Ngopi Tiap Hari, Yuk Perhatikan 3 Hal Ini pada Kemasan Agar Aman

Ilustrasi minuman kemasan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Setiap hari, kita mengonsumsi makanan dan minuman seperti susu, kopi, teh dan jus dalam kemasan karton. Saat menikmati makanan dan minuman ini, apakah kamu pernah membayangkan cara dan bahan yang digunakan untuk membuat kemasan karton?

Tips Ajarkan Anak Peduli pada Lingkungan, Bisa Sambil Kenalkan Keberagaman Habitat Dunia

Sejak bertahun-tahun lalu, kemasan telah menjadi bagian esensial dari kehidupan sehari-hari. Baik untuk menyimpan, mengirim, melindungi atau pun menjaga isi di dalamnya, kemasan dalam berbagai bentuk selalu ada – menjadi semakin canggih dan sangat diperlukan sejalan dengan tuntutan hidup kita yang semakin banyak. Scroll untuk simak artikel lengkapnya.

Ada banyak tipe kemasan karton, tapi tidak semuanya berkelanjutan atau sustainable. Dibutuhkan teknik, inovasi dan sains untuk membuat kemasan yang tidak hanya baik untuk produk dan konsumen, tapi juga untuk bumi. SIG, penyedia solusi kemasan terdepan, memiliki cara uniknya sendiri untuk menciptakan kemasan berkelanjutan, yang membutuhkan keahlian, usaha dan proses khusus.

PNBP Rawan Dijadikan Bancakan, Pakar IPB Desak Pemerintah Cabut Peraturan Menteri Lingkungan

Tahap pertama membuat kemasan yang aman dimulai dari bagian luar gulungan paperboard yang besar dilapisi dengan polyethylene (PE) berkualitas tinggi untuk memastikan gulungan tertutup rapat. Lapisan aluminium yang sangat tipis biasanya digunakan untuk melindungi isi kemasan dari cahaya dan oksigen. Satu lagi lapisan PE digunakan di atas aluminium untuk menyatukannya dengan paperpoard dan mencegah aluminium agar tidak terkena ke makanan atau cairan.

Setelah pelapisan, bahan kemasan dicetak dengan hingga enam warna menggunakan sistem percetakan gravure berkualitas tinggi, yang menghasilkan warna cerah, desain fleksibel dan efek visual inovatif sesuai dengan kebutuhan brand dan produsen.
 
Karton yang telah dilapis dan dicetak kemudian dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan sebelum karton disegel dan dilipat satu-per-satu. Bagian memanjang kemudian ditutup dengan presisi tertinggi. Lipatan ini sangat penting karena mencegah kontak antara sudut potong yang tidak dilapis dan isi kemasan.
 
Setelah selesai, kemasan karton ini kemudian dikirim ke pelanggan. Ada pun kemasan karton yang baik dianjurkan menggunakan tiga bahan inti, paperboard, polyethylene, aluminium yang semua diperoleh dari sumber bertanggung jawab.

Bea Cukai: Operasi Thunder dan Demeter 2024 untuk Lindungi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Aluminium

Kemasan yang baik menggunakan lapisan pembatas aluminium ultra tipis (10 kali lebih tipis dari rambut manusia) untuk melindungi isi kemasan dari cahaya dan oksigen, memastikan produk aman dan terjaga nutrisinya. Kemasan aluminium pada kemasan SIG tidak hanya melindungi produk, tapi juga melindungi lingkungan.

Polyethylene

Polimer yang digunakan pada rangkaian kemasan menggunakan bahan nabati melalui sistem keseimbangan massa dan bersertifikasi dari badan terdepan di industri. Untuk semua polimer lain yang digunakan, produsen harus memastikan polimer diproduksi secara bertanggung jawab, dengan menggunakan standar yang sangat tinggi dari pemasok di seluruh dunia.

Paperboard

Produsen pun sebaiknya menjalin kerja sama dengan Forest Stewardship Council® (FSC®) sejak tahun 2009, di mana menjadi produsen karton aseptic pertama yang berhasil mendapatkan sertifikasi FSC Chain of Custody untuk semua operasionalnya, memastikan sumber yang digunakan dapat ditelurusi.

Semua paperboard berasal dari hutan yang dikelola dengan bertanggung jawab, hutan-hutan yang membantu menyimpan karbon, mengatur iklim dan menawarkan alternatif yang dapat diperbarui terhadap bahan baku berbasis fosil. Dengan sumber paperboard yang 100% bersertifikasi FSC, kita semua bisa mendukung UN Sustainable Development Goals (SDGs), Paris Agreement terhadap perubahan iklim, EU Biodiversity Strategy dan EU Forestry Strategy.

“Kami sangat menghargai kemitraan jangka panjang bersama SIG yang terus berlanjut selama satu dekade terakhir. Dengan visi dan misi yang sama akan keberlanjutan, FSC dan SIG berusaha untuk berkontribusi terhadap lingkungan, diawali dengan kemasan berkelanjutan yang kami harapkan dapat berdampak bagi lingkungan. Kami berharap kemitraan ini akan terus berlanjut hingga bertahun-tahun ke depan dan kami bisa terus membuat perbedaan, membantu melestarikan lingkungan selangkah demi selangkah," ujar Kim Carstensen, Director General of FSC.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya