Yayoi Kusama Gelar Pameran Terbesar di Hong Kong Hingga 2023

Yayoi Kusuma
Sumber :

VIVA Lifestyle – Kabar bahagia bagi pecinta karya Yayoi Kusama, dikabarkan seniman satu ini akan gelar pameran terbesarnya di Hong Kong. Sehubungan dengan peringatan M+, 200 karya seniman kontemporer Jepang, beberapa di antaranya berasal dari akhir Perang Dunia Kedua, akan ditampilkan pada 12 November 2022 hingga 14 Mei 2023

Profil Mooud Bonyadifard, Wasit Kontroversial yang Pimpin Laga Timnas Indonesia vs Jepang

M+ akan merayakan hari jadinya yang pertama dengan seniman kontemporer asal Jepang yakni Yayoi Kusama yang bertajuk 1945 to Now , yang akan dibuka pada 12 November 2022 ini. 

Melansir dari laman mplus.org.hk, pameran dengan tajuk 1945 to Now ini menceritakan kisah kehidupan dan karya sang seniman yang menjadi latar belakang kerinduan Kusama terhadap interkoneksi dan pertanyaan mendalam tentang keberadaan yang mendorong eksplorasi kreatif sang seniman.

Terungkap Alasan Hyundai Pilih Absen di Pameran GJAW 2024
Kevin Diks Bertemu Shin Tae Yong Pakai Mobil Ini jelang Indonesia vs Jepang

Pameran ini akan menampilkan 200 karya Yayoi Kusama yang diambil dari Koleksi M+, museum dan koleksi pribadi dari seluruh Asia, Eropa dan Amerika Serikat, dan dari koleksi artis itu sendiri.

Tentu saja nantinya ini akan menjadi pameran Kusama terbesar di Asia, di luar Tokyo dan akan berlangsung hingga 14 Mei 2023. 

Dikuratori bersama oleh wakil direktur, kurator dan kepala kurator M+ Doryun Chong dan kurator independen Mika Yoshitake, acara ini akan menampilkan pilihan komprehensif dari 93seni berusia tahun, mulai dari karya kreatifnya yang paling awal hingga yang terbaru. 

Disajikan secara kronologis, pameran ini nantinya akan ditampilkan di seluruh M+ dan sesuai dengan tema: Infinity, Accumulation, Radical Connectivity, Biocosmic, Death, dan Force of Life.

Jauhkan mata Anda dari Death of Nerves  (2022), instalasi skala besar yang ditugaskan oleh M+ yang membentang dari lantai dasar ke tingkat B2; Dots Obsession—Aspiring to Heaven's Love  (2022), ruang cermin yang imersif; dan dua patung besar berjudul  Labu  (2022), yang tersedia untuk dilihat publik secara gratis di Aula Utama.

“Kusama adalah salah satu seniman paling berpengaruh dan menginspirasi di zaman kita,” kata Chong. 

“Akar Asianya, sejarah transnasional, serta bahasa dan filosofi artistik tunggal yang dia kembangkan dari tahun 1940-an hingga sekarang, semuanya telah berkontribusi untuk menjadikannya tokoh budaya terkemuka seperti dia sekarang secara global.” Dia menambahkan bahwa ini adalah pertama kalinya lintasan penuh seni Kusama dipresentasikan di Tiongkok Raya secara komprehensif dan retrospektif.

Seniman Jepang ini dikenal menggunakan cermin, warna-warna cerah atau bintik-bintik pada modelnya, dan ruang pameran yang menyelubungi pengunjung. Dia bekerja dengan berbagai media, termasuk lukisan, instalasi, patung, gambar, kolase, gambar bergerak, dan bahan arsip.

Yayoi Kusuma

Photo :

Namun di balik citra yang menyenangkan ini, ternyata ada fakta yang mungkin tak banyak orang ketahui yakni ia adalah seorang seniman yang telah melalui trauma masa perang, kendala sosial dan budaya dan kematian kekasihnya serta ayahnya. Hal tersebutlah yang telah memengaruhi seninya. 

Dia juga secara sukarela tinggal di rumah sakit jiwa selama empat dekade untuk mengatasi halusinasi dan serangan paniknya. Melalui semua itu, seni telah menjadi media ekspresi diri dan penghiburannya.

“Kusama telah mengubah pengalaman pribadinya—tantangan yang dia hadapi dalam kariernya, serta perjuangan seumur hidupnya dengan kesehatan mental—menjadi kekuatan kreatif melalui kekuatan regeneratif penyembuhan di tengah era pandemi global kita,” kata Yoshitake. 

“Kami dengan senang hati memperkenalkan visi mendalam seniman ini kepada audiens melalui lintasan tematik baru, serta karya yang baru ditugaskan.”

Karya Yayoi Kusuma

Photo :

Perlu kita ketahui jika Yayoi Kusama pernah mengatakan, jika dirinya menciptakan seni untuk menjadi media healing bagi seluruh umat manusia.  Seniman yang lahir pada 1929 di Jepang ini juga merupakan salah satu ikon paling penting dan berpengaruh dalam sejarah seni kontemporer di Asia. Dia terkenal karena praktik berkeseniannya yang produktif dan inovatif.

Diketahui, sedari dirinya kecil ia begitu banyak berlatih dengan lukisan tradisional Jepang. Sang seniman mulai memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat pada 1957, dan menjadi avant-garde di Amerika dan Eropa untuk bahasa artistiknya yang unik dan radikal. 

Seniman satu ini pun akhirnya memutuskan kembali ke Jepang pada 1973, dan tanpa henti menemukan kembali dan menciptakan seni yang beresonansi dengan tempat sang seniman tinggal.

Tak heran, jika karya-karyanya berhasil memikat jutaan orang dengan menawarkan sekilas ruang tidak terbatas dan refleksi tentang siklus regenerasi alami. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya