6 Fakta Rumah Tradisonal Krong Bade Aceh, Rumah Tanpa Paku
- Kebudayaan.kemendikbud
VIVA Lifestyle – Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan yang beragam, mulai dari pakaian adat hingga rumah adat. Salah satunya adalah rumah adat provinsi Aceh yang bernama Krong Bade.
Tidak banyak orang yang tahu loh, bahwa terdapat fakta unik mengenai rumah adat Aceh alias krong bade atau rumoh Aceh. Nah Simak fakta unik rumah adat Aceh krong bade yang Viva rangkum dari berbagai sumber berikut ini.
1. Bentuk Bangunan Rumah Krong Bade
Rumah adat Aceh berbentuk persegi panjang dengan arah timur ke barat, yang memudahkan untuk menentukan arah blat sholat.
Tangga selalu ganjil, Pada bagian depan rumah, terdapat tangga dengan tinggi sekitar 2,5 – 3 meter yang bertujuan sebagai cara masuk ke dalam rumah. Jumlah anak tangga rumah Krong Bade selalu aneh atau sekitar tujuh sampai sembilan anak tangga. Hal ini merupakan sebuah simbol mengenai sifat religius dari masyarakat suku Aceh.
Pintu utama rumah adat satu ini dibuat lebih rendah dari orang dewasa, yaitu sekitar 120-150 cm, sehingga setiap orang yang memasuki rumah harus menunduk. Hal ini menjadi simbol tamu yang datang terhadap pemilik rumah. Namun, pintu yang cukup rendah berbanding terbalik dengan isi rumah yang cukup luas loh.
Rumah khas Aceh ini terbuat dari bahan kayu dengan atap daun rumbia. Pembagian dalam ruangan rumah biasanya terdiri dari tiga sampai lima ruangan, dengan satu ruangan utama yang dikenal dengan sebutan rambat.
2. Tiang untuk menghindari serangan binatang buas
Ukiran atau ornamen pada rumah adat ini bisa menjadi simbol status sosial pemilik rumah. Bentuk ukiran atau ornamen yang rumit pada sebuah rumah menandakan bahwa pemilik rumah adalah dari kalangan orang berada. Sebaliknya, rumah panggung tanpa ukiran atau ornamen apapun menandakan bahwa pemilik rumah adalah orang biasa.
4. Bagian ruang bawah
Bagian bawah rumah digunakan sebagai gudang penyimpanan. Seperti padi atau hasil panen lainnya serta tempat penyimpanan alat penumbuk padi. Selain itu, ruang bawah juga digunakan sebagai pusat aktivitas kaum perempuan untuk membuat kain khas Aceh. Proses penjualannya pun dilakukan di ruang bawah.
5. Rumah tanpa paku
Krong bade dibangun menggunakan material yang diambil dari alam karena sesuai dengan makna kehidupan masyarakatnya yang dekat dengan alam. Namun rumah ini dibuat tanpa paku dan hanya menggunakan bahan tali pengikat, yang disebut taloe meu-ikat. Tali ini terbuat dari bahan rotan, tali ijuk, dan juga kulit pohon waru.
6. Rumah anti gempa
Rumah adat Aceh Krong Bade juga terkenal sebagai rumah anti gempa. Hal ini dikarenakan struktur rumah adat Aceh dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan menggunakan teknik sambungan pengikat yang jauh lebih fleksibel. Karena itu, rumah adat Aceh lebih aman dari goncangan akibat gempa.