Demam Lato-Lato, Ternyata Bukan dari Indonesia Tapi dari Negara Ini

Mainan Lato-lato
Sumber :
  • Tangkapan Layar: Instagram

VIVA Lifestyle – Lato-lato merupakan sebuah mainan yang saat ini tengah viral di media sosial, terutama di TikTok. Salah satu permainan tradisional ini banyak dimainkan oleh seluruh kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa. 

Bocah SD di Pamekasan Nekat Nyetir Pikap, Angkut Puluhan Teman di Bak Belakang

Mainan ini berbentuk dua bola pemberat yang terikat pada tali laiknya pendulum dan cincin di bagian atasnya. Mainan ini dimainkan dengan cara membenturkan dua bola pemberat dengan cepat sampai menimbulkan bunyi yang khas. 

Mainan viral ini dikenal dengan nama yang berbeda-beda di setiap daerah meski belakangan ini lebih populer dengan sebutan lato-lato. Lato-lato di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) misalnya disebut latto-latto yang merujuk pada bahasa Bugis yang artinya benturan. 

Klaim Sudah Damai, Ini Kata Pengusaha yang Viral Minta Siswa Sujud dan Menggonggong

Mainan Lato-lato

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

Penyebutan ini berbeda dengan provinsi lainnya seperti di wilayah Sulawesi Tenggara yang dikenal dengan nama katto-katto. Sedangkan penyebutan mainan viral ini di Pulau Jawa adalah etek-etek, sementara di daerah lainnya adalah nok-nok sampai toki-toki. 

Viral Mobil BMW Lawan Arus dan Tabrak Pengendara Motor di Duren Tiga, Polisi Turun Tangan

Lato-lato adalah salah satu jenis permainan tradisional yang dapat ditemukan di Indonesia. Lato-lato ini sangat ikonik sejak zaman 1990-an, terutama untuk masyarakat yang tinggal di kawasan pedesaan. 

Meski banyak ditemukan di Indonesia sejak zaman dahulu. Tapi ternyata, permainan viral ini muncul pertama kali pada tahun 1960-an kemudian mulai populer tahun 1970-an di Amerika. Di negeri Paman Sam, lato-lato dikenal dengan sebutan clankers. 

Permainan satu ini ternyata tidak bisa bertahan lama karena memakan korban jiwa. Kemudian pada tahun 1970-an di Amerika Serikat, permainan ini sempat dilarang oleh pejabat sekolah setempat. 

Pada awal kemunculannya, material yang digunakan untuk mainan lato-lato adalah kaca dan cara memainkannya yang dianggap berbahaya. Tidak jarang pengguna membanting clackers dengan keras sampai pecahannya bertebaran dan mengenai tubuh seseorang. 

Mainan Lato-lato

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

Tapi, seiring berjalannya waktu, material yang digunakan untuk mainan lato-lato adalah plastik atau kayu. Sehingga ketika dimainkan menjadi semakin ringan dan lebih aman ketimbang lato-lato yang berbahan kaca. 

Sementara itu, untuk harga lato-lato sendiri berbeda sesuai dengan tempat maupun daerah masing-masing. Permainan ini mudah ditemukan di toko kelontong, media sosial, hingga supermarket. Harganya pun berkisar antara Rp8.000 sampai Rp12.000. 

Cara bermain lato-lato ini tidak sulit dan bahkan semua kalangan bisa memainkan jenis permainan ini. Adapun hal yang harus diperhatikan saat memainkannya adalah dengan menggoyangkan dan menyeimbangkan dua bola lato-lato supaya berbenturan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya