Studi Ungkap Makanan yang Sering Disebut Tak Sehat, Ternyata Malah Baik Untuk Tubuh

Kentang Goreng
Sumber :
  • Pixabay/ Pexels

VIVA Lifestyle – Kita pasti sering mendengat bahwa banyak yang melebeli suatu makanan dengan kata “jahat dan baik”. Contohnya, seperti kentang goreng dianggap makanan yang tak sehat. Padahal menurut studi berikut ini, kentang goreng memiliki manfaat yang lumayan besar untuk tubuh, jika dikonsumsi dengan baik. 

Jerawat Semakin Parah? 5 Jenis Makanan Ini Ternyata Jadi Pemicunya

"Kita cenderung memandang makanan sebagai baik atau buruk bagi kita," kata Lisa Young, seorang ahli diet terdaftar di Universitas New York dan penulis buku studi" “Finally Full, Finally Slim," melansir New York Post.

Namun, katanya, pemikiran seperti itu belum tentu berguna atau sehat. “Umumnya, sebagian kecil dari(setiap) makanan itu baik-baik saja,” katanya.

10 Tips Ampuh Menahan Lapar Saat Diet, Tetap Lancar Tanpa Derita!

Apalagi, sebenarnya ada banyak makanan favorit kita, yang kita anggap tak sehat ternyata makanan tersebut dikemas dengan nutrisi penting. "Makanan-makanan itu mendapat reputasi buruk contohnya seperti kentang goreng, yang merupakan bentuk kentang putih. Tapi sebenarnya kentang putih itu sendiri tidak buruk."

Perut Buncit Mengganggu? Coba 5 Minuman Ini untuk Hasil Maksimal!

Kentang goreng

Photo :
  • Eat This

“Kentang goreng memiliki banyak serat dan potasium,” lanjutnya. Plus masing-masing adalah satu unit, membuat kontrol porsi menjadi sederhana, ujarnya.

Namun, harus diingat untuk berhati-hati untuk tidak berlebihan dengan topping yang memanjakan. Alih-alih menggunakan saos krim asam dan daun bawang biasa, gantilah dengan yogurt Yunani yang dikemas dengan protein dan sayuran segar, seperti tomat cincang atau bayam.

Memang, camilan sebelum makan malam yang disukai banyak orang berkalori tinggi, tetapi bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi itu. "Keju juga menyediakan protein (dan) kalsium, jadi pasti ada tempat baik dalam makanan untuk keju," kata Young.

Keju yang lebih keras seperti keju cheddar, Swiss dan parmesan dan biru biasanya lebih sehat daripada keju lunak, seperti brie, karena mengandung lebih banyak kalsium. Plus, keju tua telah diidentifikasi membantu pencernaan dan meningkatkan kekebalan tubuh.

"Keju mentah dan yang dipasteurisasi mengandung bakteri baik yang dapat bermanfaat bagi mikrobiota usus manusia," kata Adam Brock, wakil presiden keamanan pangan, kualitas dan kepatuhan peraturan untuk Dairy Farmers of Wisconsin, kepada The Washington Post.

Mereka yang mengonsumsi keju dan susu penuh lemak juga ditemukan menurunkan kemungkinan terkena diabetes atau hipertensi. Sebuah studi tahun 2020, yang mensurvei lebih dari 145.000 orang di 21 negara, menemukan bahwa mengonsumsi dua porsi susu setiap hari dalam bentuk apa pun mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh kedua kondisi tersebut sebesar 11% hingga 24%.

Selai kacang

Selai kacang

Photo :
  • Eat This

Jika kamu memilih olesan kacang yang semuanya terbuat dari kacang, dan tidak mengandung bahan tambahan seperti garam, gula atau kernel atau minyak sawit, makan itu adalah camilan yang sehat. Namun, selai kacang juga baik untuk tubuh.

“Selai kacang alami adalah salah satu makanan tersehat untukmu,” kata Young. "(Kacang) tinggi lemak tak jenuh ganda, yang mana bagus untuk kamu."

Menurut American Heart Association, lemak tak jenuh ganda dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Satu sendok selai kacang juga dikenal dapat memuaskan dan menekan nafsu maka, dan merupakan sumber energi yang cukup seimbang, mengandung ketiga makronutrien utama: karbohidrat, lemak, dan protein, yang semuanya dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat.

Cokelat

Ilustrasi cokelat hitam.

Photo :
  • U-Report

“Itu sehat, membiarkan diri sesekali menikmati sedikit suguhan ringan (dessert),” kata Young. Dia mencatat bahwa dark chocolate dengan 70% kakao atau lebih tinggi memiliki antioksidan, yang membantu mencegah atau memperlambat kerusakan sel-sel dalam tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas - zat limbah yang dapat merusak sel dan fungsi tubuh.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Heart pada tahun 2017 menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi cokelat dalam jumlah kecil, kira-kira seminggu sekali, lebih kecil kemungkinannya didiagnosis dengan fibrilasi atrium.

Telur

Telur berkulit cokelat dan putih

Photo :
  • Times of India

Telur adalah sumber protein yang bagus jika dikonsumsi dalam jumlah sedang dan idealnya tanpa tambahan daging asap atau kentang goreng. Plus, Young berkata, "Telur memiliki lutein (yang mendukung kesehatan mata dan otak), vitamin E, Kolin dan ada banyak nutrisi." jelasnya. Banyak nutrisi ada di kuning telur, jadi jangan hanya memilih putihnya saja.

Meskipun kuning telurnya tinggi kolesterol, Mayo Clinic mencatat bahwa mengonsumsi telur tampaknya tidak meningkatkan kolesterol seseorang seperti yang dilakukan makanan tinggi lemak jenuh. Tinjauan tahun 2019 dari Université de Tours di Prancis bahkan menemukan bahwa telur peptida yang terkandung mengurangi tekanan darah.

Margarin

Ini dapat membantu membangun kalsium dan juga merupakan sumber vitamin A yang baik, yang penting untuk kesehatan kulit dan fungsi kekebalan tubuh – dan vitamin E, yang penting untuk penglihatan dan reproduksi, menurut Mayo Clinic.

“Manfaat kesehatan mentega datang kemasalah kuantitas,” kata Young. "Jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, maka itu bisa benar-benar sehat," Jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya