Dianggap Atheis Gegara Belajar Filsafat? Begini Kata Buya Yahya

Buya Yahya.
Sumber :
  • YouTube

VIVA Lifestyle – Buya Yahya menanggapi pertanyaan Jemaah soal ceritanya bahwa temannya dianggap atheis lantaran belajar filsafat. Jemaah tersebut bertanya, benarkah belajar filsafat itu haram.

Paspampres Usir Jemaah Salat Jumat Demi Wapres Gibran, Buya Yahya: Haram!

“Apakah benar belajar filsafat itu haram? Kalau iya, mengapa haram? Apa karena metafisika dan teologi? Bukankah seorang muslim wajib mengenal Tuhannya, siapa yang mereka sembah?" tanya seorang Jemaah kepada Buya Yahya dikutip dari Al Bahjah TV.

“Belajar filsafat, Imam Ghazali filusuf besar. Cuman belajar filsafat yang salah jalan itu yang bermasalah. Imam Ghazali itu adalah ahli filsafat tapi tidak murtad, tidak dikatakan atheis,” kata Buya yang menerangkan sosok Imam Ghazali yang juga belajar filsafat.

Saat Padatnya Jadwal UAS, Elma Dae Jadi Pembuka Yovie & Nuno

Buya Yahya

Photo :
  • Tangkapan layar

Menurutnya, filsafat itu pemikiran. Sehingga pemikiran bisa saja salah atau sesat. Buya Yahya juga mengungkap jika banyak terjadi kesalahan dari kaum falsafah.

Respons Teduh Buya Yahya Tanggapi Polemik Gus Miftah: Merendahkan Bukan Akhlak Mulia

“Filsafat itu pemikiran. Pemikiran bisa saja yang salah, sesat. Makanya termasuk kesalahan dalam pakar aqidah menyebutkan kesalahan filosof adalah mengatakan alam itu adalah dahulu. Banyak kesalahan-kesalahan dari kaum falsafah,” pungkasnya.

Imam Ghazali, kata Buya Yahya, memiliki kitab yang bisa meruntuhkan pemikiran-pemikiran filosof yang tidak benar. Tidak akan bisa meruntuhkan filosof kecuali dia adalah seorang filosof.

“Yang jadi masalah belajar falsafat ngaco tiba-tiba besok nggak sholat. Saya belajar falsafat juga, saya baca buku falsafat. Saya baca bukunya Ghazali tentang falsafat,” terangnya.

“Jadi falsafah ini adalah ilmu akal,” imbuhnya.

Belajar filsafat adalah ilmu yang tidak bisa diingkari. Hanya saja, ada tambahan yang diambil dari falsafat luar seperti Yunani yang tidak atas dasar islam.

“Ada yang dibaca di ilmu falsafat itu sesuatu yang nggak bisa diingkari. Ilmunya pasti, cuma di situ ada tambahan-tambahan yang diambil dari falsafat Yunani, yang tidak atas dasar islam menyesatkan ‘ada’. Makanya belajar filosof falsafat harus ilmu ada dong, gurunya harus ada dong,” terangnya.

Lebih lanjut, seseorang yang belajar filsafat belum tentu dianggap kafir. Tergantung belajar di mana dan gurunya siapa. Sebab, jika benar belajar filsafat bisa mengantarkan seseorang sampai kenal dengan Allah.

“Belajar ilmu akidah kita itu adalah ibadah dalamnya adalah belajar ilmu falsafah. Memang betul ada orang mengingkari pakar akidah di saat mereka belajar falsafat. Karena belajar falsafat adalah haram. Falsafat yang mana yang dikatakan haram,” ungkap Buya Yahya.

Buya Yahya

Photo :
  • Tangkapan layar

“Makanya belajar falsafah itu, jika benar yang dipelajari adalah mengantarkan dia sampai kenal kepada Allah,” imbuhnya.

“Jadi tidak serta merta semua yang belajar falsafat itu langsung kafir juga enggak. Tinggal belajarnya di mana dan gurunya siapa dan buku apa yang dibaca. Kemudian setiap orang belajar falsafat tidak langsung kita katakan sebagai seorang atheis nggak bisa,” tambahnya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya