6 Wanita Suku Pedalam yang Paling Sakti di Indonesia, Ada yang Masih Hidup

VIVA Lifestyle – Sejumlah wilayah di Indonesia masih kental dengan nuansa mistis dan ilmu klenik. Meski banyak didominasi oleh kaum pria, ternyata tidak sedikit pula wanita yang mempunyai kesaktian hebat sampai disegani dan ditakuti oleh masyarakat. 

Seperti dilihat dari kanal YouTube Remedial Script sejumlah wilayah ini mempunyai wanita yang dianggap memiliki kesaktian pada masanya. Bahkan, ada pula wanita tersebut yang masih hidup sampai sekarang, berikut ulasan selengkapnya. 

1. Nyai Balau



Ilustrasi sihir.

Photo :

• U-Report

Disebut Nyai Balau lantaran mempunyai rambut yang panjang, dalam bahasa suku Dayak artinya rambut. Konon katanya, Nyai Balau ini berasal dari daerah Teweh yang awalnya bertapa untuk memohon petunjuk kepada Tuhan penguasa alam tentang keberadaan anaknya. 

Di tengah pertapaan itu, ia bertemu seorang nenek yang memberitahu anaknya telah meninggal karena dipenggal oleh Antang. Nenek itu kemudian menurunkan ilmu kanuragan, serta sebuah selendang sakti kepada Nyai Balau untuk melawan Antang hingga tewas. 

2. Poris Plawad



Ilustrasi ilmu sihir.

Photo :

• U-Report

Sosok wanita sangat kuat tersebut saat ini menjadi nama salah satu kelurahan di Cipondoh, Tangerang. Pada awalnya, Mpok Poris adalah sosok jawara yang jago silat keturunan suku Betawi. Cerita ini bermula tahun 1900-an saat rakyat Tangerang dihadapi masalah gagal panen. 

Ketika kondisi semakin sulit, para tuan tanah yang sejalur dengan Belanda, menetapkan pajak yang tinggi dan mencekik masyarakat. Poris merasa iba dengan penderitaan rakyat dan kemudian belajar ilmu kesaktian untuk melawan penjajah kolonial. 



Nyi Ageng Serang

Photo :

• Istimewa

Dia lahir di Desa Serang yang berjarak 40 km di sebelah utara Surakarta tahun 1762. Raden Ajeng Gustia Wulaningsih Retno Edi atau yang dikenal Raden Ayu Serang. Ia kemudian menikah dengan seorang laki-laki hingga memiliki anak. 

Anak Nyi Ageng Serang dipercaya sebagai Panglima Dipenogoro di wilayah Demak. Ia dan sang anak bahu membahu melawan pasukan lawan. Dari cerita yang ada, wanita sakti ini bisa membuat pasukan lawan terkapar hanya dengan jungkrik dan selendangnya. 



Pawang hujan, Rara Isti Wulandari

Photo :

• Twitter.com/MotoGP

Rara Pawang Hujan begitulah julukan untuk seorang perempuan yang baru-baru ini dikenal oleh publik. Memiliki bakat indigo dan memakai singing bowl sebagai alat untuk mengendalikan awan. Dia sukses menangani beberapa ajang besar, seperti Asian Games 2018 dan MotoGP. 

Dengan aksi tersebut, namanya semakin dikenal publik bahkan ke tingkat internasional dan membuat pundi-pundi keuangannya semakin meningkat. Menurut informasi yang ada, kabarnya dalam satu proyek dia bisa mengantongi puluhan hingga ratusan juta rupiah. 



Mbak You.

Photo :

• Instagram @mbakyou

Wanita yang berasal dari Salatiga, Jawa Tengah ini dikenal sebagai seorang peramal paling populer. Mbak You pertama kali mengenal dunia mistis ketika masih belia dan darah paranormal mengalir padanya yang berasal dari kakek dan neneknya. 

Meski pernah bekerja di dunia desain interior, Mbak You berubah haluan menjadi seorang paranormal. Sejak saat itu, namanya semakin dikenal oleh publik karena membuat beberapa ramalan. Terutama soal selebriti dan bencana alam yang sering terjadi. 



Pengobat alternatif, Ningsih Tinampi

Photo :

• Google/Om Oke

Sejak tahun 2019, publik dihebohkan dengan kehadiran seorang wanita bernama Ningsih Tinampi. Kabarnya, ia dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan bahkan tempat praktiknya berada di Pasuruan, Jawa Timur yang selalu ramai dikunjungi pasien. 

Puncaknya, dia pernah dibuatkan sebuah acara yang bertajuk Jalan Kesembuhan yang disiarkan di salah satu tv swasta beberapa tahun lalu. Dia pernah mengaku bisa memanggil malaikat dan Rasulullah hingga menimbulkan pro kontra di masyarakat. 

Halaman Selanjutnya

Sosok wanita sangat kuat tersebut saat ini menjadi nama salah satu kelurahan di Cipondoh, Tangerang. Pada awalnya, Mpok Poris adalah sosok jawara yang jago silat keturunan suku Betawi. Cerita ini bermula tahun 1900-an saat rakyat Tangerang dihadapi masalah gagal panen.