Lakukan 5D Ini Jika Melihat Ada Korban Pelecehan Seksual
- VIVAnews/ Faddy Ravydera
VIVA Lifestyle – Pelecehan seksual di ruang publik masih saja terjadi terhadap perempuan, dan ini saatnya masyarakat menggunakan metode yang tepat mengatasinya. Berdasarkan survei diketahui bahwa 79 persen responden mengungkap bahwa dengan adanya intervensi situasi membaik atau setidaknya korban merasa lebih baik.
"Dengan adanya intervensi ini mereka merasa bahwa ada orang lain yang peduli," kata CO-Director DEMAND, Anindya Restuviani, dalam acara dalam acara #StandUp: Melawan Pelecehan Seksual di Kampus, di Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat, Jumat 21 Oktober 2022. Yuk scroll ke bawah!
Namun diketahui hanya 25 persen korban kekerasan yang terjadi di ruang publik yang dibantu. Lantas bagaimana langkah intervensi pelecehan seksual di ruang publik? Masyarakat bisa membantu mengintervensi dengan aman ketika menyaksikan pelecehan di tempat umum menggunakan metode 5D, yakni dialihkan, dilaporkan, dokumentasikan, ditegur dan ditenangkan
"Sesuatu pemikiran seperti ini dinamakan bystander effect dan ini membuat kerumunan orang menemukan orang lain terlebih dahulu untuk membantu. Membutuhkan keberanian untuk menjadi yang pertama melakukan sesuatu," kata dia.
1. Dialihkan
Ketika kamu melihat seseorang yang sedang dilecehkan secara seksual kalian bisa melakukan beberapa cara seperti berbicara dengan korban untuk menarik perhatian dari mereka. Misalnya tanya mereka arah atau waktu, atau bisa bertanya alamat dimana, atau bisa jatuhkan barang yang dapat mengundang perhatian banyak orang di sekitar
2. Dilaporkan
Anda bisa mencari pihak berwenang seperti satpam, guru, supir bisa dan minta bantuan mereka. Tanyakan keadaan korban kamu juga bisa tanyakan korban apakah dia ingin melaporkannya ke pihak berwenang atau tidak.
3. Dokumentasikan
Jika terjadi pelecehan seksual dan kamu melihatnya, perhatikan dan saksikan, kemudian kamu bisa menuliskan atau merekam video pelecehan, berikan kepada korban. Jangan upload atau unggah ke media sosial tanpa persetujuan korban, mengingat hal ini bisa membahayakan korban. Dalam mendokumentasikan aksi pelecehan seksual perhatikan beberapa hal penting mulai dari jaga jarak, dokumentasikan tanda-tanda sekitar yang dapat mengidentifikasikan lokasi, sebut hari dan jam, ikuti peraturan mengenai dokumentasi dan penyebaran informasi pelecehan seksual
4. Ditegur
Kamu juga bisa berbicara dan tegur pelaku  pelecehan, ingat hanya cukup ditegur sebagai upaya terakhir untuk mencegah adanya kekerasan.
"Bilang itu pelecehan seksual dan tidak menormalisasi tindakan tersebut, kamu dan korban bisa keluar dari situasi itu bersama. Kalau sudah ditegur langsung keluar bersama korban, karena kalau semakin lama di situ situasi semakin berisiko ekskalasi kekerasan," kata dia.
5. Ditenangkan
Terakhir, tenangkan korban pelecehan dan posisikan dirimu sebagai teman, mengakui bahwa apa yang dilakukan pelaku pelecehan adalah salah.
"bisa bertanya mau aku duduk bersamamu? atau mau aku temani kamu mau kemana? atau apa yang kamu butuhkan," kata dia.
Dijelaskan lebih lanjut, ketika menemui situasi seperti itu perhatikan juga situasi dan keamanan kamu sebagai saksi. Perhatikan apa yang menghalangimu membantu saat menyaksikan pelecehan seksuan. Serta tentukan salah satu dari 5D yang sesuai untuk kamu.
Beberapa strategi lainnya untuk merespon pelecehan seksual di ruang publik antara lain
1. Percayakan insting, karena yang tau kondisi dan apa yang perlu dilakukan adalah diri sendiri
2. Rebut kembali ruang, kalau kamu memutuskan untuk merespon perilaku pelaku kita bisa mengatakan kepada mereka untuk menghentikan perbuatannya, tarik perhatian orang sekitar untuk juga menjadi saksi
3. Latih ketangguhan. Ada sebuah kekuatan ketika kita mengakui kalau mengalami pelecehan seksual itu menyakitkan. Jangan ditelan begitu saja dan pura-pula kalau itu tidak pernah terjadi, sebaliknya perhatikan atau jaga dirimu sendiri. Ceritakan pada teman yang kamu percaya, dokumentasikan dimana kejadian itu terjadi.
Â