesungguhnya Indonesia adalah negara yang sangat sangat subur," ujar Helianti Hilman dalam Leader Talk di acara peluncuran program-program Bukapangan di Jakarta belum lama ini.
Menurut Food Leader yang juga Founder dan Executive Chair Person Javara & Sekolah Seniman pangan ini, sangat mudah menanam tumbuhan di Indonesia. Salah satunya menanam tanaman kelor,
“Menanamnya dengan cara asal saja, tanaman ini sudah bisa tumbuh subur” ucap mantan lawyer itu.
Menurutnya masih banyak tanaman sejenis yang tidak membutuhkan keahlian dan perawatan khusus. Helianti yang sejak 2008 berkomitmen mengangkat pangan nusantara ini menyebutkan, ada 3 hal yang membuat masyarakat di Indonesia rentan akan rapuhnya ketahanan pangan.
1. MalSyukur
Masyarakat Indonesia pada umumnya kurang bersyukur dengan apa yang mereka miliki di negara yang kaya dan subur ini.
“MalSyukur membuat masyarakat lupa mensyukuri nikmat sehingga tidak dapat menggali potensi apa yang bisa dimaksimalkan di lahan daerah mereka," ucapnya.
2. MalRajin
Sikap pemalas juga menjadi penghalang besar bagi penguatan ketahananan pangan di Indonesia.
“Ada orang malas berpikir tapi rajin bergerak, demikian pula sebaliknya. Yang paling parah, adalah jika orang itu malas dua-duanya, Jika hanya malas berfikir tapi rajin bergerak, tinggal diberi pelatihan-pelatihan bagaimana menanam hingga mengolah tanaman menjadi bahan pangan yang benar," katanya.
3. MalPikir
Kurang responsif terhadap kondisi sekitar sehingga membuat banyak tanaman yang seharusnya menjadi sumber pangan terabaikan. Kurang kreatif mengolah sumber daya pangan ini berkaitan dengan kurangnya kemampuan berfikir bisa juga berujung pada tindakan kriminalisasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan para petani-petani. Hal ini pulalah yang menjadi latar belakang Helianti yang kini memiliki Jaringan kelompok Tani ,
“Gunanya ya untuk mencegah tindakan kriminalisasi seperti itu,” ujarnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Lembaga Amil Zakat Nasional serta Nazir Yayasan Wakaf Djalaluddin Pane (LAZYWDP) Bukapangan meluncurkan 17 program ZIS, 7 program wakaf melalui program Mutiara Ramadhan 1444 H. Program-program yang diluncurkan ini merupakan program yang dilaksanakan sepanjang tahun 2023.