Melihat Angklung yang Jadi Sarana Belajar Bagi Anak Down Syndrome
- ist
VIVA Lifestyle – Alat musik angklung rupanya bisa jadi pembuktian berbagai hal. Salah satunya sebagai kepedulian terhadap budaya bangsa dan pemersatu. Adalah rekan-rekan down syndrome yang tergabung dalam ISDI (Ikatan Syndrome down Indonesia) berkolaborasi dengan manshur (musisi dan influencer) serta Tricia Sumarijanto (Pegiat musik angklung) menggelar pertunjukan musik angklung.
Pertunjukan ini terlaksana dengan tujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat luas, betapa musik angklung dapat menjadi pemersatu bagi siapapun, bahkan untuk rekan-rekan ISDI musik angklung telah membantu mereka untuk dapat belajar berkomunikasi. Mereka juga belajar untuk bekerjasama, saling mengisi satu dan yang lainnya dengan satu tujuan yakni menunjukan keberhasilan dalam sebuah pementasan yang menampilan kesatuan harmoni dan nada. Scroll selanjutnya.
Sebagai wujud kepedulian terhadap budaya bangsa , yang telah diakui oleh dunia sebagai warisan budaya tak benda , badan kebudayaan nasional PDIP bekerjasama dengan Yayasan Anugerah Santa Asasta (ASA) , Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) dan Sumber Energi Saktiprima (SSP).
Berlokasi di Griya Anggrek kebun raya bogor yang berada dibawah naungan YKRI yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri pentas ini berjalan dengan misi yang sama dengan YKRI yakni menjaga lingkungan sebagai bagian dari budaya dan kearifan lokal. Selain itu, angklung merupakan sebuah alat musik yang terbuat dari bambu sebagai instrument yang perlu dilestarikan, dan menjadi kebanggan nasional.
Angklung juga memiliki nilai filosofi kebersamaan dan gotong royong. Melestarikan alat musik angklung juga berarti turut berperan dalam upaya pemanfaatan kekayaan alam yang telah menjadi bagian dari kebudayaan nusantara.
Dengan penuh percaya diri rekan-rekan ISDI menghantarkan lagu-lagu penuh makna dan menarik perhatian para penonton yang hadir.
“Sejumlah pengunjung griya anggrek, merasa sangat terharu dan juga bangga melihat bakat yang dimiliki teman-teman dari ikatan down syndrome, di sisi lain apresiasi diberikan banyak pihak karena dengan acara ini maka menunjukan bagaimana angklung telah menempati posisinya yang penting sebagai budaya yang harus terus lestari dan menjadi kebanggaan bangsa,” kata penyelenggara dalam keterangan tertulisnya.
Selain gelaran performance musik angklung, juga dilaksanakan talkshow dengan tema yang membahas mengenai filosofi musik angklung serta bagaimana upaya pelestarian budaya yang dimiliki Indonesia oleh kaum muda. 3 perspektif mengenai angklung dikupas oleh tiga narasumber dengan latar belakang yang berbeda.
Manshur sebagai tokoh muda influencer yang memilih untuk mengekspresikan musik angklung dengan caranya yang enerjik. Tricia yang concern untuk membawa musik angklung lebih luas dikenal oleh dunia sebagai wujud kebanggaan akan khasanah budaya Indonesia serta Aryanti yang mengupas bagaimana angklung mengambil peranan penting dalam proses perkembangan perilaku pengidap down syndrome.
Penyelenggara berharap gelaran acara ini menjadi awal kegiatan-kegiatan berikutnya yang diharapkan dapat terlaksana guna melestarikan warisan luhur budaya bangsa dan memperkenalkan generasi-generasi muda untuk tetap mencintai dan bangga terhadap musik juga budaya Indonesia.