Ahli: Rajin Membaca Buku Bisa Membuat Umur Lebih Panjang
- pixabay.com
VIVA Lifestyle – Tentu, banyak yang sudah tahu manfaat membaca buku. Selain sebagai hobi atau membaca buku di waktu luang, membaca buku juga bisa menambah ilmu dan wawasan, memperlancar kecepatan membaca dan lainnya. Namun, tak banyak yang tahu bahwa ternyata, membaca buku bisa memperpanjang umur lho. Berikut penjelasannya.
Hal ini dipublikasikan oleh seorang profesor epidemiologi di Yale University School of Public Health bernama Becca R. Levy, dan rekan-rekannya dan mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal Social Science & Medicine.
Yuk scroll ke bawah!
Melansir dari New York Times, dalam penelitian tersebut, para peneliti menganalisis data dari 3.635 pria dan wanita yang menjadi bagian dari penelitian Health and Retirement Study, yaitu sampel yang mewakili secara nasional orang dewasa Amerika berusia 50 tahun ke atas.
Pada awal studi, semua peserta melaporkan kebiasaan membaca mereka. Namun penelitian ini memakan waktu yang lama, rata-rata 12 tahun dan kelangsungan hidup mereka dipantau selama waktu ini, dan memperhatikan beberapa faktor seperti jenis kelamin, ras, dan pendidikan.
Hasilnya, dibandingkan dengan orang yang tidak membaca buku, mereka yang membaca buku selama 3 jam per minggu memiliki kemungkinan hidup lebih lama sebesar 17 persen. Sementara itu, bagi orang yang membaca lebih dari 3 jam per minggu, angka kelangsungan hidup mereka meningkat hingga 23 persen. Secara umum, penelitian tersebut melihat bahwa orang yang membaca buku memiliki umur yang lebih panjang, hingga 2 tahun daripada orang yang tidak suka membaca buku.
Pembaca buku paling banyak dilakukan oleh para wanita, individu yang berpendidikan perguruan tinggi, dan mereka yang berpenghasilan lebih tinggi. Orang dewasa yang melaporkan membaca majalah dan surat kabar juga menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup dibandingkan kelompok yang tidak suka membaca, meskipun efeknya tak sebesar dengan membaca buku.
Hasil studi tetap setelah memperhitungkan jenis kelamin subjek, usia, kekayaan, pendidikan, kesehatan yang dilaporkan sendiri, komorbiditas - adanya dua atau lebih kondisi kesehatan pada saat yang sama - dan status perkawinan.
Namun, sayangnya penelitian ini belum menunjukkan dengan tepat penyebab meningkatnya kelangsungan hidup pada orang yang suka membaca buku. Namun, Levy dan timnya berspekulasi bahwa itu mungkin disebabkan oleh manfaat kognitif.
Hal ini juga sejalan dengan sebuah studi yang telah dilakukan lebih lama, yakni studi tahun 2013, yang menjelaskan bahwa membaca diketahui memang dapat meningkatkan konektivitas sel otak.
Selain itu, Levy juga menambahkan bahwa membaca buku dapat meningkatkan empati, persepsi sosial, dan kecerdasan emosional yang merupakan proses kognitif yang dapat membuat kelangsungan hidup lebih baik. Dengan kata lain, keterlibatan kognitif dapat menjelaskan mengapa kosakata, penalaran, konsentrasi, dan keterampilan berpikir kritis meningkat dengan paparan buku.
Nah, bagaimana? Minat untuk membaca lebih banyak buku?