Tips-tips Siapkan Resepsi Pernikahan Agar Tidak Stres

Ilustrasi pernikahan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Dokter spesialis kejiwaan (psikiater) dari Universitas Indonesia dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ memberikan tips agar tidak stres dalam menghadapi berbagai cobaan saat mempersiapkan resepsi pernikahan.

Wujudkan Pernikahan Impian yang Sakral dan Berkesan dengan Sentuhan Tradisional

Menurut anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) itu, pasangan calon pengantin harus saling berinteraksi dan berkompromi dengan baik karena saat mempersiapkan resepsi pernikahan, tak dipungkiri bahwa akan ada perbedaan pendapat. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.

ilustrasi pernikahan

Photo :
  • vstory
Heboh Eks Dandim Makassar Diduga Selingkuh di Hotel Bareng Istri Dokter

“Biasanya (stres) ini adalah dampak dari cara dua kepribadian itu berinteraksi. Saat orang ada di bawah tekanan, itu kepribadian aslinya keluar. Di situlah bagaimana kedua individu ini perlu saling berinteraksi dan berkompromi,” kata Zulvia dalam acara bincang-bincang kesehatan dikutip dari ANTARA, Jumat, 4 November 2022.

Lebih lanjut, selain dengan pasangan, penting juga untuk berinteraksi dan berkompromi dengan keluarga kedua belah pihak. Pasalnya, menurut dia, di dalam dua keluarga yang berbeda tak menutup kemungkinan akan ada perbedaan baik secara adat, agama, atau nilai-nilai tertentu yang diyakini.

Pendalaman Karakter Psikiater, Shaarefa Daanish Lakukan Riset di RSJ

Dokter Zulvia juga mengatakan bahwa saat mempersiapkan resepsi pernikahan perlu ada pembagian peran dan tugas. Seperti, siapa yang akan mengatur hal-hal detail seperti urusan menu katering dan undangan, dan siapa yang mengatur urusan lain yang tak begitu rumit.

Menurutnya, kedua belah pihak tak perlu memaksakan diri untuk menggelar pesta besar jika tak memiliki anggaran yang cukup. Tujuannya, agar tidak menjadi masalah di kemudian hari yang bisa berdampak buruk terhadap kehidupan rumah tangga.

Ilustrasi pesta pernikahan (foto: piabay)

Photo :
  • U-Report

“Kita boleh punya harapan, cita-cita, tapi harus realistis. Kalau kita memaksakan diri, lalu tahu-tahu berhutang, itu akan jadi boomerang, bukannya happy malah mikirin bayar utangnya bagaimana. Meskipun memang ada hal-hal yang bisa kita upayakan karena ini once in a lifetime, pasti kita inginnya yang perfect,” jelasnya.

Ia melanjutkan, bahwa hal yang paling penting adalah esensi dari sebuah pernikahan. Sehingga, tak ada salahnya jika hanya mengundang keluarga dan sahabat-sahabat terdekat untuk merayakan momen kebahagiaan tersebut.

“Kalau memang harus di-cut dari jumlah undangan atau harus di-cut dari sisi lain untuk (menyesuaikan) budget ya enggak apa-apa, yang penting esensinya dapet,” kata Zulvia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya