Terobsesi Jadi Wanita Korea, Oli London Habiskan Rp4 Miliar untuk Oplas
- Fox News/instagram Oli London
VIVA Lifestyle – Oli London merupakan seorang influencer asal Inggris yang terobsesi dengan penampilan fisik wanita Korea walaupun ia sendiri lahir sebagai pria. Kendati begitu, ia rela melakukan berbagai operasi plastik (oplas) agar wajahnya bak standar wanita Negeri Ginseng.
Dilansir dari Fox News, ia bahkan melakukan sebanyak 32 kali oplas untuk mendapatkan penampilan yang diinginkannya. Ia membeberkan oplas perdana dilakukan pada tahun 2013 saat dirinya tinggal di Korea.
“Aku mulai menjalani operasi ketika aku tinggal di Korea. Aku selalu sangat tidak senang dengan citraku dan diejek serta diintimidasi setiap hari karena penampilanku, terutama hidungku,” kata Oli kepada dalam sebuah wawancara bersama Fox News pada 17 Oktober 2022.
Ia melanjutkan, “aku bermimpi menjadi cantik dan diterima oleh orang lain di sekitarku dan memulai perjalananku yang tidak pernah berakhir untuk mencoba mencapai tampilan yang sempurna.”
Tak cuma oplas di Korea, Oli melakukannya di berbagai negara termasuk Armenia, Cina, Polandia, dan Turki.
“300 ribu dolar (setara dengan Rp4,6 miliar) untuk 32 prosedur bedah selama sembilan tahun yang meliputi suntikan pemutih kulit agar terlihat lebih Korea, suntikan pembakaran lemak di perutku, facial vampir, semua filler, dan botox,” ungkapnya.
Walaupun oplas tersebut ditentang oleh banyak orang, Oli tetap yakin dengan pilihannya. Bahkan Oli mengaku tidak menggunakan asuransi untuk semua operasinya, ia membayar sendiri.
Penghasilan melimpah Oli didapatkan dari membuat konten di TikTok. Dari situlah berbagai sponsor berdatangan dan menghasilkan pundi-pundi uang.
Baru-baru ini Oli memutuskan untuk kembali menjadi pria dengan mencukur rambutnya. Terlepas dari keputusannya, Oli mengaku tidak menyesali biaya super mahalnya demi menjadi wanita Korea.
Jika ada satu hal yang dapat diambil dari perjalanan Oli selama hampir satu dekade untuk mengubah penampilannya secara drastis adalah ia ingin menjadi suara bagi individu yang telah bertransisi kemudian melakukan detransisi.
“Ini adalah salah satu alasan mengapa saya memilih untuk berbicara tentang detransisi dan operasiku guna mencoba menolong pemuda yang mungkin mengalami masalah identitas serupa,” tutur Oli.
“Aku ingin meyakinkan mereka bahwa kita semua cantik di dalam dan itu yang terpenting. Kita perlu menemukan cinta di dalam hati kita untuk menerima dan mencintai diri kita apa adanya,” pungkasnya.