4 Suku Memiliki Tradisi Seks Aneh, Anak Kecil Diajarkan Hubungan Intim
- instagram.com/southpacificnesian
VIVA Lifestyle – Diketahui bahwa di dunia ada lebih dari lima ribu suku yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Setiap suku itu tentu saja memiliki budaya dan tradisi yang unik untuk menambah keindahan di dunia. Sehingga ada banyak cerita yang bisa diambil dari berbagai suku itu. Bahkan, beberapa suku tercatat mempunyai tradisi seks aneh yang tak terbayangkan, berikut ulasan selengkapnya.
1. Suku Muria, India
Suku Muria yang berada di wilayah Naxal Bastar, India Tengah ternyata mempunyai tradisi seks kuno yang aneh. Tradisi yang bernama Gothul Muria ini mengajarkan remaja untuk berlatih seks sebelum menikah.
Remaja di suku ini akan memperoleh pengetahuan seks, jasmani, seni, dan diperbolehkan minum alkohol. Bahkan, remaja juga diizinkan melakukan seks dengan satu pasangan atau berbeda di gubuk cinta.
2. Suku Sironi, Bolivia Timur
Sebuah suku yang mendiami Bolivia Timur bernama Sironi juga memiliki tradisi seks aneh. Sebelum berhubungan seksual, seseorang harus mencari kutu di tubuh orang lain dan memakannya. Serangga yang hidup dan berkembang di wilayah itu memiliki khasiat sendiri.
Khasiat tersebut adalah merangsang dan menambah kemampuan ketika akan melakukan hubungan seksual. Bila seseorang memakan serangga tersebut, maka akan bisa melakukan hubungan badan selama 6 jam tanpa henti.
3. Suku Trobriander, Papua Nugini
Suku yang menempati wilayah Papua Nugini itu adalah penduduk asli wilayah tersebut. Menariknya, suku tersebut memiliki tradisi seks aneh sekaligus nyeleneh. Suku ini mengizinkan anak di bawah umur untuk berhubungan seksual.
Menurut kepercayaan setempat, seks anak adalah sebuah hal yang tak bisa dipisahkan dari budaya dan selalu melekat. Untuk anak laki-laki diperbolehkan melakukan hubungan seksual ketika menginjak usia 10 tahun. Sedangkan anak perempuan bisa melakukan hubungan seksual saat usia 8 tahun.
4. Suku Kreung, Kamboja
Para orang tua yang ada di Suku Kreung Kamboja sengaja membuat gubuk bambu yang berada jauh dari kediamannya. Gubuk ini disebut dengan gubuk cinta dan dipakai oleh anak perempuan untuk bersosialisasi dan bereksperimen, termasuk hubungan seksual. Biasanya, gubuk cinta ini dibuat ketika si anak berusia remaja, tepatnya usia 15 tahun.
Untuk Suku Kreung, tradisi seks aneh yang bebas sebelum menikah adalah hal biasa yang bisa diterima. Hal ini dianggap sebagai sebuah usaha untuk mencari calon suami untuk remaja perempuan. Sedangkan, anak laki-laki Suku Kreung juga ditanamkan sifat agresif saat menerima undangan dari pihak perempuan.