Ilmuwan Temukan Golongan Darah Baru "Er" yang Sangat Langka

Golongan darah
Sumber :

VIVA Lifestyle – Seperti yang semua orang tahu, golongan darah yang umum dan populer terdiri dari O, A, B dan AB (positif dan negatif). Namun, dalam terobosan medis terbaru, para ilmuwan telah menemukan sistem golongan darah baru dan langka yang telah membantu mereka memecahkan misteri lama dalam klasifikasi golongan darah dalam prosesnya, peneliti menemukan golongan darah baru yang disebut Er

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Er sendiri sebenarnya bukan golongan darah, melainkan sistem kelompok darah. Er menjadi golongan darah ke-44 yang ditemukan.

Dikutip laman News 18 dan Science Art serta dan diterbitkan dalam jurnal Blood, temuan ini telah memecahkan misteri berusia 30 tahun yang berbicara tentang dasar dari tiga protein yang diketahui, tetapi secara genetik tidak dicirikan dalam darah yang tidak cocok dengan sistem golongan darah yang diketahui.

10 Cara Supaya Haid (Menstruasi) Cepat Selesai yang Aman Dilakukan

Golongan darah

Photo :

Ash Toye dari Universitas Bristol dan juga penulis peneliti studi tersebut menyatakan, "Penelitian ini menunjukkan bahwa bahkan setelah semua penelitian yang dilakukan hingga saat ini, sel darah merah sederhana masih dapat mengejutkan kita semua." ujarnya. 

Dokter Temukan Miom Sebesar Buah Semangka, Awalnya Abaikan Menstruasi Tak Normal

Golongan darah seseorang ditentukan oleh ada tidaknya protein pada permukaan sel darah merah (eritrosit).

Ilmuwan dari University of Bristol, Inggris menjelaskan pentingnya golongan darah ini selain golongan darah yang populer. Para peneliti menganalisis darah orang dengan antibodi terhadap kumpulan antigen Er. Total, ada lima antigen Er dalam kelompok tersebut. Hal ini ditemukan berdasarkan variasi atau perubahan genetik pada protein Piezo1. Protein ini biasa ditemukan pada permukaan sel darah merah. 

Protein membutuhkan antigen Er untuk ditambahkan ke permukaan sel. Teknik penyuntingan gen dan metode pengurutan DNA digunakan untuk menunjukkan Er sebagai sistem golongan darah baru. Sistem kelompok darah Er mungkin baru teridentifikasi sekarang. Padahal, sebenarnya Er sudah muncul di radar para ilmuwan pada 1982 silam.

Golongan darah

Photo :
  • times of india

Antigen Er ditemukan bertahun-tahun yang lalu, tetapi penelitian ini adalah yang pertama untuk menggambarkan mutasi antigen yang berbeda. Ini termasuk dua versi antigen yang sebelumnya tidak diketahui. “Menemukan sistem golongan darah baru seperti menemukan planet baru. Ini memperbesar lanskap realitas kita,” kata Daniela Hermelin, dari Fakultas Kedokteran Universitas Saint Louis. Hermelin memang tidak terlibat dalam penelitian ini, namun ia termasuk ilmuwan yang ikut terkejut akan adanya golongan baru ini.

Perbedaan dalam kompatibilitas kelompok Er mungkin jarang terjadi tetapi bisa menjadi penting bagi dokter dan perawat untuk memperhatikan jika mereka mengalami kesulitan mendiagnosis pasien mereka. Temuan ini juga penting dalam hasil kehamilan menurut penelitian. Para peneliti menyatakan, “Antibodi yang ditujukan terhadap dua antigen Er insiden tinggi baru dikaitkan dengan penyakit hemolitik parah pada janin dan bayi baru lahir.”

Golongan darah

Photo :
  • times of india

Penelitian juga mengungkapkan bahwa jika terjadi ketidakcocokan antara ibu dan bayi, antibodi dalam darah ibu dapat menyebabkan masalah bagi anak yang belum lahir. Hemolitik pada bayi baru lahir sebenarnya bisa dicegah atau diobati dengan suntikan ibu hamil dan transfusi darah untuk bayi. Hanya saja, keberadaan alloantibodi bisa menimbulkan masalah selama transfusi jika ada ketidaksesuaian antara donor dan resipien.

Dua antigen baru yakni Er4 dan Er5 berhubungan dengan penyakit hemolitik berat pada janin dan bayi baru lahir.

Selama penelitian, dua ibu hamil dengan alloantibodi mengalami keguguran. Penemuan baru ini dapat membantu para ilmuwan menentukan golongan darah yang tidak biasa dan mengembangkan tes baru untuk mengidentifikasinya. Ini selanjutnya akan membantu sistem perawatan kesehatan untuk memberikan perawatan yang lebih baik bagi pasien dengan golongan darah langka dan tidak umum tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya